HomeInfo SehatPernapasanBahaya Daging Olahan untuk Kesehatan Paru-Paru
Pernapasan

Bahaya Daging Olahan untuk Kesehatan Paru-Paru

dr. Putu Arya Nugraha, Sp. PD, 31 Agu 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kebiasaan mengonsumsi daging olahan ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan paru. Simak bahaya daging olahan untuk paru-paru di sini.

Bahaya Daging Olahan untuk Kesehatan Paru-Paru

Bahaya mengonsumsi daging olahan secara berlebihan selama ini sering dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas maupun beberapa jenis kanker. Lebih dari itu, efek negatif daging olahan ternyata juga berbahaya bagi kesehatan paru-paru

Diduga, efek negatif tersebut berasal dari bahan tambahan pangan (BTP) yang sering digunakan dalam proses pengolahan daging. Bahan tambahan pangan yang dimaksud adalah nitrit. 

Nitrit berfungsi menghambat pertumbuhan Clostridium botulinum, yaitu bakteri penyebab keracunan yang sering dijumpai pada makanan yang diawetkan. Nitrit juga berperan mempertahankan warna merah pada daging olahan. 

Lalu, bagaimana kandungan nitrit dalam daging olahan membahayakan kesehatan paru-paru? Simak terus penjelasan di bawah ini, ya!

Bahaya Makan Daging Olahan untuk Paru-Paru

Berbagai penelitian menemukan dampak buruk daging olahan terhadap kesehatan paru-paru. 

Berdasarkan European Respiratory Journal, makan daging olahan secara berlebihan bisa menurunkan fungsi paru-paru. Konsumsi daging olahan lebih dari empat porsi dalam seminggu dapat meningkatkan potensi kambuhnya asma maupun penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Menurut penelitian yang dimuat jurnal Thorax, orang yang lebih banyak makan daging olahan mengalami gejala asma yang lebih buruk. Hal ini jika dibandingkan dengan orang yang sedikit mengonsumsi daging olahan. 

Penelitian lain juga menemukan bahwa mengonsumsi daging olahan terlalu sering bisa meningkatkan penyakit penyebab PPOK, terutama bronkitis. Terlalu sering makan daging olahan bahkan bisa meningkatkan risiko mengidap kanker paru-paru

Nah, kandungan zat nitrit dalam daging olahan diyakini jadi pemicu beragam gangguan paru tersebut.

Bagaimana Cara Daging Olahan Memperburuk Kondisi Paru?

Nitrit dalam daging olahan akan membentuk radikal bebas bernama nitrit oksida (NO). NO yang masuk ke dalam aliran darah dapat mengganggu fungsi hemoglobin. 

Seperti diketahui, hemoglobin memiliki tugas yang sangat vital, yaitu mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. 

Ketika kamu makan daging olahan terlalu banyak dan sering, ada banyak NO dalam darah yang bisa memperberat kerja saluran napas. Saluran pernapasan kamu pun dipaksa bekerja lebih keras untuk menarik oksigen ke dalam tubuh. 

Akibatnya, gejala gangguan pernapasan pun terjadi. Pada penderita masalah pernapasan, gejala penyakit bisa semakin memburuk.

Selain nitrit oksida, daging olahan juga mengandung banyak zat radikal bebas lain yang dikenal sebagai Advanced Glycation End Products (AGEs). AGEs menyebabkan peradangan pada paru-paru sehingga menurunkan kapasitas kerja organ pernapasan satu ini.

Bukan cuma menurunkan fungsi paru, nitrit dalam daging olahan juga bisa memicu kanker paru-paru. Sebuah studi yang dipublikasikan American Association of Cancer Research, menemukan bahwa nitrit dalam daging olahan dapat membentuk senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik alias bisa memicu kanker.

Bolehkah Penderita Gangguan Paru Makan Daging Olahan?

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa daging olahan maupun makanan olahan lainnya sebaiknya dihindari penderita gangguan saluran napas.  

Apabila kamu mengidap masalah pernapasan, konsumsilah makanan segar dengan kandungan antioksidan yang tinggi, kaya vitamin dan mineral, serta serat yang cukup. Contoh makanan yang dimaksud adalah buah-buahan dan sayuran segar. 

Untuk memenuhi kebutuhan lemak harian, konsumsi makanan dengan kandungan  asam lemak tak jenuh yang berasal dari tumbuhan, seperti minyak zaitun atau minyak bunga matahari.  

Kamu juga dianjurkan makan sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, seperti gandum, sorgum, dan jagung. Kurangi juga asupan garam, gula sederhana maupun daging merah, ya! 

Penderita masalah pernapasan juga perlu mengonsumsi anggur dan kopi dalam jumlah sedikit. Keduanya bermanfaat sebagai agen antiinflamasi yang dapat mencegah proses peradangan pada saluran napas. 

Mengonsumsi daging olahan memang praktis, terlebih di zaman sekarang yang serba cepat dan instan. Namun, daging olahan sebaiknya dihindari, terutama bagi kamu penderita masalah pernapasan.

Agar gangguan napas tidak kembali kambuh, #JagaSehatmu dengan menjalani sederet tips di atas, ya! Terapkan pula gaya hidup aktif, seperti rajin berolahraga agar kondisi tubuh tetap terjaga. Tak lupa, penuhi kebutuhan cairan sehari-hari dengan rutin minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.

Apabila punya pertanyaan lain seputar masalah pernapasan, konsultasikan langsung melalui fitur tanya dokter spesialis penyakit dalam di KlikDokter.

Dapatkan informasi lengkap seputar kesehatan secara umum dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(ADT/JKT)

Referensi:

  • European Respiratory Journal. Diakses 2022. Processed meat consumption and lung function: modification by antioxidants and smoking
  • European Respiratory Journal. Diakses 2022. Processed meat consumption and lung
  • health: more evidence for harm
  • eClinical Medicine. Diakses 2022. Processed Meat Intake and Risk of Chronic Obstructive Pulmonary Disease among Middle-aged Women
  • American Association of Cancer Research. Diakses 2022. Intakes of Red Meat, Processed Meat, and Meat Mutagens Increase Lung Cancer Risk
  • Nutrition and Cancer. Diakses 2022. Carcinogenicity of High Consumption of Meat and Lung Cancer Risk Among Non-Smokers: A Comprehensive Meta-Analysis

Penyakit Paru Obstruktif KronikKanker Paru-paru

Konsultasi Dokter Terkait