Pencernaan

5 Penyebab BAB Berdarah

dr. Nadia Octavia, 04 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyebab BAB berdarah bisa beragam. Beberapa di antaranya adalah kondisi di bawah ini. Cegahlah sebelum terlambat.

5 Penyebab BAB Berdarah

Munculnya darah saat BAB tentu dapat membuat Anda khawatir. Sebab, adanya darah pada feses saat Anda buang air besar bukanlah kondisi yang normal dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Ketahui berbagai penyebab BAB berdarah agar Anda bisa lebih waspada.

Munculnya darah pada feses

Perdarahan yang masif pada saat BAB juga bisa berisiko membuat seseorang mengalami anemia atau kurang darah. Untuk itu, penting mengetahui kondisi apa saja yang bisa menyebabkan BAB berdarah. Berikut ini adalah di antaranya:

  • Wasir

Gangguan kesehatan yang satu ini bisa jadi sudah tak asing di telinga Anda. Wasir, atau dalam bahasa medis disebut dengan hemoroid, merupakan penyebab tersering adanya darah pada saat BAB.

Pada kondisi ini terjadi pembengkakan pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik pada rektum (saluran pencernaan) yang biasanya disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan. Hal ini bisa karena kehamilan, obesitas, atau mengejan terlalu kuat. 

Adanya hemoroid atau wasir ini tak hanya dapat menimbulkan darah pada feses, tetapi juga dapat menimbulkan keluhan nyeri atau gatal saat BAB. Sebagian besar kasus wasir memang bukanlah kasus yang serius, namun dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman. 

  • Divertikulitis

Divertikulitis merupakan peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertikula (kantong kecil pada dinding usus). Gejala yang dapat dialami pada penderitanya antara lain nyeri atau kram pada sisi perut kiri yang hilang dan timbul. Selain itu, dapat ditemui juga adanya darah berwarna merah segar pada feses.

Divertikulitis dapat menyebabkan sumbatan pada usus. Hal ini bisa menyebabkan seseorang mengalami susah BAB, diare, pembengkakan perut, rasa penuh dan begah pada perut, nyeri perut, mual dan muntah. Penderita divertikulitis juga bisa mengalami nyeri perut hebat dan demam. 

  • Fisura ani

Pada kondisi ini terjadi robekan pada lubang anus, sehingga menyebabkan keluarnya darah pada saat BAB. Fisura ani bisa disebabkan oleh komplikasi penyakit Crohn atau juga wasir karena mengejan terlalu kuat. Adanya fisura ani dapat membuat seseorang mengalami nyeri hebat saat BAB.

Selain itu, fisura ani juga bisa disebabkan oleh diare kronis, hubungan anal seks, susah BAB, proses melahirkan normal, kanker anus, sifilis, tuberkulosis dan infeksi HIV.

  • Kanker usus besar

Kanker usus besar atau kanker kolon pada umumnya terjadi pada lansia. Meski demikian bisa juga terjadi pada usia berapa pun. Biasanya, kondisi ini bermula dari adanya tumor jinak atau polip yang terjadi di dinding usus besar.

Seiring berjalannya waktu, polip dapat berkembang menjadi kanker. Selain adanya BAB berdarah, gejala kanker usus besar lainnya adalah adanya perubahan frekuensi BAB (menjadi konstipasi atau susah BAB dan diare). Tak hanya itu, nyeri atau kram perut, adanya gas di saluran cerna, kembung, begah dan penurunan berat badan juga menjadi gejala yang perlu Anda waspadai.

  • Perdarahan saluran cerna bagian atas

Jika terdapat darah saat BAB, perlu diketahui warna dari darah tersebut. Jika darah berwarna kehitaman, maka kemungkinan penyebabnya adalah perdarahan dari saluran cerna bagian atas.

Penyebab dari perdarahan saluran cerna bagian atas yang tersering adalah tukak lambung akibat sakit mag yang kronis. Selain itu, pendarahan bisa juga disebabkan oleh esofagitis atau peradangan pada kerongkongan.

Bagaimana membedakan apakah darah yang keluar saat BAB disebabkan oleh perdarahan saluran cerna atas? Umumnya dokter akan melakukan endoskopi. 

Beberapa kondisi di atas bisa menjadi penyebab BAB berdarah. Ingat, adanya darah pada BAB bukanlah suatu kondisi yang normal dan perlu dicari penyebabnya. Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani maka bisa menyebabkan anemia atau infeksi saluran cerna.

[NP/ RH]

Kanker UsusBAB BerdarahPenyebab BAB BerdarahInfeksi Saluran Cernakanker anusAnemia

Konsultasi Dokter Terkait