Otot dan Sendi

Makanan untuk Cegah Kram Otot saat Latihan Pencak Silat

Nur Budhi, 01 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ingin berlatih pencak silat tanpa takut mengalami kram otot? Ini makanan yang bisa Anda konsumsi sebelum latihan.

Makanan untuk Cegah Kram Otot saat Latihan Pencak Silat

Pencak silat adalah salah satu seni bela diri yang sangat dikenal di Indonesia. Olahraga yang eksis sejak dahulu kala ini bahkan semakin dikenal oleh masyarakat luas berkat perhelatan Asian Games dan penayangan film layar lebar Wiro Sableng 212.

Ya, pencak silat memang sangat menarik dan bikin tertarik untuk dicoba. Namun, Anda harus berhati-hati bila belum terbiasa. Sejatinya, pencak silat bukanlah olahraga yang bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Anda perlu melewati sederet latihan terlebih dahulu agar bisa melakukan gerakan mahir seperti para pendekar silat. Bahkan, saat latihan pun, Anda tetap dibayangi oleh risiko cedera akibat melakukan gerakan yang tidak tepat. Salah satu cedera yang sangat mungkin terjadi adalah kram otot.

Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, kram otot merupakan kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba, tidak disadari, dan terasa menyakitkan. Keadaan ini bisa terjadi akibat olahraga yang berlebihan atau melakukan gerakan yang tidak biasa.

“Saat terjadi, otot akan tampak tegang, kencang, serta dapat dilihat maupun dipengang karena membentuk suatu tonjolan,” ungkap dr. Karin.

Mencegah kram otot

Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kram otot, salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang tepat. Berikut beberapa jenis makanan yang dimaksud:

  • Potasium

Potasium adalah senyawa yang memiliki peranan penting dalam menjaga fungsi sistem saraf dan otot. Ini artinya, mengonsumsi asupan yang kaya potasium menjadi sebuah kewajiban bagi Anda yang tak ingin mengalami kram otot saat latihan pencak silat.

Menurut University of Maryland Medical Center, orang dewasa membutuhkan 4.700 miligram potasium setiap hari. Anda dapat menemukan potasium pada buah-buahan seperti pisang, melon, jeruk, dan alpukat.

  • Kalsium

Salah satu faktor penyebab kram otot adalah asupan kalsium yang tidak mencukupi. Ini karena zat gizi tersebut berfungsi dalam menjaga kontraksi otot, termasuk di jantung dan pembuluh darah.

Berdasarkan National Institutes of Health, rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 1.000 miligram kalsium setiap hari agar kram otot tidak terjadi. Kalsium bisa Anda dapatkan dari kacang almond, yoghurt, dan keju dengan porsi yang disesuaikan.

  • Sodium

Bersama dengan elektrolit lain, sodium bekerja untuk menjaga kontraksi otot serta fungsi sistem saraf yang baik. Jika tubuh Anda kekurangan sodium, risiko terjadinya kram otot atau masalah saraf lain bisa meningkat berlipat ganda.

Untuk memenuhi kebutuhan sodium, Anda bisa mengonsumsi makanan yang berasa asin atau mengandung garam dengan porsi secukupnya. Hindari konsumsi berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko hipertensi atau darah tinggi.

  • Magnesium

Kekurangan magnesium bisa menyebabkan keluhan berupa badan lemas, kram dan otot berkedut. Ini karena magnesium bertugas menstabilkan adenosine triphosphate, yang merupakan sumber energi pemicu kontraksi otot.

Atas dasar itu, mengonsumsi makanan yang kaya magnesium seperti kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, dan sayuran berwarna hijau gelap dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah kram atau gangguan otot.

Sebagai upaya tambahan mencegah kram otot, Anda sebaiknya mengombinasikan konsumsi asupan di atas dengan melakukan pemanasan sebelum dan pendinginan sesudah latihan pencak silat. Di samping itu, pastikan pula kebutuhan cairan Anda terus tercukupi dengan minum air putih sekiranya delapan gelas setiap hari.

Jangan sampai latihan pencak silat yang Anda lakukan berhenti di tengah jalan gara-gara kram otot. Terapkan apa yang disampaikan di atas, agar Anda bisa menjadi pendekar silat di masa depan. Bukankah Anda ingin terlihat seperti jawara pencak silat Asian Games atau salah satu pemeran Wiro Sableng 212?

(RH)

Pencak SilatOlahragaAsian GamesWiro SablengOtotKramKram Otot

Konsultasi Dokter Terkait