Kram Otot Saat Lari di Car Free Day, Ini Solusinya
Krisna Octavianus Dwiputra, 16 Sep 2018
Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter
Rencana olahraga lari saat car free day bisa batal karena kram otot. Jika kram terjadi saat lari, ini solusi terbaik untuk meredakannya.
:strip_icc():format(webp)/article/d-gEyGwox-NS4qx1MEmUI/original/073189700_1537078587-Kram-Otot-Saat-Lari-di-Car-Free-Day-Ini-Solusinya-By-Various-Everythings-shutterstock_401538196.jpg)
Hari bebas kendaraan bermotor atau yang biasa disebut dengan car free day (CFD) adalah salah satu momen favorit warga di beberapa kota besar di Indonesia untuk berolahraga di akhir pekan. Selain untuk menikmati jalanan yang steril dari kendaraan bermotor atau sekadar menikmati jajanan, lari merupakan olahraga yang paling sering dilakukan. Namun Anda perlu waspada terhadap kram otot saat lari di car free day, karena efeknya bisa bikin tak nyaman.
Risiko terjadinya kram otot pun makin meningkat jika Anda tidak melakukan pemanasan sebelum mulai berolahraga lari. Oleh karena itu diperlukan pemanasan dan peregangan sebelum Anda berolahraga, sekalipun Anda hanya akan melakukan olahraga ringan. Pemanasan dapat membantu otot-otot tubuh tidak “kaget” saat Anda menggunakannya untuk berolahraga.
Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BmedSc, dari KlikDokter, kram otot yang terjadi karena aktivitas olahraga merupakan kondisi saat terjadi kontraksi pada otot bagian tubuh tertentu, yang timbul secara mendadak dan involunter. Bagi Anda yang pernah merasakannya, pasti Anda familiar dengan rasa nyeri yang amat mengganggu.
Solusi meredakan kram otot
Jika Anda mengalami kram otot saat lari di lokasi car free day, segera redakan dengan melakukan peregangan dan pemijatan otot di lokasi kram terjadi. Pijatlah secara perlahan agar otot sedikit meregang dan Anda perlahan bisa terbebas dari rasa nyeri.
Sedangkan untuk kram otot yang tergolong berat dan sering kambuh, ini dapat diatasi dengan obat pelemas otot, obat pelebar pembuluh darah, dan obat lain sesuai penyakit yang mendasari dan harus diresepkan oleh dokter.
Selain pemijatan, dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter menambahkan, konsumsi pisang juga bisa membantu Anda meredakan kram otot. Kandungan kalium dalam pisang berkhasiat untuk meredakan kram otot.
Selain melakukan peregangan, pemijatan, dan konsumsi pisang, Anda juga bisa meredakan kram otot dengan mengompres bagian yang digerogoti kram, bisa dengan kompres dingin atau hangat. Cara ini bisa menjadikan otot mengalami peregangan sehingga meminimalkan rasa nyeri yang dirasakan.
Berdasarkan beberapa studi, menurunkan berat badan dan memperbaiki pola makan juga dapat mencegah terjadinya kram secara berulang. Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, bagi Anda yang ingin terhindar dari kram otot, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tinggi kalsium, vitamin B, C, dan D. Jika diperlukan, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen untuk memperoleh asupan tambahan zat gizi tersebut.
“Selain itu, diet rendah kalori, lemak, karbohidrat, garam, serta tinggi protein juga penting untuk mengurangi angka kekambuhan kram otot,” tambah dr. Karin.
Kram otot bisa dicegah
Meski meredakan kram otot tergolong tidak rumit, tapi sebetulnya kram otot bisa dicegah. Selain melakukan pemanasan sebelum berolahraga, pastikan minum air putih yang cukup. Memenuhi kebutuhan cairan bisa menjadi pereda sekaligus pencegah kram yang disebut-sebut cukup ampuh.
Jika kram Anda reda dan Anda ingin mencoba berdiri, pastikan rasa nyerinya sudah berkurang. Berdirilah pelan-pelan, lalu gerakkan kaki secara perlahan. Apabila belum kuat menumpu, cobalah bersandar di dinding.
Meski ada ancaman kram otot saat lari di car free day, tapi kondisi ini bisa dengan mudah diatasi dan dicegah. Jangan lewatkan sesi pemanasan, cukupi kebutuhan air, serta jangan lupa untuk menomorsatukan keamanan dengan menggunakan atribut atau perlengkapan lari yang memadai, ya!
[RN/ RVS]
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait