HomeInfo SehatMataPupil: Fungsi, Cara Kerja, Letak, dan Risiko Penyakitnya
Mata

Pupil: Fungsi, Cara Kerja, Letak, dan Risiko Penyakitnya

Fatin Nur Jauhara, 30 Sep 2022

Ditinjau Oleh dr. Adeline Jaclyn

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pupil yang normal membantu kamu melihat dengan baik. Berikut penjelasan fungsi dan gangguan yang mungkin terjadi pada pupil mata.

Pupil: Fungsi, Cara Kerja, Letak, dan Risiko Penyakitnya

Seperti kornea, pupil berperan dalam refraksi mata atau memproses cahaya masuk ke dalam mata. Pupil akan bekerjasama dengan kornea untuk memastikan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata sudah cukup agar mata bisa melihat.

Pupil di mata membantu kamu melihat jelas atau tidaknya sebuah objek. Yuk, simak ulasan lebih lengkapnya mengenai fungsi pupil dan risiko kesehatan yang mengancamnya!

Apa Itu Pupil Mata?

Pupil mata adalah bukaan kecil berwarna hitam yang terletak di tengah iris atau bagian mata yang berwarna. Bagian dari mata ini dikenal juga dengan anak mata. Bila mata diibaratkan sebagai kamera, pupil adalah aperture atau bukaan pada kamera yang mengatur jumlah cahaya masuk ke dalam sensor.

Sama halnya dengan aperture kamera, fungsi pupil pun sama, yakni mengatur jumlah cahaya yang masuk dan memusatkan cahaya pada retina. Kerjasama pupil dengan bagian mata lainnya ini yang membuat mata manusia bisa melihat dengan baik. 

Untuk memastikan retina mendapatkan cahaya yang cukup, pupil mata akan mengecil saat di ruangan yang terang. Sebaiknya, pupil mata akan membesar artinya kamu berada di ruangan gelap. Hal ini dinamakan pupillary light response.

Mengenal Ukuran dan Fungsi Pupil

Ukuran pupil pada setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang memiliki ukuran pupil mata yang besar dan sebagian yang lain memiliki ukuran yang kecil. 

Selain itu, ukuran pupil juga dipengaruhi oleh umur. Anak-anak dan orang dewasa biasanya memiliki pupil mata yang besar. Sementara itu, lansia memiliki ukuran pupil yang lebih kecil.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan Klaas Bombeke, orang dewasa umumnya memiliki ukuran pupil sebesar 1,5-9 milimeter (mm). Rata-rata besar pupil mata saat berada di bawah cahaya normal sebesar 3 mm. 

Selain dipengaruhi oleh cahaya, ukuran pupil mata juga akan berubah saat fokus pada objek yang dekat. Ukuran pupil diatur oleh otot yang berada di iris. Otot-otot tersebut merupakan otot polos atau otot yang bekerja tanpa kita sadari. 

Berikut adalah jenis otot yang mengatur ukuran pupil:

1. Otot Sphincter

Otot ini terletak di pinggiran pupil dengan tugas mengecilkan ukuran pupil saat berkontraksi. Otot sphincter akan berkontraksi atau bekerja saat cahaya masuk dalam jumlah yang banyak.

2. Otot Dilator

Otot dilator terletak di pinggiran iris dengan tugas membesarkan ukuran pupil mata saat berkontraksi. Otot ini akan bekerja saat pupil menerima cahaya yang sedikit.

Berdasarkan studi yang berjudul New Light on the Mind’s Eye, ukuran pupil juga berguna untuk menentukan ketajaman visual. Semakin kecil ukuran pupil, semakin jelas objek yang dilihat. 

Perubahan ukuran pupil saat cahaya masuk atau pupillary light response (PLR) ini dapat dijadikan penilaian fungsi batang otak. Kejanggalan dari PLR dapat mengindikasikan adanya suatu masalah kesehatan, seperti:

Artikel Lainnya: Pentingnya Pemeriksaan Mata Secara Rutin

Risiko Gangguan Pupil yang Mungkin Terjadi

Risiko Gangguan Pupil yang Mungkin Terjadi

Terdapat beberapa kondisi kesehatan dapat menyerang ukuran, bentuk, ataupun fungsi pupil mata, seperti:

1. Adie’s Syndrome

Kondisi ini terjadi saat pupil hampir tidak memiliki reaksi terhadap cahaya dan adanya keterlambatan reaksi saat tes akomodasi. Tes akomodasi adalah tes pergerakan pupil mengikuti arah objek yang didekatkan ke hidung.

Biasanya kondisi ini dialami oleh satu mata dengan ciri ukuran pupil lebih besar dibanding pupil yang lain. Penyebab Adie’s syndrome belum diketahui, tetapi bisa disebabkan oleh trauma, operasi, kurangnya aliran darah (iskemia), atau infeksi.

2. Pupil Argyll Robertson

Kondisi ini menyerang kedua mata dan terjadi saat pupil sama sekali tidak bereaksi terhadap cahaya, tetapi normal saat tes akomodasi. Pupil Argyll Robertson merupakan kondisi yang jarang terjadi dan diduga berhubungan dengan penyakit sifilis dan neuropati diabetik.

3. Pupil Marcus Gunn

Pupil Marcus Gunn merupakan salah satu kondisi pupil mata yang tidak normal. Hal ini terjadi saat besar pupil melebar sewaktu diberikan sinar kecil. Penyebab dari kondisi ini adalah penyakit retina yang parah.

Artikel lainnya: Tanda-Tanda Anda Harus Memeriksakan Mata di Dokter

Tanda-Tanda Pupil Terganggu

Pupil yang sehat biasanya akan memiliki ukuran yang sama. Sebaliknya, pupil yang terganggu akan memiliki ukuran yang berbeda atau disebut dengan anisocoria.

Disampaikan oleh dr. Adeline Jaclyn, “Apabila terdapat gangguan di pupil, seseorang bisa merasakan beberapa keluhan, seperti pandangan kabur, ganda, sensitif terhadap cahaya, hingga kehilangan penglihatan”.

Pemeriksaan untuk mengetahui gangguan pada pupil biasanya hanya dapat dilakukan dokter spesialis mata. 

Biasanya tes akan dilakukan pada ruang yang redup. Kamu akan diarahkan untuk melihat objek pada jarak tertentu, kemudian dokter akan mengarahkan sinar kecil ke arah salah satu mata kamu. Hal tersebut dilakukan untuk melihat perubahan ukuran pupil mata dalam merespons cahaya.

Bila dari hasil tes, pupil mata gagal untuk berubah ukuran dalam merespons cahaya, kemungkinan besar terdapat gangguan pada pupil mata. 

Artikel Lainnya: Berbagai Jenis Penyakit Mata yang Umum Terjadi

Memiliki fungsi pupil yang normal bisa membantu kamu melihat dengan baik. Kamu bisa menjaga fungsi pupil mata dengan rutin melakukan cek kesehatan mata. Dengan begitu, kamu bisa mendeteksi bila terdapat gangguan dan mengatasinya dengan cepat. 

Jangan lupa juga untuk #JagaSehatmu secara menyeluruh dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga, dan istirahat yang teratur. Kamu bisa menemukan tips sehat yang aman dan tepercaya di aplikasi KlikDokter atau bertanya langsung pada ahlinya melalui fitur Tanya Dokter.

(APR/JKT)

Kesehatan Mata

Konsultasi Dokter Terkait