Kulit

Penderita Cacar Air Tidak Boleh Mandi, Mitos atau Fakta?

dr. Atika, 21 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hingga kini, tak sedikit orang tua melarang anaknya mandi saat kena cacar air. Apakah larangan ini didukung fakta medis atau mitos belaka?

Penderita Cacar Air Tidak Boleh Mandi, Mitos atau Fakta?

Cacar air (chickenpox) atau varisela adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Karena menimbulkan ruam di kulit, penderitanya sering tidak diperbolehkan mandi.

Begitu lamanya anjuran itu melekat di masyarakat, hingga kini banyak yang masih menerapkannya. Lantas, apakah cacar air boleh mandi? Atau, anjuran tersebut hanya mitos belaka?

Cacar Air Rentan Serang Anak

Sebelumnya disebutkan bahwa cacar air adalah penyakit menular, yang penularannya terjadi lewat inhalasi droplet pernapasan penderita.

Selain lewat udara, transmisi penyakit juga bisa terjadi lewat kontak langsung dengan kelainan kulit cacar, meski risikonya lebih rendah.

Cacar air lebih umum diderita oleh anak-anak, yang 90 persen kasus cacar air dialami oleh kelompok usia di bawah 10 tahun.

Meski demikian, cacar air sebenarnya juga bisa dialami saat dewasa. Dan, risiko terjadinya komplikasi lebih tinggi khususnya pada dewasa dengan imunitas rendah.

Bila sudah dialami pada saat usia anak-anak, maka sudah terbentuk imunitas sehingga biasanya tidak akan terinfeksi cacar air lagi saat dewasa.

Bagi Anda yang hingga saat ini belum pernah mengalami cacar air, kini sudah ada vaksinasi cacar air yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Faktanya, saat diperkenalkannya vaksin cacar air, angka kejadian penyakit tersebut menurun cukup signifikan.

Masa Inkubasi Virus Cacar Air atau Varisela

Sebelum gejala cacar air muncul, masa inkubasi berlangsung selama 10-21 hari. Cacar air pada anak umumnya langsung ditandai dengan munculnya ruam kulit.

Sementara itu, pada orang dewasa, gejala umum penyakit cacar air didahului dengan keluhan nyeri kepala, badan lemas, demam, nafsu makan menurun, nyeri otot, serta mual.

Setelah gejala prodromal dirasakan, barulah timbul kelainan kulit yang dapat meluas ke seluruh tubuh.

Penderita cacar akan sangat infeksius alias bisa dengan mudah menularkan kondisinya dalam 1-2 hari sebelum bercak merah muncul, serta 4-5 hari setelah ruam kulit berkembang.

Ruam merah pada cacar air akan mengalami perkembangan dalam 12-14 jam, yang lalu akan menjadi bintil dan lenting berisi air.

Ruam bisa meluas hingga kulit kepala, wajah, punggung, lengan atas, dan paha.

Apakah Penderita Cacar Air Boleh Mandi?

Luasnya penyebaran ruam merah dan lenting ini menyebabkan banyak orang merasa khawatir untuk mandi. Banyak yang khawatir bahwa mandi akan memperberat cacar air.

Lantas, bagaimana fakta yang sebenarnya? Apakah cacar air boleh mandi, atau justru tidak sama sekali?

Faktanya, mandi tidak menyebabkan cacar air makin parah. Jadi, untuk pertanyaan apakah cacar air boleh mandi, jawabannya adalah boleh.

Artikel Lainnya: Saat Cacar Air, Bolehkah Pakai Bedak di Badan?

Medis justru membolehkan mandi saat terkena cacar air. Bila penderita tidak mandi selama terjangkit cacar air, justru bisa menyebabkan kelainan kulit tambahan.

Kuman-kuman yang tidak dibersihkan dari kulit dapat menambah infeksi pada lenting cacar dan menyebabkan timbulnya nanah.

Timbulnya nanah menandakan telah terjadinya tambahan infeksi bakteri sekunder pada ruam.

Waspada Infeksi Bakteri Sekunder

Infeksi bakteri sekunder pada ruam kulit cacar berupa impetigo (ditandai dengan nanah pada ruam) hingga selulitis (infeksi hingga lapisan lemak di bawah kulit).

Bakteri stafilokokus dan streptokokus merupakan dua jenis bakteri yang sering mengakibatkan komplikasi pada ruam cacar air.

Bila telah terjadi infeksi bakteri sekunder, ruam sulit sembuh sempurna. Tak hanya itu, ruam juga bisa berbekas dan meninggalkan jaringan parut di kulit.

Infeksi bakteri sekunder yang cukup berat, misalnya pada pasien dengan imunitas rendah, juga dapat menyebar hingga menyebabkan pneumonia bakterial (rang paruakibat bakteri).

Lebih jauh, infeksi bakteri sekunder pada cacar air juga bisa menyebabkan otitis media (infeksi telinga tengah) hingga penyakit lain yang lebih berat lagi.

Karena itu, dengan ancaman dari berbagai komplikasi cacar air, mandi tetap perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kulit. Mitos bahwa penderita cacar air tidak boleh mandi harus diluruskan.

Satu hal penting adalah meningkatkan kewaspadaan saat mandi agar lenting tidak pecah.

Gejala demam akibat cacar air mungkin bisa membuat penderita tak nyaman untuk mandi. Anda bisa menyiasatinya dengan mandi menggunakan air hangat jika memungkinkan.

[RN/ RVS]

Penyakit MenularVaricella ZosterCacar Air

Konsultasi Dokter Terkait