HomeInfo SehatKulit11 Pantangan Campak yang Wajib Dihindari
Kulit

11 Pantangan Campak yang Wajib Dihindari

Dian Afrillia, 20 Jan 2023

Ditinjau Oleh dr.Atika

Icon ShareBagikan
Icon Like

Orang yang terkena penyakit campak punya beberapa pantangan yang harus dihindari. Simak di sini pantangan campak yang perlu dipatuhi.

11 Pantangan Campak yang Wajib Dihindari

Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Meski sering disebut sebagai penyakit anak-anak, nyatanya orang dewasa juga bisa terkena campak. Terutama pada mereka yang belum pernah mendapatkan vaksinasi. 

Beberapa ciri khas infeksi campak antara lain demam tinggi, pilek, bersin, batuk, sakit tenggorokan, mata merah dan berair, kelelahan, nyeri otot, dan terdapat bintik-bintik di mulut. 

Jika kamu atau orang tersayang terkena campak, ada beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah penularan. 

Berikut beberapa pantangan campak yang perlu diketahui: 

1. Berkegiatan di Luar Rumah 

Saat terkena campak, hindari beraktivitas di luar rumah, termasuk sekolah dan bekerja. Sebaiknya, tetaplah beristirahat di rumah sekitar empat hari agar kamu tidak menularkan campak ke orang lain. 

Campak sangat menular sekitar empat hari setelah ruam muncul. Penderita campak disarankan untuk melakukan isolasi dan beristirahat total untuk mempercepat pemulihan.

2. Kontak dengan Orang Rentan Infeksi 

Jangan melakukan kontak dengan orang-orang yang mungkin rentan terhadap infeksi. Mereka yang berada di dalam kelompok ini seperti, bayi yang masih terlalu kecil untuk mendapatkan vaksinasi, orang dengan gangguan kekebalan tubuh, dan anggota keluarga yang belum pernah vaksinasi. 

3. Bersin Sembarangan

Pantangan penyakit campak selanjutnya adalah jangan pernah bersin atau batuk sembarangan. Selalu tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Jika menggunakan tisu, segera buang.  

Ketahuilah bahwa campak disebabkan oleh virus di hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Ketika seseorang dengan campak batuk, bersin, atau berbicara, percikan air liur menyebar ke udara dan dapat dihirup orang lain. 

4. Tidak Mandi 

Ada mitos yang menyebutkan bahwa pasien campak tidak boleh mandi karena kondisinya bisa bertambah parah. Kabar ini hanyalah mitos, bukan pantangan campak. 

Menurut keterangan dr. Atika, pasien campak justru disarankan untuk tetap mandi. Namun, tentu disesuaikan dengan kondisi pasien.

“Mandi saat kondisi tubuh tidak terlalu lemas, gunakan air hangat agar tidak kedinginan, dan gunakan sabun yang lembut untuk membersihkan kulit. Saat menggosok tubuh, lakukan dengan perlahan dan jangan terlalu kasar,” jelasnya.

5. Berbagai Barang Pribadi 

Larangan penyakit campak selanjutnya adalah berbagi barang pribadi dengan orang lain. Sebaiknya, hindari menggunakan benda-benda seperti alat makan, botol minum, pakaian, handuk, tempat tidur, hingga lipstik atau lip balm dengan orang lain. 

Virus campak bisa hidup di permukaan benda yang terkontaminasi dan di udara hingga dua jam. Orang yang menghirup udara atau menyentuh benda yang telah terkontaminasi, lalu mengucek mata atau menyentuh hidung dan mulut, bisa ikut terinfeksi. 

6. Malas Cuci Tangan 

Jangan malas cuci tangan saat kamu sedang mengalami campak. Disarankan untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan melakukan desinfeksi pada benda-benda yang sering kamu sentuh. 

7. Makan Makanan Berlemak dan Berminyak 

Pasien campak sebaiknya menghindari makanan berlemak, berminyak, dan produk olahan. Sebaliknya, konsumsilah makanan sehat seperti berikut: 

  • Makanan tinggi vitamin C seperti jeruk dan stroberi
  • Makanan tinggi vitamin A seperti bayam dan sayuran berdaun hijau lain 
  • Minum campuran air rebusan jahe, daun kemangi, dan daun mint untuk meningkatkan kekebalan tubuh 

8. Kurang Minum Air

Jangan sampai kurang minum air saat terkena campak. Minum banyak air hangat bisa membantu mengeluarkan racun. Kamu bisa mulai minum pada pagi hari saat perut kosong sampai malam hari sebelum tidur. 

Pasien campak juga bisa mengonsumsi jus jeruk atau lemon, tetapi hindari minuman manis, minuman berkafein, dan produk susu karena dapat memperburuk kondisi. 

9. Kekurangan Vitamin A 

Sebaiknya pasien campak rutin mengonsumsi vitamin A untuk meningkatkan daya tahan tubuh, membantu ketahanan dinding sel, dan membantu proses regenerasi sel kulit yang dapat membantu percepatan penyembuhan penderita. 

“Ketika kekurangan vitamin A, imunitas tubuh bisa menurun, campak yang terjadi bisa lebih fatal, dan penyembuhan bisa melambat. Untuk penderita campak, vitamin A nya diberikan dalam bentuk suplemen dengan dosis yang sudah ditentukan oleh IDAI,” kata dr. Atika. 

10.Terpapar Cahaya

Pantangan campak lainnya adalah paparan cahaya. Saat terinfeksi virus, beberapa orang mengeluhkan lebih sensitif terhadap cahaya yang disebut fotofobia.

Sebaiknya pasien campak beristirahat di ruangan dengan ventilasi baik dan bercahaya redup agar tidak merusak mata. 

Menurut American Academy of Ophthalmology, campak bisa menyebabkan beberapa keluhan mata seperti berikut:

11. Menggaruk Ruam Terlalu Kuat

Menggaruk ruam terlalu kencang juga jadi pantangan bagi penderita campak.

Menurut dokter Atika, sebenarnya tidak masalah menggaruk secara perlahan.

Sebaliknya, menggaruk terlalu kencang dan kuat bisa membuat lapisan kulit terkikis. Akibatnya bisa terjadi iritasi, dan luka yang meningkatkan risiko masalah tambahan seperti infeksi sekunder (infeksi bakteri tambahan) pada ruam tersebut.

“Jika ruam di kulit terasa gatal, bisa dibantu dengan mengonsumsi obat antigatal

atau menggunakan losion antigatal,” ujar dokter Atika.

Jika terkena campak, jangan lupa ikuti pantangan campak di atas demi mempercepat proses pemulihan sekaligus mencegah penularan pada orang lain. 

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu dengan menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit. Segera dapatkan vaksinasi MMR bagi yang belum pernah untuk mencegah campak. 

Butuh konsultasi dengan dokter seputar campak? Yuk pakai layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa mengunduh aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi kesehatan tepercaya. 

(JKT)

penyakit campak

Konsultasi Dokter Terkait