Kulit

Mitos Tentang Jerawat yang Tak Perlu Dipercaya

dr. Atika, 09 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Begitu banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat tentang jerawat. Yuk, kupas satu per satu di sini.

Mitos Tentang Jerawat yang Tak Perlu Dipercaya

Jerawat menjadi salah satu masalah kulit yang sering kali membuat ‘gemas’ penderitanya. Bagaimana tidak? Jerawat kadang masih bisa muncul sekalipun berbagai upaya sudah dilakukan.

Faktanya, penyebab jerawat bersifat multifaktorial (banyak faktor pemicu), mulai dari hormonal, obat-obatan, makanan, stres, hingga infeksi.

Terlepas dari hal itu, kini Anda mesti lebih waspada. Pasalnya, semakin berkembangnya teknologi informasi, mitos jerawat pun ikut berkembang di masyarakat.

Oleh sebab itu, membedakan fakta dan mitos jerawat penting dilakukan agar Anda tidak salah dalam memilih cara penanganan. Berikut adalah daftar mitos jerawat yang sebaiknya tidak Anda percaya:

1. Jatuh Cinta Sebabkan Jerawat

Banyak yang mengaitkan perasaan jatuh cinta dengan kemunculan jerawat. Sayangnya, hal ini hanyalah mitos belaka. Jatuh cinta tidak ada kaitannya sama sekali dengan timbulnya jerawat.

Kemungkinan, mitos jerawat ini timbul akibat kesamaan waktu munculnya jerawat dan kemampuan untuk lebih memperhatikan lawan jenis. Ya, keduanya umumnya muncul kira-kira pada masa pubertas, ketika terjadi perubahan hormonal pada tubuh.

Artikel Lainnya: Ampuhkah Hilangkan Jerawat dengan Es Batu?

1 dari 4

2. Jerawat Hanya Masalah Usia Remaja

Mitos ini tidak benar. Jerawat bisa timbul pada semua golongan usia, meskipun insiden terbesar memang terjadi pada masa remaja. Umumnya, penyebab jerawat adalah tersumbatnya folikel rambut akibat minyak maupun kulit mati atau kotoran. 

Karena mitos jerawat ini tidak benar, kesimpulannya usia berapapun tetap disarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulitnya dengan baik. Dengan begitu, jerawat tidak perlu muncul.

3. Memencet Jerawat untuk Mempercepat Proses Penyembuhan

Ini merupakan mitos jerawat yang umum sekali terdengar. Jika Anda memencet atau menekan dengan paksa menggunakan tangan, bahkan alat yang tidak steril, peradangan justru akan semakin parah dan menjadikannya terlihat lebih buruk.

Tak cukup sampai di situ, jerawat juga lebih mungkin menimbulkan bekas ketika meradang berat, apalagi ketika terkena infeksi tambahan.

Hindarilah menyentuh jerawat dan area sekitarnya. Cara terbaik adalah dengan mencuci wajah minimal dua kali sehari, keringkan dengan menepuk lembut, lalu oleskan krim anti-jerawat.

Artikel Lainnya: Cek di Sini Kondisi Jerawat yang Perlu Penanganan Dokter

2 dari 4

4. Obat Jerawat Menyebabkan Ketergantungan

Obat jerawat dianggap menyebabkan ketergantungan, sehingga membuat banyak orang menahan diri untuk mendapat pengobatan dari dokter. Padahal, mitos jerawat yang satu ini jelas tidak tepat.

Ketahuilah bahwa obat jerawat tidak memicu ketergantungan, tetapi bisa mencegah timbulnya jerawat. Ketika sudah tidak dirawat dengan obat, maka wajar saja apabila jerawat muncul kembali.

Penting juga diingat, penanganan jerawat menggunakan obat dari dokter ini sebaiknya dikombinasikan dengan gaya hidup sehat. Bersamaan dengan penggunaan obat dan treatment kulit yang disarankan, perbaiki juga gaya hidup Anda.

Selain rajin membersihkan wajah, perbanyaklah konsumsi buah dan sayur, kurangi makanan manis, serta hindari stres.

Ketika kondisi jerawat mengalami perbaikan, tentu obat jerawat tersebut akan dikurangi satu per satu oleh dokter apabila memungkinkan. Hal yang terpenting, tetap lakukan perawatan kulit dengan sebaik-baiknya.

5. Kulit Kering Tidak Mungkin Berjerawat

Mitos jerawat yang satu ini bisa membuat pemilik kulit kering menjadi kurang waspada. Padahal, jerawat masih bisa muncul pada kulit yang kering.

Memang benar bahwa jerawat lebih erat kaitannya dengan kelebihan minyak di wajah. Namun, jika kulit wajah tidak dibersihkan dengan teratur dari debu, kotoran, atau make up, jerawat bisa saja muncul, sekalipun kulit Anda kering.

Artikel Lainnya: Atasi Jerawat dengan Tomat, Efektifkah?

3 dari 4

6. Cokelat dan Makanan Berminyak Memperparah Jerawat

Hingga saat ini, kaitan antara makanan dan timbulnya jerawat masih membingungkan. Pasalnya, berbagai studi terkait hal ini memberikan hasil yang berbeda.

Namun, hingga saat ini, makanan yang paling dikaitkan dengan jerawat adalah makanan yang tinggi karbohidrat atau gula.

Sementara itu, cokelat dan makanan berminyak belum terbukti menjadi penyebab jerawat. Maka dari itu, mitos tentang jerawat yang satu ini hanyalah sekadar mitos yang tidak perlu dipercaya.

7. Gunakan Make Up Guna Menghindari Jerawat

Penggunaan make up tidak berkaitan langsung dengan pencegahan jerawat. Seorang pengguna make up, jika tidak hati-hati justru bisa mengalami jerawat yang lebih parah. Oleh sebab itu, mitos jerawat yang satu ini sebaiknya Anda abaikan.

Tidak ada larangan penggunaan make up pada wajah berjerawat. Namun, pilihlah produk yang ringan dan sesuai dengan jenis dan kondisi kulit.  Pastikan untuk tidak lupa membersihkan wajah di penghujung hari. Jika tidak, sisa make up yang masih menempel di wajah dapat memicu jerawat.

8. Scrubbing Pasti Bermanfaat untuk Jerawat

Hati-hati, mitos jerawat ini bisa membuat kulit Anda justru rusak dan teriritasi! Scrubbing memang bisa bermanfaat, tetapi pada kondisi tertentu saja.

Kondisi kulit yang tebal serta tidak mudah kemerahan atau perih adalah dua kandidat yang tepat untuk scrubbing. Tindakan ini dapat membantu menghilangkan sel kulit mati yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat. 

Namun, pemilik kulit kering maupun kulit sensitif jangan sampai percaya pada mitos ini. Bila Anda melakukan scrubbing mekanik, hal ini justru berpotensi membuat kulit Anda menjadi semakin kering dan teriritasi. 

Artikel Lainnya: Jangan Memakai Masker Peel Off Saat Jerawatan, Ini Alasannya!

4 dari 4

9. Jerawat di Lokasi Tertentu Memiliki Makna Khusus

Anda pernah mendengar mitos jerawat di dalam hidung? Atau, mitos jerawat di dagu artinya ada yang sedang kangen? Keduanya hanyalah mitos jerawat yang benar-benar tidak perlu diambil pusing.

Faktanya, jerawat bisa timbul di mana saja selama ada folikel rambut dan faktor pemicu (minyak berlebih, kotoran, infeksi, maupun peradangan). Maka, jangan kaitkan lokasi jerawat dengan cerita-cerita non-medis, ya!

10. Jerawat Selalu Dapat Sembuh dengan Sendirinya

Pada umumnya, jerawat memang bisa sembuh sendiri. Meski demikian, mitos jerawat yang satu ini tidak bisa Anda telan mentah-mentah.

Pasalnya, ada kondisi ketika jerawat berkaitan dengan penyakit medis lain yang lebih berat sehingga membutuhkan pertolongan ahlinya. Kondisi ini justru bukan hal yang baik untuk dibiarkan.

Selain itu, Anda perlu lebih berhati-hati dengan jenis jerawat yang bersifat sangat parah dan muncul secara mendadak saat usia dewasa.

Demikianlah berbagai mitos jerawat yang populer di masyarakat. Jangan sampai mitos-mitos tersebut membuat Anda salah langkah dalam memilih cara perawatan jerawat, ya!

Apabila memiliki pertanyaan terkait masalah jerawat, Anda dapat bertanya langsung kepada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

[WA]

Jerawat