Kulit

Manfaat Terapi Biologis untuk Penanganan Psoriasis

Tri Yuniwati Lestari, 15 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penanganan psoriasis ada berbagai macam, salah satunya terapi biologis. Mari kenali lebih jauh fungsi dan prosedurnya di sini.

Manfaat Terapi Biologis untuk Penanganan Psoriasis

Psoriasis merupakan salah satu penyakit kulit yang biasa ditandai dengan bercak merah, gatal, dan kulit bersisik. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan dan gejalanya bisa kambuh.

Dalam menangani gejala yang timbul, penderita psoriasis memiliki beberapa pilihan, misalnya penggunaan krim, salep, suntikan, dan pil. Nah, salah satu metode penanganan lainnya yang juga dapat diandalkan ialah terapi biologis. 

Terapi biologis dianggap memiliki efek paling ampuh dalam mengatasi keluhan psoriasis.

Apa Itu Terapi Biologis?

Dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, terapi biologis adalah pengobatan yang dibuat dari sel hidup di laboratorium atau melalui proses biologis untuk membuat protein tertentu.

“[Terapi] biologis secara sederhana adalah obat yang dibuat dari sel hidup. Berbeda dengan obat pada umumnya yang menargetkan tubuh secara umum saat bekerja, biologis bekerja pada target yang spesifik,” jelas dr. Astrid.

Terapi biologis menyasar bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh. Metode ini mengobati penyakit dengan menyamakan aktivitas sel kekebalan tertentu atau pembawa pesan inflamasi yang disebut sitokin.

Karena obat biologis sangat ditargetkan, terapinya juga bisa lebih aman dibanding obat-obatan yang menekan sistem kekebalan secara luas. 

Artikel lainnya: 7 Tips Merawat Kulit Psoriasis

Cara Kerja Terapi Biologis untuk Psoriasis

Psoriasis disebabkan oleh aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Akibatnya, hal ini menyebabkan peradangan pada kulit. Terapi biologis membantu memblokir sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan pada penderita psoriasis. 

"Biologics untuk pasien psoriasis bekerja dengan menghambat mekanisme sistem imun yang spesifik berhubungan dengan skin cell overgrowth," ucap dr. Astrid.

Obat biologis hanya memblokir bagian-bagian yang bertanggung jawab atas pertumbuhan sel-sel kulit berlebih.

Dengan memblokir sistem kekebalan yang berlebihan, terapi biologis dapat meminimalkan peradangan serta menghentikan serangan pada kulit dan persendian.

Tanpa peradangan, kulit bisa kembali ke keadaan sehat. Tetapi, kerusakan sendi bisa menjadi permanen. Inilah mengapa sangat penting untuk diagnosis dini dan memulai pengobatan yang tepat pada penderita psoriasis.

Melansir WebMD, terapi pengobatan biologis pada penderita psoriasis dilakukan menggunakan suntikan atau infus. Tujuannya agar protein yang terkandung dalam obat tidak dirusak oleh asam lambung. 

Terapi pengobatan biologis bisa menjadi pilihan tepat untuk penderita psoriasis sedang hingga berat, arthritis psoriasis, ataupun keduanya. 

Artikel lainnya: Psoriasis pada Ibu Hamil, Apa Dampaknya bagi Janin?

Bila Anda menderita radang sendi psoriasis, pengobatan biologis dapat menghentikan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan pada persendian. Pengobatan ini juga dapat mencegah peradangan sendi (arthritis) memburuk dan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada persendian. 

Sebelum dokter meresepkan obat biologis, Anda perlu menjalani beberapa tes medis. Biasanya, tes darah dan tes tuberkulosis (TB) diperlukan. Namun, beberapa pasien mungkin membutuhkan tes medis tambahan.

Menurut American Academy of Dermatology, setiap terapi pengobatan biologis memiliki kemungkinan efek samping, antara lain:

  • Infeksi saluran pernapasan bagian atas.
  • Reaksi kulit di mana obat biologis disuntikkan.
  • Gejala mirip flu.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Sakit kepala.

Mengapa terapi biologis pada penderita psoriasis dapat menyebabkan infeksi? Dokter Astrid menjelaskan, obat biologis menargetkan sistem imun. Maka, terapi ini dapat membuat pasien yang menggunakannya menjadi lebih rentan infeksi. 

Untuk pertanyaan lebih lanjut seputar psoriasis dan penanganannya, Anda bisa berkonsultasi ke dokter lewat Live Chat KlikDokter.

(FR/JKT)

Masalah KulitPsoriasispenyakit autoimun

Konsultasi Dokter Terkait