HomeInfo SehatKulitKetika Kulit Tidak Bisa Terkena Sinar Matahari
Kulit

Ketika Kulit Tidak Bisa Terkena Sinar Matahari

dr. Dina Kusumawardhani, 11 Jun 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tahukah Anda bahwa manusia juga bisa alergi terhadap sinar matahari? Apa yang terjadi ketika kulit tidak bisa terkena sinar matahari? Berikut ulasannya.

Ketika Kulit Tidak Bisa Terkena Sinar Matahari

Ternyata, tidak hanya vampir yang alergi terhadap sinar matahari. Pasalnya, alergi terhadap sinar matahari juga bisa terjadi pada manusia. Lorraine Valentine (Inggris) dan Chelsey Madore (Kalifornia) merupakan contoh dari beberapa orang yang memiliki penyakit ini. Mereka hanya dapat keluar pada malam hari dan harus menggunakan pakaian tertutup kemana pun mereka pergi. Meskipun sebagian besar penyakit ini diderita oleh ras kaukasian, namun kondisi ini juga pernah ditemukan di Indonesia.

Apa Itu Alergi Sinar Matahari?

Alergi sinar matahari merupakan reaksi sistem imun terhadap sinar matahari. Gejala tersering yang terjadi akibat alergi sinar matahari adalah kemerahan dan gatal. Pada kasus berat, kulit dapat melepuh dan nyeri.

Alergi sinar matahari berbeda dengan sunburn. Dalam dunia kedokteran, alergi sinar matahari disebut dengan Polymorphic light eruption (PMLE). PMLE paling sering terjadi pada wanita berusia 20-40 tahun. Di eropa, 1 dari 10 wanita dapat menderita penyakit ini.

Apa Penyebab Alergi Sinar Matahari?

PLME dipicu oleh sinar ultraviolet A (UVA) maupun sinar ultraviolet B (UVB). UVA merupakan jenis sinar ultraviolet yang dapat menembus kaca. Jadi bagi mereka yang rentan, sekalipun berada di rumah mereka tetap mungkin terkena penyakit ini.

Leher, wajah, dan tangan merupakan bagian tubuh yang sering terkena. Faktor genetik memiliki peranan penting dalam munculnya penyakit ini. Beberapa obat, zat kimia, atau penyakit tertentu juga dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Apakah Penyakit Ini Bisa Diobati?

Penyakit alergi sangat sulit untuk dapat sembuh sama sekali, yang terpenting adalah mencegah terjadinya alergi tersebut. Untuk kelainan kulit, obat antihistamin untuk mengurangi gatal dan krim antiradang yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi kemerahan pada kulit dapat diberikan. Pada kasus yang berat, pemberian kortikosteroid oral dapat membantu.

Light therapy (phototherapy) merupakan terapi sinar UV dengan dosis yang ditingkatkan bertahap. Terapi ini bertujuan membantu kulit menjadi resisten saat terpapar sinar matahari. Terapi ini dapat diberikan di rumah sakit.

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Ini?

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini, antara lain:

  • Hindari sinar matahari, terutama pada pukul 10.00-15.00.
  • Gunakan pakaian tertutup, kacamata, atau topi.
  • Oleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih jika ingin keluar rumah. Gunakan tabir surya ini secara berkala.
  • Hindari menggunakan produk atau obat-obatan yang dapat memicu reaksi alergi.

kulitSinarAlergi matahari

Konsultasi Dokter Terkait