Pakaian adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari, tidak hanya sebagai pelindung tubuh tetapi juga sebagai pernyataan gaya dan identitas. Namun, tidak semua bahan kain yang digunakan dalam pembuatan pakaian aman untuk kesehatan kita.
Beberapa bahan bahkan dapat memiliki dampak buruk yang signifikan. Bersama dr. Atika, artikel ini akan mengulas beberapa bahan kain yang patut diwaspadai dan dampak kesehatannya.
Artikel lainnya: Kupas Tuntas tentang Alergi Bahan Pakaian
1. Poliester
Poliester adalah salah satu bahan sintetis yang paling umum digunakan dalam industri tekstil. Terbuat dari produk petrokimia, poliester memiliki beberapa kelebihan seperti daya tahan yang tinggi dan ketahanan terhadap kerutan. Namun, poliester juga memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:
- Bahan kimia beracun: Proses produksi poliester melibatkan penggunaan berbagai bahan kimia berbahaya seperti etilen glikol dan tereftalat. Bahan-bahan ini dapat melepaskan zat beracun yang bisa diserap oleh kulit kita dan menyebabkan iritasi kulit atau alergi.
- Menahan kelembapan: Poliester cenderung menahan kelembapan, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal ini dapat menyebabkan infeksi kulit, ruam, dan bau yang tidak sedap.
- Mikroplastik: Saat dicuci, poliester melepaskan mikroplastik ke dalam air, yang akhirnya masuk ke ekosistem air dan dapat berdampak pada kesehatan manusia melalui rantai makanan.
2. Nilon
Nilon adalah bahan sintetis lain yang banyak digunakan dalam pembuatan pakaian, terutama pakaian olahraga dan stoking. Meskipun memiliki keunggulan seperti elastisitas dan ketahanan terhadap aus, nilon juga memiliki beberapa kekurangan yang dapat mempengaruhi kesehatan:
- Iritasi kulit: Nilon dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang, terutama mereka yang memiliki kulit sensitif. Gesekan antara kulit dan kain nilon bisa memicu ruam dan gatal-gatal.
- Kandungan bahan kimia: Nilon diproduksi dengan menggunakan bahan kimia seperti asam adipat dan heksametilendiamin, yang dapat meninggalkan residu kimia pada kain dan berpotensi menyebabkan reaksi alergi.
- Tidak menyerap keringat: Seperti poliester, nilon tidak menyerap keringat dengan baik, sehingga dapat menyebabkan kulit lembap dan meningkatkan risiko infeksi kulit.
Artikel lainnya: Kiat Memilih Baju untuk Si Kecil yang Kulitnya Sensitif
3. Akrilik
Akrilik adalah bahan sintetis yang sering digunakan sebagai alternatif murah untuk wol. Meskipun terlihat dan terasa seperti wol, akrilik memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:
- Mengandung bahan kimia berbahaya: Produksi akrilik melibatkan bahan kimia seperti asam akrilat dan akrilonitril, yang diketahui bersifat karsinogenik. Kontak jangka panjang dengan bahan ini bisa meningkatkan risiko kanker.
- Melepaskan serat halus: Akrilik cenderung melepaskan serat halus yang dapat terhirup dan menyebabkan masalah pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi seperti asma atau alergi.
- Kurang bernapas: Akrilik tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga bisa menyebabkan kulit menjadi panas dan lembap, meningkatkan risiko iritasi dan infeksi.
4. Rayon
Rayon adalah bahan semi-sintetis yang terbuat dari selulosa kayu. Meskipun sering dipromosikan sebagai bahan yang ramah lingkungan karena berasal dari bahan alami, proses produksinya melibatkan bahan kimia berbahaya:
- Proses produksi berbahaya: Produksi rayon melibatkan penggunaan bahan kimia beracun seperti karbon disulfida, yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan organ tubuh lainnya.
- Kandungan kimia residual: Sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi bisa tetap ada pada kain dan berpotensi menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi.
- Kurang tahan lama: Rayon cenderung mudah rusak dan tidak tahan lama, yang berarti pakaian dari bahan ini seringkali cepat aus dan perlu diganti lebih sering, meningkatkan limbah tekstil.
5. Spandeks (Elastane)
Spandeks atau elastane adalah bahan elastis yang sering digunakan dalam pakaian olahraga dan pakaian dalam. Bahan ini dikenal karena kelenturannya yang luar biasa, tetapi juga memiliki beberapa potensi dampak buruk bagi kesehatan:
- Reaksi alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap spandeks, yang bisa menyebabkan gatal-gatal, ruam, dan iritasi kulit.
- Menahan panas dan kelembapan: Spandeks tidak memiliki ventilasi yang baik, sehingga bisa menahan panas dan kelembapan di dekat kulit, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.
- Proses produksi berbahaya: Pembuatan spandeks melibatkan bahan kimia berbahaya seperti diisosianat, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kulit.
Artikel lainnya: Mana yang Lebih Baik untuk Olahraga, Pakaian Ketat atau Longgar?
Cara Meminimalkan Risiko Kesehatan dari Bahan Kain
Untuk mengurangi risiko kesehatan dari bahan kain yang berpotensi berbahaya, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Pilih bahan alami
Sebisa mungkin, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun organik, linen, atau wol. Bahan-bahan ini cenderung lebih ramah kulit dan lingkungan.
2. Cuci sebelum dipakai
Selalu cuci pakaian baru sebelum dipakai untuk menghilangkan sisa-sisa bahan kimia dari proses produksi.
3. Hindari pakaian yang terlalu ketat
Pakaian yang terlalu ketat dapat meningkatkan gesekan dan iritasi pada kulit. Pilihlah pakaian yang nyaman dan tidak terlalu menekan kulit.
Artikel lainnya: Perlukah Mencuci Baju Baru Sebelum Memakainya?
4. Perhatikan label pakaian
Bacalah label pakaian untuk mengetahui bahan yang digunakan dan hindari bahan yang diketahui berpotensi menyebabkan alergi atau iritasi. Tidak semua bahan kain diciptakan sama. Beberapa bahan, terutama yang sintetis, dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita.
Poliester, nilon, akrilik, rayon, dan spandeks adalah beberapa contoh bahan kain yang perlu diwaspadai terutama bagi Kamu yang memiliki riwayat kulit sensitif.
Dengan memahami potensi risiko yang terkait dengan bahan-bahan ini dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya, kita dapat melindungi kesehatan kita dan membuat pilihan yang lebih bijak dalam memilih pakaian sehari-hari.
Jelajahi topik kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan dengan download aplikasi KlikDokter atau pilih topik kesehatan yang diinginkan.