Tes narkoba adalah alat penting dalam berbagai bidang untuk mendeteksi adanya penggunaan obat-obatan terlarang.
Tes ini digunakan oleh berbagai instansi, termasuk penegak hukum, perusahaan, lembaga pendidikan, dan institusi medis, untuk memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap kebijakan bebas narkoba.
Pada artikel dr. Dyah Novita Anggraini akan membahas secara rinci tentang tes narkoba, jenis-jenisnya, dan parameter yang diukur.
Artikel lainnya: Kenali Golongan dan Jenis Narkotika
Apa itu Tes Narkoba?
Tes narkoba adalah prosedur yang digunakan untuk mendeteksi zat-zat terlarang dalam tubuh seseorang. Tes ini dapat mendeteksi berbagai jenis narkoba seperti amfetamin, kokain, ganja, opiat, dan lain-lain.
Tes narkoba dapat dilakukan melalui berbagai sampel tubuh, termasuk urine, darah, rambut, air liur, dan keringat. Dan, jenis-jenis tes narkoba yang biasa dilakukan di rumah sakit, klinik maupun lab adalah sebagai berikut:
1. Tes urine
Deskripsi: Tes urine adalah metode yang paling umum digunakan untuk mendeteksi jenis narkoba: kokain, ganja, nikotin, barbiturat. Urine dikumpulkan dalam wadah steril dan diuji di laboratorium.
Kelebihan: Mudah dilakukan, non-invasif, dan dapat mendeteksi penggunaan narkoba dalam beberapa hari terakhir.
Kekurangan: Tidak efektif untuk mendeteksi penggunaan jangka panjang.
2. Tes darah
Deskripsi: Tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah dari individu. Tes ini sering digunakan dalam situasi medis atau untuk mendeteksi jenis narkoba: amfetamin, kokain, ganja, heroin, morfin.
Kelebihan: Sangat akurat dan dapat memberikan informasi tentang konsentrasi zat dalam darah.
Kekurangan: Invasif, lebih mahal, dan memiliki durasi waktu deteksi yang lebih pendek dibandingkan dengan urine.
3. Tes rambut
Deskripsi: Tes rambut melibatkan pengambilan sampel rambut untuk dianalisis di laboratorium. Tes ini dapat mendeteksi penggunaan jenis narkoba: kokain, ganja, amfetamin, opioid selama beberapa bulan terakhir.
Kelebihan: Dapat mendeteksi penggunaan jangka panjang dan sulit dimanipulasi.
Kekurangan: Tidak dapat mendeteksi penggunaan baru-baru ini (dalam beberapa hari terakhir).
4. Tes air liur
Deskripsi: Tes air liur dilakukan dengan mengambil sampel air liur menggunakan kapas atau alat pengumpul untuk mendeteksi jenis narkoba: ganja, benzodiazepine, barbiturat, methamphetamine.
Kelebihan: Non-invasif, mudah dilakukan, dan dapat mendeteksi penggunaan baru-baru ini.
Kekurangan: Durasi waktu deteksi lebih pendek, biasanya dalam 24-48 jam.
Artikel lainnya: Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kulit
5. Tes keringat
Deskripsi: Tes keringat dilakukan dengan menggunakan patch yang ditempelkan pada kulit selama beberapa waktu.
Kelebihan: Dapat mendeteksi penggunaan narkoba secara terus-menerus selama periode patch dipakai.
Kekurangan: Kurang umum digunakan dan dapat menyebabkan iritasi kulit.
Parameter yang Diukur dalam Tes Narkoba
Jika Kamu melakukan tes narkoba, beberapa parametes berikut ini biasanya menjadi hal yang dideteksi keberadaannya dalam tubuh:
1. Amfetamin dan metamfetamin
Deteksi: Tes ini mendeteksi kehadiran amfetamin dan metamfetamin yang biasa ditemukan dalam obat-obatan seperti Adderall dan methamphetamine.
Durasi waktu deteksi: Urine (2-5 hari), darah (1-3 hari), rambut (hingga 90 hari), air liur (1-2 hari).
2. Kokain
Deteksi: Mengidentifikasi metabolit kokain dalam tubuh.
Durasi waktu deteksi: Urine (2-4 hari), darah (1-2 hari), rambut (hingga 90 hari), air liur (1-2 hari).
3. Ganja (THC)
Deteksi: Mendeteksi tetrahydrocannabinol (THC), zat aktif dalam ganja.
Durasi waktu deteksi: Urine (3-30 hari, tergantung frekuensi penggunaan), darah (2-7 hari), rambut (hingga 90 hari), air liur (1-3 hari).
4. Opiat dan opioid
Deteksi: Termasuk heroin, morfin, kodein, oxycodone, dan fentanyl.
Durasi waktu deteksi: Urine (2-4 hari), darah (1-3 hari), rambut (hingga 90 hari), air liur (1-3 hari).
5. Benzodiazepin
Deteksi: Obat penenang seperti diazepam (Valium) dan alprazolam (Xanax).
Durasi waktu deteksi: Urine (3-6 minggu untuk penggunaan jangka panjang), darah (1-3 hari), rambut (hingga 90 hari), air liur (1-10 hari).
6. Barbiturat
Deteksi: Obat penenang seperti phenobarbital.
Durasi waktu deteksi: Urine (2-4 hari), darah (1-2 hari), rambut (hingga 90 hari), air liur (1-2 hari).
Artikel lainnya: Penyalahgunaan Narkoba Jadi Penyebab Perilaku Seks Berisiko!
Proses dan Metodologi Tes Narkoba
Saat Kamu melakukan tes narkoba, beberapa proses dan metodologi berikut akan Kamu lewati:
1. Pengumpulan sampel
Pengumpulan sampel harus dilakukan sesuai dengan protokol yang ketat untuk menghindari kontaminasi dan manipulasi. Urine dikumpulkan dalam wadah steril, darah diambil oleh tenaga medis profesional, dan rambut dipotong dekat dengan kulit kepala.
2. Pengujian di laboratorium
Sampel yang dikumpulkan kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Metode pengujian meliputi:
- Immunoassay screening: Metode skrining awal yang cepat dan murah, namun memiliki kemungkinan false positive.
- Gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS): Metode konfirmasi yang sangat akurat, digunakan setelah skrining awal untuk mengkonfirmasi hasil positif.
3. Interpretasi hasil
Hasil tes narkoba dapat berupa positif, negatif, atau inconclusive. Hasil positif menunjukkan adanya zat terlarang dalam sampel, sedangkan hasil negatif menunjukkan tidak adanya zat tersebut. Hasil inconclusive berarti diperlukan pengujian lebih lanjut.
Artikel lainnya: Tips Detoksifikasi Tubuh Setelah Berhenti Pakai Narkoba
Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes Narkoba
Terakhir, Kamu perlu tahu bahwa faktor-faktor beirkut ini akan memengaruhi hasil tes naroba ya:
1. Metabolisme individu
Setiap individu memiliki tingkat metabolisme yang berbeda, yang dapat memengaruhi seberapa cepat zat terlarang diuraikan dalam tubuh.
2. Frekuensi dan durasi penggunaan
Penggunaan narkoba yang sering dan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan akumulasi zat terlarang dalam tubuh, membuatnya lebih mudah terdeteksi.
3. Jenis narkoba
Berbagai jenis narkoba memiliki durasi waktu deteksi yang berbeda. Misalnya, ganja dapat terdeteksi lebih lama dalam urine dibandingkan dengan kokain.
4. Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang, seperti fungsi ginjal dan hati, dapat mempengaruhi hasil tes narkoba.
Artikel lainnya: Dampak Kecanduan Narkoba Bagi Kesehatan Tulang
Tes narkoba adalah alat penting dalam upaya pencegahan dan penegakan kebijakan bebas narkoba. Dengan memahami jenis-jenis tes narkoba dan parameter yang diukur, kita dapat lebih siap dalam menghadapi situasi yang memerlukan deteksi penggunaan narkoba.
Penting untuk melakukan tes narkoba dengan protokol yang ketat dan menggunakan metode pengujian yang akurat untuk memastikan hasil yang dapat dipercaya.
Dukungan dari institusi dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya tes narkoba akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.
Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Kamu juga bisa pesan layanan tes narkoba secara online.
Atau cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan download Aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store. Gunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan Kamu, Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.