Mengapa Kita Gemar Membuat Foto Selfie?

Klikdokter.com - Tren fotografi dunia saat ini sedang dipenuhi oleh foto-foto ‘selfie’. Kita dapat menemukan foto ‘selfie’ di foto profil smartphone, foto profil berbagai media sosial atau di koleksi foto berbagai akun sosial media. Sebagai kosakata terpopuler tahun 2013 versi Oxford Dictionary, ‘selfie’ sendiri diartikan sebagai suatu foto diri sendiri yang diambil oleh kamera digital, kamera smartphone atau webcam yang akan diunggah ke berbagai media sosial di dunia maya.

Mengambil foto “selfie’ jaman sekarang menjadi semakin mudah karena adanya perkembangan dunia digital yang sangat pesat. Tren ini menjadi semakin mendunia dan terkenal bahkan di kalangan para pemimpin dunia. Sebenarnya, mengapa kita begitu terobsesi untuk mengambil foto ‘selfie’? Apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran kita sehingga kita begitu tertarik untuk mengambil foto ‘selfie’ dan membagikannya di berbagai media sosial di dunia maya?

Salah satu penjelasan datang dari Ahli Ilmu Saraf, James Kilner dari University College London. Menurutnya, dalam keseharian kita, kita sebenarnya lebih banyak memperhatikan dan menginterpretasikan wajah dan ekspresi wajah orang lain. Kita belajar mengenai ekspresi wajah dari orang lain dan kita melakukan pengenalan bentuk wajah dari wajah orang lain. Namun, selama kita hidup, sedikit sekali pengalaman dan pengetahuan kita terhadap wajah dan terutama ekspresi wajah kita sendiri.

Ini membuat pengetahuan kita mengenai wajah dan ekspresi wajah kita sendiri sangat minim. Hal inilah yang rupanya membuat kita terobsesi untuk mengambil foto 'selfie' berkali-kali sehingga kita dapat melihat sendiri berbagai ekspresi wajah yang kita ciptakan dan menentukan ekspresi wajah mana yang paling kita sukai untuk dibagikan di media sosial.

Sejelasnya, berfoto selfie memliki dampak positif dan negatif. Apa sajakah? Berikut penjelasannya:

Efek Positif dan Negatif

Foto 'selfie' dapat memberikan dampak yang baik namun juga buruk. Foto ‘selfie’ dapat digunakan sebagai alat untuk mengenali diri sendiri lebih baik dan juga untuk meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan diri. Para peneliti pun sedang berusaha meneliti manfaat perilaku untuk terapi kesehatan jiwa.

Namun jika dipergunakan dengan sembarangan dan tanpa aturan maka cenderung dapat memberikan efek negatif pada diri sendiri, seperti misalnya dengan mengunggah foto 'selfie' yang tidak sopan. Selain itu, karena foto 'selfie' juga sangat berkaitan dengan kecenderungan kepribadian narsisistik, yang pada umumnya kurang disukai maka diperlukan suatu kontrol yang baik terhadap kebiasaan/perilaku ini agar tidak membuat diri sendiri menjadi kurang disukai karena kesan cinta diri yang besar.

Jadi, ingatlah untuk mengunggah foto ‘selfie’ dalam aturan-aturan yang sehat. Janganlah menggunggah foto-foto yang tidak sopan dan tidak wajar dan berikanlah batasan yang sehat terkait frekuensi mengunggah foto ‘selfie’ dalam media sosial kita.