Kesehatan Lansia

Beginilah Prosedur Sedot Lemak pada Lansia

dr. Fiona Amelia MPH, 06 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Prosedur sedot lemak pada lansia sedikit berbeda. Hal ini disebabkan oleh fungsi organ tubuh yang telah menurun pada usia lanjut.

Beginilah Prosedur Sedot Lemak pada Lansia

Operasi sedot lemak merupakan prosedur bedah plastik yang paling populer di kalangan wanita, tak terkecuali para lansia. Data yang diperoleh dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) mercatat sebanyak 39 persen orang Indonesia telah melakukan operasi ini.

Tak heran, aktivis wanita Ratna Sarumpaet yang kini tengah ramai dibicarakan pun tertarik melakukan prosedur sedot lemak. Uniknya, tindakan bedah plastik ini ia lakukan di usia yang tak lagi muda, yakni 69 tahun.

Wajahnya yang terlihat lebam pun viral di media sosial dan menimbulkan pertanyaan bagi para warganet. Apa mungkin prosedur sedot lemak memberikan hasil yang berbeda pada pasien yang berusia lanjut?

Mengenal prosedur sedot lemak lebih jauh

Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur bedah plastik untuk menghilangkan lemak sulit dihilangkan, meski sudah melakukan diet dan olahraga.

Prosedur yang juga disebut dengan lipektomi atau lipoplasti ini bertujuan untuk memperbaiki kontur dan proporsi tubuh. Area yang dituju biasanya paha, bokong, perut, lengan, leher, wajah dan dagu.

Dari segi proses, dalam prosedur sedot lemak terdapat 3 macam teknik. Seluruh teknik ini menggunakan selang kecil (kanul) yang tersambung dengan vakum untuk menyedot lemak dari dalam tubuh.

  • Tumescent liposuction

Teknik ini paling umum digunakan. Larutan steril yang mengandung campuran garam, lidokain dan epinefrin disuntikkan ke dalam area yang lemaknya ingin dihilangkan.

Campuran larutan ini mempermudah penyedotan lemak, tidak menimbulkan rasa nyeri, dan hanya menyebabkan perdarahan kecil.

  • Ultrasound-assisted liposuction (UAL)

Menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan dinding sel lemak agar lebih mudah disedot.

  • Laser-assisted liposuction

Pada teknik ini digunakan laser untuk memecah lemak sebelum kemudian disedot.

Dalam satu sesi sedot lemak biasanya mampu menghilangkan 5 liter lemak di dalam tubuh, namun cenderung aman untuk dilakukan. Sayangnya, prosedur operasi plastik jenis ini belum tentu cocok bagi semua orang dan dapat memberikan hasil yang berbeda-beda.

Pada pasien dengan berat badan yang sehat dan memiliki kulit yang elastis biasanya akan menunjukkan hasil yang lebih baik dari orang yang obesitas atau telah mengalami penurunan elastisitas kulit seperti pada lansia.

Meski demikian, pasien lansia tetap bisa menjalani prosedur sedot lemak. Akan tetapi, ekspektasi yang diharapkan sebaiknya jangan terlalu tinggi. Sebab, logikanya seseorang yang telah memasuki masa lansia pada umumnya memiliki kondisi kulit yang kurang elastis. Sehingga, hasilnya pun tak sebaik pasien yang lebih muda.

Prosedur sedot lemak khusus lansia

Pada dasarnya, teknik sedot lemak pada lansia tidak berbeda dengan yang dilakukan pada pasien yang lebih muda. Namun, prasyarat prosedur sedot lemak bisa jadi berbeda, tergantung kondisi kesehatan lansia.

Lansia yang akan melakukan operasi sedot lemak harus memiliki kondisi kesehatan yang baik, dibuktikan dengan pemeriksaan yang dilakukan sebelum operasi. Kondisi penyakit kronis yang sering dimiliki lansia seperti penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes harus dalam keadaan baik dan terkontrol.

Selain itu, pasien operasi sedot lemak yang telah berusia lanjut juga sebaiknya tidak memiliki kelainan pembekuan darah atau kondisi-kondisi yang memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah.

Oleh karena itu, bagi Anda yang telah lanjut usia dan ingin melakukan prosedur sedot lemak ini, pastikan dokter telah mengetahui semua riwayat alergi dan obat-obatan yang pernah Anda konsumsi.

Beberapa obat seperti pengencer darah dan obat antinyeri tertentu perlu dihentikan konsumsinya sejak beberapa minggu sebelum prosedur dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi dan komplikasi usai operasi.

Pun demikian dengan konsumsi suplemen yang mengandung bawang putih, ginkgo, ginseng dan St John’s Wort, bahan-bahan ini dapat mempengaruhi efek dari obat bius yang disuntikkan saat operasi dan proses pembekuan darah saat pemulihan.

Khusus bagi lansia yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut, umumnya dokter akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah, rontgen dada hingga rekam jantung. Semuanya perlu dievaluasi agar prosedur sedot lemak yang dijalani lansia berjalan dengan lancar dan aman.

Pemulihan lebih lama pada lansia

Sedot lemak seharusnya tidak memerlukan waktu perawatan yang lama di rumah sakit. Namun, setelah operasi bisa saja muncul lebam, bengkak dan nyeri hingga beberapa minggu. Itulah sebabnya dokter umumnya menganjurkan penggunaaan perban kompres selama 1-2 bulan untuk mengontrol pembengkakan yang terjadi.

Sebagian besar pasien operasi sedot lemak bisa langsung beraktivitas meski pergerakannya masih dibatasi. Namun, setelah jangka waktu 2 minggu, Anda sudah bisa berkegiatan seperti biasa. Tetapi, hasil yang berbeda bisa terjadi pada lansia.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan sel tubuh untuk melakukan regenerasi menggantikan sel yang rusak dengan yang baru tentunya mengalami penurunan. Sehingga, proses penyembuhan luka pada lansia pun memakan waktu yang lebih lama.

Hal ini juga berlaku pada pemulihan bengkak dan lebam yang terjadi usai melakukan operasi. Apalagi, bila pasien lansia memilki penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi atau penyakit jantung, proses pemulihan bisa jauh lebih lama dari yang seharusnya.

Hasil yang diperoleh dari prosedur sedot lemak

Sel lemak yang disedot pada prosedur operasi plastik ini memang akan hilang secara permanen. Tubuh Anda pun akan terlihat lebih ramping setelah melakukan prosedur sedot lemak.

Akan tetapi, bila Anda tak menjaga asupan makanan dan berat badan Anda bertambah, sel lemak baru akan terbentuk, yang kemudian tertimbun di area yang berbeda dari sebelumnya. Jika sudah begini, usaha yang Anda lakukan pun sia-sia.

Perlu diketahui juga bahwa sedot lemak tidak akan menghilangkan selulit yang sudah terbentuk. Apalagi pada pasien lansia yang kondisi kulitnya tidak seelastis mereka yang lebih muda, kulit yang telah teregang bisa jadi tidak kembali sepenuhnya dan dapat tampak kendur pasca prosedur sedot lemak.

Bagaimanapun juga, upaya yang terbaik untuk menurunkan berat badan dan mewujudkan bentuk tubuh ideal adalah dengan menjaga pola makan dan melakukan olahraga secara rutin.

Prosedur sedot lemak pada lansia sejatinya tidak berbeda dengan yang dilakukan pada pasien dengan usia muda. Akan tetapi, kondisi penurunan fungsi organ tubuh membuat lansia harus menjalani sejumlah pemeriksaan sebelum operasi dilakukan. Belum lagi, pemulihan yang bisa lebih lama juga harus dipertimbangkan.

Jadi, bila Anda telah memasuki masa lansia dan tertarik untuk melakukan prosedur sedot lemak, pertimbangkan baik-baik berbagai risiko yang akan terjadi, seperti yang telah dijelaskan di atas. Jangan lupa juga untuk berdiskusi dengan dokter Anda, apakah prosedur ini cocok dan aman untuk Anda lakukan.

[NP/ RH]

Operasi PlastikLansiaSedot lemakProsedur Sedot Lemak

Konsultasi Dokter Terkait