Kesehatan Hewan

Penyebab Kucing Diare dan Cara Mengatasinya

Maskah, 31 Des 2022

Ditinjau Oleh drh Jepriadi Kertawinata

Penyebab kucing diare tidak hanya terkait makanan. Cari tahu apa saja penyebab dan cara mengatasinya berikut!

Penyebab Kucing Diare dan Cara Mengatasinya

Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami diare. Penyebab diare pada kucing cukup beragam, mulai dari salah makan, infeksi bakteri atau virus, hingga gangguan lainnya.

Sebagian kondisi diare pada kucing dapat membaik dengan cepat. Namun, beberapa kasus lainnya justru menjadi lebih serius dan memerlukan perawatan dokter.

Jika dibiarkan dan tidak diobati, diare pada kucing bisa menyebabkan dehidrasi, sakit parah, dan komplikasi lainnya.

Mari kenali apa saja penyebab kucing diare dan bagaimana cara mengatasinya pada ulasan berikut ini.

Penyebab Kucing Diare

Penyebab Kucing Diare

Pada dasarnya, penyebab kucing mencret atau diare bisa bermacam-macam, dari yang bersifat ringan, berbahaya, hingga memerlukan perawatan dokter. 

Artikel Lainnya: Mengetahui Penyebab, Ciri, dan Cara Mengobati Kucing Demam

Ada beberapa hal yang menyebabkan kucing mengalami diare, di antaranya:

1. Pola Makan

Penyebab kucing diare yang pertama adalah pola makan. Nutrisi tidak seimbang atau pakan yang sudah tercemar bisa memicu masalah pencernaan.

Mismanagement pakan, seperti overeating, perubahan pakan, ketidakseimbangan nutrisi, pakan kotor (sampah) dan air minum kotor juga bisa menjadi penyebab diare,” kata drh. Jepriadi Kertawinata.

Perubahan pola makan yang tidak biasa atau mendadak juga bisa menyebabkan kucing diare. Jika ingin mengganti makanan kucing, sebaiknya lakukan transisi perlahan.

Kamu bisa mencampurkan makanan lama dan makanan baru. Lakukan bertahap sampai kucing terbiasa dengan makanan baru.

2. Infeksi Bakteri dan Virus

Kucing diare juga bisa karena infeksi virus dan bakteri. Pada beberapa kasus, infeksi virus dan bakteri pada kucing bahkan menyebabkan gastroenteritis atau radang saluran pencernaan.

Jika kucing kamu mengalami diare disertai gejala seperti muntah dan berkurangnya nafsu makan, segera hubungi dokter hewan.

“Agen biologis seperti protozoa (giardia, coccidia), bakteri (Salmonela, E. coli), virus (FPV, parvo, distemper, corona, FIV, FeLV) juga bisa menyebabkan kucing diare,” kata dokter Jepriadi.

Artikel Lainnya: Cara Mengobati Kucing Flu

3. Keracunan Makanan

Kucing mungkin diare karena menyentuh atau memakan benda beracun di sekitarnya, seperti racun serangga, pembasmi nyamuk, dan lainnya.

“Bahan kimiawi seperti bahan toxic organofosfat, antinutrisi dalam pakan bisa menjadi penyebab kucing diare,” ujar dokter Jepriadi.

Organofosfat adalah zat kimia yang biasa digunakan pada produk rumah tangga, seperti pembasmi nyamuk, kecoa, dan hewan pengganggu lainnya. Zat ini dapat menimbulkan keracunan karena menghambat enzim kolinesterase.

4. Pankreatitis

Penyebab kucing diare lainnya adalah pankreatitis, peradangan pada pankreas. Tanda penyakit ini antara lain mual, muntah, demam, diare, lesu, dan penurunan nafsu makan. Pada kondisi yang parah, bahkan bisa menyebabkan kematian pada kucing.

Pankreatitis yang terjadi pada kucing sering kali disertai peradangan hati dan usus. Peradangan terkait pankreatitis akut memungkinkan enzim pencernaan tumpah ke dalam rongga perut dan menimbulkan banyak gejala, termasuk diare.

5. Parasit Cacing

Beberapa jenis parasit internal yang menyebabkan masalah pada kucing, yaitu cacing gelang, cacing jantung, cacing pita, dan cacing tambang.

Disampaikan dokter Jepriadi, penyebab diare itu multifaktor dan cacing parasit bisa menjadi salah satu penyebabnya, khususnya cacing parasit gastrointestinal.

Artikel Lainnya: Penyebab Kaki Kucing Bengkak dan Cara Mengobatinya

Cara Mengatasi Kucing Diare

Jika kucing peliharaanmu mengalami diare ringan kurang dari 24 jam, lakukan perawatan rumahan seperti berikut:

1. Beri Makanan dalam Porsi Kecil tetapi Sering

Cara mengatasi kucing diare yang pertama adalah mengatur pola makan. Berikan makanan kucing dalam porsi kecil, tetapi lebih sering. Jangan biarkan kucing sampai kelaparan.

Kamu bisa memberikan makanan kecil, hambar, dan teratur, seperti ayam rebus atau ikan putih tanpa tulang. Jangan memberikan kucing makanan yang berlemak. Dokter hewan biasanya menyarankan makanan kaleng khusus untuk sakit perut.

2. Penuhi Kebutuhan Air Bersih

Kucing yang diare biasanya lebih sering minum untuk menghindari dehidrasi. Untuk memudahkannya menggapai air, taruh wadah minum dekat lokasi kucing biasa beristirahat.

Artikel Lainnya: Kenali Tanda-Tanda Kucing Sakit

3. Biarkan Kucing Istirahat

Kucing yang diare sering merasa lebih lelah dan butuh istirahat lebih banyak dari biasanya. Namun, jika tubuhnya tampak sangat lesu, segera bawa ke dokter hewan.

4. Kenalkan Makanan Normal Secara Bertahap

Setelah kondisi kucing mulai membaik dan fesesnya lebih padat, kamu bisa perkenalkan kembali makanan normalnya secara bertahap.

Kucing memerlukan perhatian khusus saat mengalami masalah pencernaan. Meski beberapa kucing bisa sembuh dengan cepat, penanganan yang terlambat bisa mengakibatkan masalah serius.

Jika mengalami diare, anak kucing, kucing tua, kucing dengan penyakit kronis, dan kucing hamil memiliki risiko lebih tinggi serta berbahaya. Selain itu, kucing yang dibiarkan diare lebih dari 24 jam memiliki risiko kematian lebih tinggi.

Sebaiknya, rutin periksa bak pasir untuk mengetahui perubahan feses kucing. Perhatikan apakah feses berbentuk encer, begitu juga dengan jumlah dan frekuensinya, apakah meningkat dari biasanya atau normal.

Jika ada gejala diare, pantau pergerakan kucing selama 24 jam. Kucing yang mengalami diare ringan kurang dari sehari masih bisa ditangani di rumah.

Namun, kalau sudah lebih dari 24 jam disertai gejala seperti muntah, lesu, kehilangan nafsu makan, dan kurang aktif, segera bawa kucing ke dokter hewan.

Setelah mengetahui penyebab kucing diare, pastikan untuk selalu #JagaSehatmu dan konsultasikan berbagai gejala terkait kesehatan hewan peliharaan melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter!

(DA/JKT)

Kesehatan Hewan

Konsultasi Dokter Terkait