Sejak beradab-abad lalu, minyak hati hiu sudah menjadi remedi untuk berbagai penyakit. Mulai dari sebagai penyembuh luka hingga obat paru-paru. Hingga kini, minyak hati hiu masih banyak digunakan dan menjadi bahan penelitian. Suatu studi bahkan melaporkan bahwa minyak hati hiu berkhasiat untuk mengobati kanker. Ini diyakini berhubungan dengan kandungan di dalamnya, seperti alkyglycerols, squalamine, dan squalene.
Alkyglycerols
Alkyglycerols yang terkandung pada minyak hati hiu juga ditemukan pada tubuh manusia, yaitu di sumsum tulang, hati, limpa, dan ASI. Alkyglycerols bekerja melawan berbagai penyakit dengan menstimulasi sel-sel kekebalan tubuh, serta menghambat regulasi dari sel pertumbuhan yang dikenal sebagai protein kinase C. Alkylglycerols juga mengurangi efek samping kemoterapi dan terapi antikanker lainnya dengan cara melindungi membran sel.
Squalamine
Squalamine juga memiliki efek antikanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa squalamine dapat memperlambat pertumbuhan pembuluh darah yang menutrisi sel-sel tumor, sehingga sel-sel tumor akhirnya mati. Squalamine dipercaya mampu melawan kanker payudara, paru, otak, dan kulit (terutama kanker melanoma).
Squalane
Squalene merupakan antioksidan dan antibakteri. Squalene melindungi sel-sel sumsum tulang yang masih normal dari pengaruh kemoterapi, tanpa mengurangi efek obat tersebut dalam mengobati kanker.
Selain mengandung ketiga senyawa di atas, minyak hati hiu juga mengandung asam amino omega-3 dan vitamin A. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba minyak hati hiu?