Gigi Mulut

Tanda Penyakit Rongga Mulut yang Jarang Disadari

Tim Redaksi KlikDokter, 08 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beberapa tanda penyakit rongga mulut yang jarang disadari penderitanya. Apa saja?

Tanda Penyakit Rongga Mulut yang Jarang Disadari

Kondisi rongga mulut yang buruk bisa menjadi gambaran kesehatan seseorang. Mari lebih perhatikan area tubuh ini dengan mengenali tanda-tanda di rongga mulut yang bisa jadi menandakan adanya suatu penyakit tertentu.

Mulut merupakan tempat masuknya makanan ke dalam tubuh sebagai sumber energi. Seperti area tubuh lainnya, mulut dipenuhi bakteri yang sebagian besar tidak berbahaya. Namun, mulut merupakan titik masuk ke saluran cerna dan pernapasan, di mana bakteri bisa menyebabkan suatu penyakit.

Umumnya, dengan pertahanan alami tubuh dan perawatan kesehatan mulut yang baik seperti rutin menyikat gigi dan flossing, bakteri tetap terkendali. Namun tanpa kebersihan mulut yang tepat, bakteri dapat mencapai tingkat yang dapat mengakibatkan infeksi mulut, seperti kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Tanda penyakit rongga mulut yang jarang disadari

Disadari atau tidak, berikut ini adalah tanda-tanda adanya penyakit rongga mulut.

Karies

Karies adalah bercak berwarna kecokelatan atau kehitaman di gigi, yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini biasanya bersifat kronis, yang memerlukan perjalanan yang cukup lama untuk sampai pada tahap tersebut.

Karena tidak adanya keluhan sakit, sering kali karies luput atau diabaikan oleh penderitanya. Sehingga, lama-kelamaan karies menjadi lebih dalam, dan perlahan gigi mengalami pengeroposan.

Apabila dibiarkan saja tanpa perawatan, gigi bisa berlubang dan menembus rongga pulpa. Rongga pulpa berisi saraf dan pembuluh darah. Jika lubang sudah sampai di rongga pulpa, akan muncul rasa sakit yang hebat dan mengganggu aktivitas mengunyah makanan.

Pada kasus yang parah, lubang bisa menjadi infeksi. Nantinya gusi akan membengkak dan timbul benjolan yang berisi nanah. Kondisi ini dikenal sebagai abses.

Mulut kering

Mulut kering, atau yang dikenal dengan xerostomia, merupakan kondisi rongga mulut yang terasa kering karena kurangnya aliran air liur.

Mulut kering bisa terjadi pada siapa saja. Penyebabnya pun bervariasi, seperti penggunaan obat-obatan tertentu atau kurangnya asupan cairan di dalam tubuh.

Bila hal ini terus dibiarkan saja, bibir bisa pecah-pecah, lidah menjadi kasar, kesulitan saat mengunyah atau berbicara, serta meningkatkan risiko infeksi jamur dan kerusakan pada gigi.

Kondisi mulut kering yang tak kunjung membaik tidak boleh disepelekan. Sebab, ini juga bisa menjadi tanda adanya penyakit serius seperti diabetes.

Karang gigi

Karang gigi, atau disebut dengan dental kalkulus, juga sering sekali disepelekan. Saat sisa makanan yang mengandung bakteri atau mikroorganisme menempel pada gigi dalam waktu yang lama, maka bisa membentuk plak. Nah, plak yang terus menumpuk perlahan akan mengeras, sehingga terbentuklah karang gigi.

Bila sudah terbentuk karang gigi, sikat gigi rutin, obat kumur, flossing, atau perawatan gigi dan mulut rumahan lainnya tak akan bisa menghilangkannya. Anda butuh bantuan dokter gigi untuk membersihkannya hingga tuntas.

Karang gigi yang tidak dibersihkan akan semakin menumpuk dan meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada gusi (gingivitis). Akibatnya, gusi jadi gampang berdarah, terutama saat Anda menyikat gigi.

Gingivitis yang sudah parah akan berkembang menjadi penyakit periodontal atau periodontitis, yaitu perlekatan pada gusi lepas dan peradangan menyebar ke tulang alveolar. Akibatnya, jaringan di sekitar dan tulang gigi mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan gigi goyang, bahkan lepas.

Selain itu, karang gigi yang dibiarkan menumpuk juga dapat menimbulkan bau mulut. Bau mulut yang tak sedap tentu bisa bikin Anda (dan orang lain) tak nyaman dan menurunkan kepercayaan diri.

Normalnya, Anda dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara berkala ke dokter gigi tiap enam bulan sekali. Namun, bisa juga lebih sering jika ada masalah pada gigi, gusi, dan mulut. Misalnya: saat sakit gigi, radang gusi, nyeri di rahang, gigi sensitif terhadap suhu dingin dan panas, mulut kering, atau gejala lainnya yang dirasa tak biasa dan mengganggu.

Periksa gigi gratis bersama Pepsodent, mau?

Pepsodent berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN), Tahun ini bertepatan dengan 10 tahun pelaksanaannya.

Tahun ini, Anda bisa ikut periksa gigi gratis di lokasi pemeriksaan dan perawatan gigi yang tersebar di 24 universitas di Indonesia. Mulai dari Makasar, Jakarta, Medan, Padang, Purworkerto, Surabaya,  Yogyakarta, Jember, Malang, Denpasar, Semarang, Cimahi, Bandung, Kediri, Palembang, Aceh, dan Manado. Roadshow BKGN ini sudah berlangsung sejak 13 September lalu hingga 11 Desember mendatang.

Tindakan perawatan gigi akan dilakukan berdasarkan jenis kasus yang dialami konsumsen, yaitu:

  • Pencabutan sederhana
  • Penambalan sederhana
  • Pembersihan karang gigi (scaling)
  • Topikal fluoride dan pit fissue sealant (khusus untuk anak)

Itu semua bisa Anda dapatkan tanpa dipungut biaya!

Mulai sekarang, jangan lagi mengabaikan tanda-tanda di rongga mulut yang disebutkan di atas tadi, ya, karena bisa jadi itu menandakan suatu penyakit. Mari ciptakan kebiasaan baik dalam hal perawatan gigi, diikuti oleh cek gigi rutin untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan gigi dan mulut. Anda juga bisa memanfaatkan momen BKGN untuk mendapatkan tindakan pemeriksaan dan perawatan gigi. Gratis!

(RN)

Advertorialkesehatan gigi dan mulutMulutRongga MulutKaries GigiKarang gigi

Konsultasi Dokter Terkait