HomeInfo SehatGigi MulutPakai Behel Lepas Pasang, Waspadai Bahaya Ini
Gigi Mulut

Pakai Behel Lepas Pasang, Waspadai Bahaya Ini

drg. Dondi Gumilang C.Ht, 17 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Behel lepas pasang atau retainer gigi kerap digunakan setelah perawatan kawat gigi. Namun, waspadai bahaya memakai behel lepas pasang berikut ini.

Pakai Behel Lepas Pasang, Waspadai Bahaya Ini

Saat ini, sudah banyak perawatan gigi yang dapat membantu gigi tampak rapi. Salah satu yang paling populer adalah perawatan ortodontik atau behel gigi.

Sayangnya, perawatan ini memiliki beberapa tahapan yang harus dilewati dan menghabiskan waktu yang tidak sebentar.

Nah, jika behel gigi sudah menjalankan fungsinya untuk merapikan dan memperbaiki lengkung gigi, perawatan akan dilanjutkan dengan penggunaan retainer gigi.

Retainer gigi adalah alat ortodontik lepasan yang berfungsi untuk menahan lengkung gigi dalam waktu tertentu. Alat ini akan menjaga gigi tetap berada di posisi yang sudah dibenarkan.

Namun, penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter. Jika tidak, ada berbagai efek samping yang bisa kamu alami. Berikut ini beberapa kemungkinan bahaya memakai behel lepas pasang. 

1. Gigi Kembali Tidak Rapi

Tujuan utama dari retainer adalah untuk mencegah gigi bergerak sambil menunggu pembentukan tulang sempurna. Alat ini akan digunakan selama mungkin pada tiga bulan pertama untuk mencegah pergeseran gigi.

Ada bahaya yang bisa timbul jika retainer gigi tidak digunakan sesuai anjuran dokter, seperti menyebabkan gigi kembali tidak rapi. Maka dari itu, kamu harus memperhatikan aturan penggunaannya.

Retainer hanya boleh dilepas ketika menyikat gigi. Alat ini kemudian harus disikat di luar rongga mulut.

Artikel Lainnya: Penting! Ini Cara Membersihkan Retainer Gigi yang Benar

Selama tiga bulan pertama, dokter gigi akan melakukan evaluasi mengenai kondisi gigi. Jika tidak ada gigi yang bergeser, maka penggunaan retainer dalam satu hari dapat dikurangi.

Selanjutnya, kamu akan diminta untuk melakukan kontrol kembali pada tiga bulan berikutnya.

Sementara itu, jika pada tiga bulan awal gigi ada yang bergerak, cara penggunaan retainer sama dengan sebelumnya. Kamu juga harus kontrol kembali ke dokter gigi.

2. Sakit Jaringan Lunak Sekitar Gigi 

Bahaya memakai behel lepas pasang yang mungkin tidak kamu sadari adalah timbulnya nyeri pada jaringan lunak di sekitar gigi.

Retainer tidak bisa menyesuaikan dengan lengkung gigi. Ketika penggunaannya tidak sesuai anjuran dokter gigi, akan terjadi pergeseran gigi. Alat tersebut pun tidak dapat digunakan secara sempurna.

Kondisi tersebut akan membuat alat bergesekan atau menekan ke jaringan lunak di sekitar gigi.

Sejumlah masalah pada gigi pun bisa kamu alami, seperti sariawan dan beberapa penyakit traumatik akibat tekanan dari alat yang memicu nyeri.

Jika sudah begitu, segeralah datang ke dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.

3. Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Gigi

Retainer merupakan alat yang dipasang pada area belakang gigi, dan di depannya terdapat kawat yang memeluk gigi. Sifat dari alat ini rigid alias kaku.

Hal tersebut tentunya berbanding terbalik dengan rongga mulut yang cenderung lebih lunak.

Kekakuan dari retainer yang bersinggungan dengan jaringan lunak gigi akan membuat sisa makanan mudah menempel. Hal ini dapat lebih parah jika penggunaan retainer lepas pasang tidak benar.

Artikel Lainnya: Ini yang Harus Dilakukan Setelah Melepas Kawat Gigi

Sisa makanan akan menempel pada celah-celah retainer yang tidak tertutup dengan baik. Sisa makanan ini kemudian akan menjadi tempat pelekatan bakteri.

Oleh sebab itu, salah satu bahaya memakai behel lepas pasang adalah bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit periodontal.

Gangguan diawali oleh gusi berdarah saat menyikat gigi. Pada akhirnya, hal ini dapat berujung pada gigi berlubang.

4. Harus Kembali Menggunakan Behel

Satu lagi bahaya jika penggunaan retainer gigi tidak sesuai aturan adalah akan membuat gigi bergeser sangat tinggi. Inilah yang membuat kamu harus pasang kembali behel gigi.

Jika yang bergeser itu hanya satu atau dua gigi, gigi tersebut dapat kembali ke lengkung yang diharapkan. Berbeda halnya jika gigi mengalami pergeseran yang cukup banyak, retainer harus dilepaskan.

Sementara itu, untuk memperbaiki posisi gigi, kamu harus menggunakan behel kembali.

Setelah gigi berada di posisi yang diharapkan, kamu akan kembali menggunakan retainer gigi. Kali ini, gunakanlah dengan cara yang tepat sesuai dengan anjuran dokter gigi, ya.

Jika perawatan berjalan semakin lama, bukan saja waktu yang terkuras. Biaya yang dikeluarkan pun tidak murah.

Itu dia sederet bahaya memakai behel lepas pasang. Agar terhindar dari sejumlah efek di atas, patuhlah pada anjuran dokter gigi saat menggunakan retainer gigi.

Yuk, #JagaSehatmu selalu! Konsultasikan masalah perawatan ortodontik kepada dokter gigi melalui layanan Live Chat 24 jam. Kamu juga bisa membaca artikel lainnya seputar perawatan gigi dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[WA]

Referensi

Renkema AM, Sips ET, Bronkhorst E, Kuijpers-Jagtman AM. A survey on orthodontic retention procedures in The Netherlands. Eur J Orthod 2009; 31 (4): 432-7.

Mitchell, L. An Introduction to Orthodontics. Oxford University Press Inc.,New York. Available. 2007

Pratt MC, Kluemper GT, Hartsfield JK Fardo D, Nash DA. Evaluation of retention protocols among members of the American Association of Orthodontists in the United States. Am J Orthod Dentofac Orthop 2011; 140 (4): 520-6.

GigibehelRetainer

Konsultasi Dokter Terkait