Gigi Mulut

Bakteri dan Virus yang Dapat Bersarang di Sikat Gigi Anda

Tim Redaksi KlikDokter, 12 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ternyata, sikat gigi yang Anda gunakan bisa menjadi sarang bakteri. Apa saja jenis bakteri dan virus yang sering menempel di sikat gigi?

Bakteri dan Virus yang Dapat Bersarang di Sikat Gigi Anda

Rajin menyikat gigi memang dapat mencegah penyakit gigi berlubang. Tapi jika sikat giginya ternyata sudah kotor dan dipenuhi bakteri, apa tidak bahaya? Bisa-bisa Anda malah terkena penyakit lainnya.

Supaya Anda lebih bisa berhati-hati, yuk kenali apa saja bakteri dan virus yang dapat menempel di sikat gigi!

Sikat Gigi Bisa Terkontaminasi Bakteri

Menyikat gigi merupakan cara yang paling umum dan efektif untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut. Tapi ketahuilah bahwa sikat gigi yang digunakan untuk membersihkan plak gigi dan sisa makanan di gigi, dapat terkontaminasi. Contohnya oleh bakteri, darah, air liur, dan sisa-sisa kotoran lainnya.

Oleh karena itu, sikat gigi yang kotor bisa menjadi sarang bakteri. Bakteri-bakteri tersebut bahkan dapat bertahan hidup pada bulu sikat, sehingga dapat menyebabkan penyakit lainnya.

Jenis Bakteri dan Virus di Sikat Gigi

Menurut Journal of Family Medicine and Primary Care, penggunaan sikat gigi yang terlalu lama (lebih dari 3 bulan) bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri dan jamur. Jenis bakteri dan jamur yang dapat menempel di sikat gigi, antara lain:

1. Bakteri Streptococcus mutans

Bakteri Streptococcus mutans merupakan flora normal yang menghuni rongga mulut. Mereka dapat menempel di plak gigi, lalu tersangkut di bulu sikat gigi Anda.

Pada keadaan imun tubuh yang bagus, bakteri S. mutans tidak akan menimbulkan penyakit. Tapi pada kenyataannya, bakteri ini juga bisa berubah menjadi bakteri perusak gigi yang menyebabkan infeksi gigi. Selain itu juga dapat memicu infeksi pernapasan.

2. Bakteri Staphylococcus aureus  

Bakteri ini terdapat di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar. Di kulit, S. aureus bisa menyebabkan bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi luka.

Infeksi yang lebih berat juga bisa terjadi, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), radang payudara (mastitis), radang selaput otak (meningitis), dan lainnya. 

3. Bakteri Klebsiella

Bakteri Klebsiella dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Ini adalah infeksi yang ditularkan di lingkungan fasilitas kesehatan, misalnya rumah sakit.

Jenis infeksi nosokomial yang paling sering terjadi, antara lain infeksi saluran kemih, pneumonia, dan infeksi luka operasi.

4. Bakteri Escherichia coli

Bakteri ini dapat ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Penelitian yang dimuat di Indian Journal of Dental Research menyebut, sikat gigi yang diletakkan di kamar mandi tanpa kloset memiliki bakteri S. mutans, S. aureus, Pseudomonas, Lactobacillus, dan Candida.

Sementara itu, sikat gigi yang diletakkan di kamar mandi dengan kloset bisa mengandung bakteri E. coli. Bakteri E. coli bisa sebabkan diare, infeksi saluran kemih, dan gangguan pernapasan.

Jadi sebaiknya letakkan sikat gigi menjauh dari kloset, karena percikan air saat membilas WC bisa menyembur mengenai sikat gigi. Akibatnya, bakteri E. coli dapat menempel di sikat gigi Anda.

5. Virus Herpes Simpleks (HSV-1)

Virus ini adalah penyebab utama terjadinya penyakit herpes di mulut, sariawan, serta infeksi di sekitar pinggiran mulut dan wajah.

Pentingnya Ganti Sikat Gigi Secara Rutin

Untuk mencegah penyakit-penyakit di atas, sebaiknya Anda mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan. Karena semakin lama digunakan, sikat gigi akan semakin terkontaminasi bakteri dan virus.

Setelah 3-4 bulan biasanya akan terlihat adanya penumpukan kotoran pada dasar sikat gigi. Penumpukan kotoran inilah yang bisa menjadi tempat bersarangnya bakteri dan virus.

Untuk itu, pilihan sikat gigi menjadi sangat penting. Disarankan untuk menggunakan sikat gigi yang dapat mengurangi pertumbuhan bakteri, seperti Sikat Gigi Pepsodent Silver Charcoal. Sikat gigi ini memiliki bulu sikat lembut 0.01mm dengan partikel silver ions dan charcoal yang dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri.

Selain itu, Sikat Gigi Pepsodent Silver Charcoal juga dilengkapi dengan karet pembersih lidah agar nafas lebih segar. Keunggulan lainnya adalah leher tiga sudut yang dapat menjangkau dan membersihkan bagian gigi paling belakang. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir lagi dengan bakteri di sikat gigi yang bisa merusak dan mengganggu kesehatan mulut dan gigi!

[RS]

AdvertorialGigi dan Mulut

Konsultasi Dokter Terkait