HomeInfo SehatDiabetesMengapa Diabetesi Lebih Sensitif terhadap Cuaca Panas?
Diabetes

Mengapa Diabetesi Lebih Sensitif terhadap Cuaca Panas?

Aditya Prasanda, 11 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Paparan cuaca panas dapat berbahaya bagi penderita diabetes. Apa saja efek cuaca panas bagi diabetesi? Berikut ulasannya untuk Anda.

Mengapa Diabetesi Lebih Sensitif terhadap Cuaca Panas?

Belakangan, sejumlah daerah di Indonesia diguyur matahari terik di siang hari. Keringat pun mengucur, terlebih bila Anda sedang berkegiatan outdoor atau di dalam ruangan tanpa berpendingin.

Bagi beberapa orang, hal ini mungkin terasa biasa saja. Namun, paparan suhu panas bisa jadi masalah bagi penderita diabetes. Mereka bisa jauh lebih berkeringat dan cepat merasa lelah. Mengapa diabetes bisa lebih sensitif terhadap efek cuaca panas?

 

Penyebab Diabetesi Lebih Sensitif terhadap Cuaca Panas

Dikutip dari laman fk.unair.ac.id, gangguan beradaptasi pada kenaikan suhu udara adalah salah satu komplikasi diabetes. Kondisi tersebut tentunya bisa berbahaya karena dapat membuat suhu tubuh jadi lebih panas.

Artikel lainnya: Mengapa Penderita Diabetes Sering Berkeringat?

Dokter Arina Heidyana menambahkan, komplikasi diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah. Hal itulah yang membuat mereka jauh lebih sensitif terhadap cuaca panas.

“Ini termasuk saraf yang bekerja pada kelenjar keringat. Akibatnya diabetesi (penderita diabetes) tidak dapat mengontrol keringatnya saat cuaca panas terjadi,” jelas dr. Arina.

Laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkap kerusakan kelenjar keringat menyebabkan tubuh tidak dapat melakukan pendinginan secara efektif.

“Keringat sulit terkontrol sehingga tubuh terus-menerus mengeluarkan keringat. Jika tidak dibarengi dengan konsumsi air yang cukup, bisa timbul dehidrasi (kondisi kehilangan banyak cairan tubuh,” kata dr. Arina.

Pada sebuah studi, ahli membandingkan reaksi tubuh orang sehat dan penderita diabetes saat terpapar cuaca panas.

Hasilnya, saat suhu panas, terjadi kenaikan jumlah keringat di tubuh orang sehat secara proporsional. Suhu tubuh mereka pun bisa tetap konstan. Sebaliknya, pada penderita diabetes, tubuh tidak merespons kenaikan suhu.

Efeknya, dehidrasi akibat cuaca panas lebih rentan terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini diperparah akibat meningkatnya kadar gula darah yang menyebabkan penderita sering berkemih.

Terpapar cuaca panas juga dapat menyebabkan diabetesi merasa kelelahan dan terserang heatstroke (serangan panas). Mereka bisa merasakan sakit kepala, mual-muntah, kelemahan otot, napas cepat dan pendek, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran.

Artikel lainnya: Waspadai Gula Darah Rendah pada Penderita Diabetes di Malam Hari

Tips Hadapi Cuaca Panas untuk Diabetesi

Aktivitas fisik merupakan salah satu kunci untuk mengelola diabetes. Olahraga, misalnya, amat disarankan bagi diabetesi untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kadar gula darah.

Meski begitu, penderita diabetes disarankan untuk tidak berolahraga ketika cuaca panas. Sebaliknya, berolahragalah ketika suhu lebih sejuk, misalnya di pagi atau sore hari.

Selain itu, dr. Arina menyarankan diabetesi melakukan sejumlah tips berikut ketika menghadapi cuaca panas.

  • Mencukupi Kebutuhan Cairan

Seperti yang telah disebutkan, minum banyak air putih sangat disarankan bagi penderita diabetes untuk menghindari dehidrasi akibat cuaca panas. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan dengan membawa air minum ke mana pun.

  • Hindari Alkohol dan Kafein

Laporan CDC mengungkapkan alkohol dan minuman berkafein, seperti kopi dan teh, dapat menyebabkan kekurangan cairan dan meningkatkan kadar gula darah. Kurangi dan batasilah konsumsi dua jenis minuman ini.

  • Selalu Cek Gula Darah

Periksa gula darah sebelum, selama, maupun setelah Anda berkegiatan. Anda bahkan dapat berkonsultasi dengan dokter soal takaran dosis insulin yang dapat digunakan ketika cuaca panas.

Pastikan pula, Anda menyimpan insulin dan obat diabetes oral di tempat sejuk, seperti lemari pendingin. Hindari menyimpannya di tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung, seperti di dalam mobil.

Suhu panas dapat merusak monitor gula darah, pompa insulin, dan peralatan diabetes lainnya.

  • Pakai Tabir Surya

Sebelum beraktivitas di ruang terbuka, pastikan selalu menggunakan tabir surya. Sebab, sengatan matahari dapat meningkatkan kadar gula darah Anda.

Penderita diabetes disarankan agar tidak bertelanjang kaki, bahkan di pantai maupun kolam renang, menurut laporan CDC.

  • Gunakan Pakaian yang Nyaman dan Tidak Ketat

Gunakan pakaian yang nyaman dan tidak ketat. Pakaian yang tidak ketat, ringan dan berwarna terang dapat mengurangi rasa gerah akibat cuaca panas.

Jadi, waspadai bahaya cuaca panas bagi penderita diabetes. Lakukan sejumlah tips di atas untuk menghindarinya.

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasikan ke dokter via Live Chat dari Klikdokter.

[HNS/JKT]

Diabetes

Konsultasi Dokter Terkait