Diabetes

Kondisi Prediabetes Sembunyi di Balik Kadar Gula Normal

Bobby Agung Prasetyo, 15 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi prediabetes dapat tak terlihat dan sembunyi di balik kadar gula normal. Agar tak terlena, baca penjelasannya berikut ini.

Kondisi Prediabetes Sembunyi di Balik Kadar Gula Normal

Anda sudah rutin memeriksakan kadar gula darah dan hasilnya selalu normal. Namun sebaiknya Anda tetap waspada dan memperhatikan pola makan. Pasalnya, orang tanpa diabetes juga bisa mengalami kenaikan kadar gula yang tinggi setelah makan,  dengan kadar yang sama dengan orang yang memiliki prediabetes atau diabetes.

Apa itu prediabetes? Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah Anda terlalu tinggi untuk dianggap normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dilabelkan sebagai diabetes. Secara rinci, kondisi tersebut dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter sebagai berikut.

“Anda dikatakan sebagai prediabetes jika kadar gula darah puasa adalah antara 101 mg/dL dan 125 mg/dL, atau jika tingkat gula darah 2 jam setelah tes toleransi glukosa adalah antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL,” ujarnya.

Meskipun orang dengan prediabetes memiliki 5 persen kemungkinan terkena diabetes selama 5-10 tahun ke depan, hal ini dapat dihindari dengan perubahan gaya hidup. Namun berdasarkan penelitian yang dilansir Healthline, kadar gula normal juga tidak bisa didiamkan begitu saja.

Fakta tentang prediabetes di balik kadar gula normal

Sebuah studi menunjukkan bahwa alat diagnostik diabetes konvensional, dinilai tidak mampu membaca lonjakan gula darah pada orang sehat. Padahal melalui penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Biology, para peneliti dari Stanford University menemukan bahwa orang-orang tanpa diabetes pun dapat mengalami perubahan besar dalam gula darah setelah beberapa kali makan.

Hal ini membuat risiko diabetes tak terdeteksi di balik pemeriksaan diabetes yang konvensional. Untuk memeriksakan kadar gula darah pasien, dokter biasanya menggunakan tes hemoglobin glikasi yang menunjukkan rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan, atau sampel gula darah puasa saja. Sayangnya, metode ini tidak melihat lonjakan gula darah yang mungkin dialami seseorang setelah makan.

“Ada banyak faktor mengapa kadar gula darah orang tinggi setelah makan,” kata Dr. Rekha Kumar, ahli endokrinologi dari New York-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center.

Faktor yang paling sederhana adalah berapa banyak gula dan jenis gula apa yang dikonsumsi seseorang. Namun setiap orang juga memiliki kemampuan yang berbeda untuk membuat hormon insulin, yang mengontrol kadar gula darah. Massa otot juga merupakan faktor, yang dapat menjelaskan mengapa dua orang yang makan hal yang sama tidak memiliki respons (kadar gula darah) yang sama.

Memantau dan mencegah prediabetes

Selain melihat data seputar respons gula darah pada kebiasaan makan sehari-hari, peneliti turut membeberkan bahwa lebih 80 persen partisipan tanpa penyakit diabetes mengalami lonjakan gula darah setinggi orang dengan prediabetes atau diabetes setelah makan makanan serealia dan produk olahan susu.

“Baik untuk Anda yang berisiko diabetes atau tidak, setiap orang harus menjaga kesehatannya dengan banyak mengonsumsi gandum utuh dan membatasi gula sederhana olahan seperti permen, cookies, kue, roti putih, dan bagel,” kata Kumar. 

Menurutnya, perubahan pola makan adalah intervensi pertama yang penting, untuk nutrisi yang lebih baik dan membantu menyeimbangkan gula darah seseorang.

Selain itu, dr. Astrid juga menyarankan untuk berolahraga rutin. Bergerak lebih aktif dapat menurunkan level glukosa darah serta menurunkan lemak tubuh. Apabila belum terbiasa, Anda bisa mulai memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian seperti naik tangga ketimbang lift, stretching di tengah pekerjaan, dan lain-lain,” ujarnya.

Secara ideal, menurut dr. Astrid, Anda harus berolahraga minimal 30 menit per hari selama 5 hari dalam 1 minggu.

Jadi, untuk Anda yang berisiko diabetes ataupun tidak, memperhatikan pola makan dan melakukan gaya hidup sehat lainnya sangat penting. Jika terdapat kondisi mencurigakan terkait prediabetes, segera periksakan pada dokter.

[RS/ RVS]

kadar gulagulagula darahDiabetesPenyakit GulaPrediabetes

Konsultasi Dokter Terkait