Kesehatan Bayi

Tips Memilih Botol Susu Bayi

Aditya Prasanda, 04 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memilih botol susu bayi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Apa saja? Simak di sini.

Tips Memilih Botol Susu Bayi

Pemilihan botol susu bayi tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan ketika memilih botol susu bayi.

Dokter Dyah Novita Anggraini merekomendasikan beberapa di antaranya. Simak penjelasannya melalui tips memilih botol susu bayi yang benar berikut ini:

1. Bebas BPA

Cara memilih botol susu bayi yang pertama menurut dr. Dyah Novita adalah pilih botol susu yang bebas BPA.

BPA atau bisphenol-A merupakan zat kimia sintetis yang biasa digunakan pada berbagai produk. Melansir Mayo Clinic, BPA ditemukan di dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi.

Plastik polikarbonat sering diolah menjadi wadah penyimpan makanan dan minuman, termasuk botol susu bayi. Beberapa penelitian menemukan, zat BPA di dalam wadah dapat meresap ke dalam minuman maupun makanan.

Paparan BPA diduga dapat memberikan efek buruk pada otak maupun kelenjar prostat janin, bayi, dan anak-anak. Kontaminasi BPA juga disebut-sebut dapat memengaruhi perilaku anak.

Adapun penelitian lainnya menemukan, BPA meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. 

Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, juga merekomendasikan untuk tidak membeli wadah berbahan BPA, termasuk botol susu plastik.

Pasalnya, tidak sedikit orangtua yang memilih botol susu bayi berbahan plastik. Botol plastik umumnya dipilih karena ringan, murah, dan tidak mudah rusak.

Meski begitu, dilansir dari Very Well Family, botol plastik sangat berbahaya dan tidak boleh dipanaskan.

Botol plastik yang diklaim bebas BPA sekali pun dapat mengeluarkan racun kimia bernama polipropilena.

Jika membeli botol susu bayi berbahan plastik yang bebas BPA, Academy of American Pediatrics (AAP) menganjurkan untuk memanaskan susu formula bayi menggunakan wadah non-plastik. Setelah susu formula dingin, pindahkan ke botol bayi.

Kalau ingin lebih aman, bisa pilih botol susu bayi berbahan kaca. Botol kaca bebas BPA, cukup tahan lama, dan mudah dibersihkan. Namun, kekurangannya adalah botol kaca memiliki bobot lebih berat dan rentan pecah.

Bila ingin botol susu bayi yang lebih awet, coba pilih botol berbahan stainless steel.   Selain bebas BPA, botol stainless steel tidak mudah pecah. Kekurangannya, botol ini memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan botol kaca ataupun plastik.

2. Sesuaikan Ukuran Botol

Ukuran botol disesuaikan dengan usia dan jenis susu yang dikonsumsi bayi. Jika si kecil mengonsumsi susu formula, pertimbangkan botol yang lebih besar seiring pertumbuhannya.

Menurut AAP, bayi mengonsumsi sekitar 2-3 ons susu formula pada beberapa minggu pertama. Kemudian, ia dapat menghabiskan 4 ons susu formula setelah 1 bulan pertama. 

Ketika usia mencapai 6 bulan ke atas, bayi dapat mengonsumsi 6-8 ons susu formula.

Anda juga dapat memompa ASI dan memberikannya kepada bayi melalui botol susu. Secara umum, bayi mengonsumsi 2-4 ons ASI setiap 2-3 jam.

3. Pilih Ukuran Dot Sesuai Usia 

Anda dapat memilih dot berukuran lebih lebar. Hal ini dilakukan guna melatih bayi membuka mulut dan mengisap ASI melalui payudara ibu.

Preferensi bayi dalam memilih bentuk dot dapat berkembang seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, dr. Dyah Novita menyarankan pilih ukuran dot yang sesuai usia bayi.

Hal lain yang patut dipertimbangkan ketika memilih dot bayi adalah bahan yang digunakan. Umumnya, dot terbuat dari lateks dan silikon.

Lateks memiliki tekstur yang lebih lentur dan disukai bayi, dibandingkan silikon. Meski begitu, beberapa bayi alergi terhadap lateks. Sementara, silikon sedikit lebih kaku tapi lebih awet.

Tidak hanya itu, kecepatan aliran susu pada botol juga patut dipertimbangkan. Jika bayi mengonsumsi ASI yang dipompa ke dalam botol, sangat disarankan memberikan dot yang aliran susunya lambat. Kondisi ini meniru aliran payudara.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ekspektasi berlebih bayi mengenai aliran susu yang cepat ketika kembali disusui ibu melalui payudara.

Selanjutnya, Anda dapat memilih dot dengan kecepatan aliran yang lebih baik seiring bertambahnya usia si kecil.

4. Mudah Dibersihkan

Terakhir, tips memilih botol susu yang baik untuk bayi adalah pilih yang mudah dibersihkan.

Menurut dr. Dyah Novita, botol dengan leher maupun bagian fisik yang mudah dibersihkan tidak akan mudah meninggalkan kerak. Botol susu bayi pun menjadi lebih awet.

Itu dia tips memilih botol susu bayi. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar menyusui bayi, gunakan Tanya Dokter Anak. Anda juga bisa beli susu, suplemen, dan makanan anak di KALStore.

(FR/AYU)

Botol Susu Bayi

Konsultasi Dokter Terkait