Kesehatan Bayi

Seperti Apa Frekuensi Napas Bayi yang Normal?

dr. Dyah Novita Anggraini, 06 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Napas bayi yang kadang terlalu cepat atau terlalu lambat membuat orangtua khawatir. Ketahui frekuensi pernapasan bayi yang normal di sini.

Seperti Apa Frekuensi Napas Bayi yang Normal?

Bayi baru lahir sering memiliki napas yang tidak teratur. Ia bisa bernapas cepat, mengambil jeda lama di antara napas, dan membuat suara napas yang tidak biasa. 

Frekuensi pernapasan bayi yang tidak biasa kerap membuat orangtua panik. Agar tidak khawatir berlebihan, ketahui ciri dan frekuensi napas bayi normal dalam ulasan berikut ini.

Frekuensi Pernapasan Bayi yang Normal

Bunyi suara napas bayi yang baru lahir memang berbeda dengan orang dewasa. Sebab, bayi lebih banyak bernapas melalui hidung ketimbang mulut. Di samping itu, saluran pernapasan bayi pun belum berkembang sempurna. 

Bayi baru lahir juga masih belajar bernapas menggunakan paru-paru dan otot pernapasannya. Selain itu, dinding dada bayi umumnya masih lentur karena sebagian besar terbuat dari tulang rawan. 

Bayi kemungkinan masih memiliki cairan ketuban dan mekonium di saluran napasnya. Karenanya, sangat normal jika sesekali ia mengalami laju napas yang lambat atau terlalu cepat.

Berikut frekuensi pernapasan bayi normal:

  • 0-1 tahun: 30-60 napas per menit 
  • 1-3 tahun: 24-40 napas per menit 
  • 3-6 tahun: 22-34 napas per menit 
  • 6-12 tahun: 18-30 napas per menit 
  • 12-18 tahun: 12-16 napas per menit 

Napas bayi tergolong cepat apabila memenuhi kriteria berikut:

  • Frekuensi napas lebih atau sama dengan 60 kali per menit pada bayi berusia < 2 bulan
  • Frekuensi napas lebih atau sama dengan 50 kali per menit pada bayi berusia 2-11 bulan
  • Frekuensi napas lebih atau sama dengan 40 kali per menit pada anak berusia 1-5 tahun

Apa Saja yang Memengaruhi Frekuensi Napas Bayi? 

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan frekuensi pernapasan bayi. Beberapa di antaranya berkaitan dengan organ paru-paru. Berikut penjelasannya: 

1. Dehidrasi 

Bayi yang mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) dapat memiliki peningkatan frekuensi pernapasan menjadi lebih cepat. 

2. Asma 

Serangan asma dapat membuat frekuensi pernapasan menjadi lebih cepat. 

3. Demam 

Demam membuat napas menjadi lebih cepat karena mekanisme tubuh untuk mengeluarkan panas. 

4. Infeksi 

Paparan infeksi di dalam tubuh seperti infeksi bakteri atau infeksi virus dapat membuat pernapasan menjadi lebih cepat. 

Orangtua harus waspada apabila napas anak cepat disertai gejala penyerta sebagai berikut:

  • Terdapat tarikan dinding dada ke dalam
  • Kepala seperti mengangguk-angguk ketika bernapas 
  • Kebiruan pada bibir 
  • Suara napas berbeda, terdengar seperti “grok” 

Apabila terdapat salah satu gejala di atas, segera konsultasi lebih lanjut dengan dokter anak. Semakin cepat Anda membawa anak ke rumah sakit, semakin kecil risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

Gunakan Live Chat dokter anak untuk konsultasi online lebih cepat dan mudah. Dapatkan info lengkap seputar kesehatan bayi di aplikasi KlikDokter.

(FR/NM)

sesak napas
Bayi