Beras merah sering menjadi bahan utama pada menu MPASI bayi. Berbagai menu variatif untuk menyajikan beras merah bisa dicoba, dicampur dengan buah dan sayuran seperti alpukat, brokoli, dan bayam. Pada anak yang lebih besar juga dapat dipadukan dengan sumber protein hewani seperti daging dan ikan. Sebenarnya, adakah perbedaan manfaat dari beras merah jika dibandingkan dengan beras putih?
Beras Merah untuk Bayi
Memasuki masa MPASI, sumber karbohidrat yang berasal dari padi-padian merupakan salah satu bahan yang menjadi pilihan. Beras merah salah satunya. Beras merah dikenal memiliki kandungan gizi yang tinggi. Apabila Anda pernah memberikan beras merah kepada bayi, sekali-sekali perhatikan kandungan gizi yang tertera pada kemasannya. Beras merah mengandung serat, vitamin E, vitamin B6, magneisum, dan protein.
Kandungan gizi dari beras merah dikatakan lebih baik daripada beras putih. Hal ini disebabkan urutan proses sampai beras siap dipanen berbeda. Selain itu, beberapa langkah proses untuk memanen beras putih akan lebih menghilangkan komponen vitamin, mineral, dan serart dibandingkan proses memanen beras merah.
Untuk dapat melihat komposisi gizi setiap 100 gram beras merah, berikut adalah tabelnya:
Energi |
370 kk |
Karbohidrat |
77,24 gram |
Gula |
0.85 gram |
Serat |
3,52 gram |
Lemak |
2,92 gram |
Protein |
7,85 gram |
Vitamin B1 |
0,401 miligram |
Vitamin B2 |
0,093 miligram |
Vitamin B3 |
5,091 miligram |
Vitamin B6 |
0,509 miligram |
Asam folat |
20 mikrogram |
Kalsium |
23 miligram |
Zat besi |
1,47 miligram |
Magnesium |
1,43 miligram |
Mangan |
3,74 miligram |
Fosfor |
333 miligram |
Natrium |
7 miligram |
Kalium |
223 miligram |
Zink |
2,02 miligram |
Sumber: United States Database Agriculture
Sebagian zat gizi yang terkandung di dalam beras merah memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding beras putih. Contohnya magnesium. Jumlah magnesium yang terkandung pada satu mangkuk beras putih yang telah dimasak sekitar 19 miligram. Pada beras merah, angka ini jauh lebih tinggi yaitu sekitar 84 miligram.
Perhatikan Hal Ini
Di balik semua kebaikan beras merah, konsumsi rutin beras merah pada beberapa anak dapat menimbulkan keluhan sembelit atau masalah buang air besar. Untuk menghindarinya, sebisa mungkin imbangi dengan asupan serat seperti sayur, buah, serta cairan yang memadai.
Cara paling mudah untuk mengetahui apakah kebutuhan serat dan cairan terpenuhi adalah dengan melihat bentuk dan konsistensi buang air besar. Apabila tidak keras, bentuknya bagus seperti pisang maka kemungkinan besar kebutuhannya akan serat dan cairan sudah terpenuhi. Memadukan beras merah dengan sayur dan buah serta sumber protein hewani akan menjadi perpaduan menu makanan yang menarik, bergizi tinggi, serta mengurangi risiko sembelit karena beras merah.