KlikDokter.com – Seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, frekuensi pemberian makannya pun akan meningkat. Menurut WHO, frekuensi yang dijadikan acuan bergantung pada kandungan energi yang terdapat dalam masing-masing bahan makanan, dan porsi standar yang diberikan setiap kali makan.
Sebagai contoh, pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, menginjak usia 6-8 bulan, pemberian MPASI perlu dilakukan 2-3 kali sehari. Pada usia 9-11 bulan, sebanyak 3-4 kali sehari. Dan pada usia 12-24 bulan, sebanyak 3-4 kali sehari dengan diselingi tambahan camilan bernutrisi sebanyak 1-2 kali sehari.
Apabila bahan makanan yang dijadikan MPASI mengandung kadar energi yang rendah, atau pada bayi yang tidak lagi mendapatkan ASI, maka frekuensi makan perlu ditingkatkan.
Kemudian dalam menyiapkan menu, pemberian protein atau lauk perlu dilakukan secara bertahap sesuai usia dan kemampuan bayi. Begitu pula dengan pemberian buah yang dapat ditingkatkan teksturnya, mulai dari puree, buah yang dilumatkan, hingga buah dalam potongan kecil.
Berikut adalah contoh jadwal pemberian makan untuk Si Kecil, berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI:
- 6-7 bulan
Pukul 06.00: ASI
Pukul 09.00: Buah/sari buah
Pukul 12:00: ASI
Pukul 15:00: Buah/sari buah
Pukul 18:00: ASI
Pukul 21:00: ASI
- 7-8 bulan
Pukul 06.00: ASI
Pukul 09.00: Buah/sari buah
Pukul12:00: Bubur susu
Pukul 15:00: Buah/sari buah
Pukul 18:00: ASI
Pukul 21:00: ASI
- 8-9 bulan
Pukul 06.00: ASI
Pukul 09.00: Buah/sari buah
Pukul12:00: Bubur susu
Pukul 15:00: Biskuit
Pukul 18:00: Tim saring
Pukul 21:00: ASI
- 9-10 bulan
Pukul 06.00: ASI
Pukul 08:00: Bubur susu
Pukul10:00: Buah/sari buah
Pukul13:00: Tim saring
Pukul 15:00: Biskuit
Pukul 18:00: Tim saring
Pukul 21:00: ASI
- 11-12 bulan
Pukul 06.00: ASI
Pukul 08:00: Nasi tim
Pukul10:00: Buah/sari buah
Pukul13:00: Nasi tim
Pukul 15:00: Biskuit
Pukul 18:00: Nasi tim
Pukul 21:00: ASI
Di antara waktu makan, selingi dengan pemberian camilan bernutrisi seperti buah (pisang, pepaya, nangka, mangga), biskuit bayi, atau bubur kacang hijau.
Jadwal di atas merupakan contoh referensi yang tidak bersifat mutlak. Sesuaikan dengan kebutuhan Si Kecil dan jumlah ASI yang dapat dihasilkan. Namun, menerapkan agenda makan yang terencana tetaplah penting, karena dapat membuat tubuh Si Kecil lebih mudah membangun regulasi internal dan metabolisme yang teratur.