Kesehatan Bayi

Fakta Sepsis Neonatorum, Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir

Tri Yuniwati Lestari, 02 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bayi baru lahir dapat mengalami komplikasi infeksi darah. Ketahui penyebab dan gejala sepsis neonatorum lewat ulasan berikut ini.

Fakta Sepsis Neonatorum, Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir

Sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang dialami oleh bayi baru lahir. Kondisi ini tergolong langka, yakni dialami 1 dari 100 bayi yang baru lahir.

Meski langka, penyakit sepsis menyumbang kasus kematian sebesar 30 persen dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi.

Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan rendah berisiko 5 hingga 10 kali lebih besar untuk mengalami sepsis neonatorum.

Untuk mengetahui penyebab dan tanda-tanda sepsis neonatorum, Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini.

 

Penyebab Bayi Mengalami Sepsis Neonatorum

Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, sepsis terjadi akibat infeksi bakteri. Selain itu, infeksi jamur, parasit, atau virus juga bisa menjadi penyebab sepsis. Infeksi dapat ditemukan di salah satu bagian tubuh.

“Sepsis neonatorum bisa disebabkan karena infeksi bakteri dan virus yang didapat saat proses persalinan atau saat dalam perawatan,” ucap dr. Arina.

Artikel Lainnya: Jika Bayi Diare, Anda Perlu Melakukan Ini

Komplikasi seperti ketuban pecah dini atau ibu mengalami infeksi juga dapat meningkatkan risiko sepsis neonatorum.

Melansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah faktor risiko bayi mengalami sepsis:

  • Ibu mengalami infeksi cairan ketuban atau dikenal sebagai korioamnionitis.
  • Bayi lahir prematur.
  • Berat badan bayi lahir rendah atau kurang 2 kilogram.
  • Air ketuban ibu pecah lebih awal, yaitu sekitar 18 jam sebelum bayi lahir.
  • Bayi dirawat di rumah sakit akibat kondisi kesehatan lainnya.
  • Adanya kontaminasi bakteri saat persalinan.

Apa Saja Gejala Sepsis Neonatorum?

Gejala sepsis neonatorum biasanya muncul dalam waktu enam jam setelah bayi lahir. Pada kebanyakan kasus, gejala sepsis baru terlihat setelah 72 jam bayi lahir ke dunia.

Gejala sepsis yang muncul setelah empat hari atau lebih disebut sebagai sepsis awitan lambat. Kemungkinan, infeksi tersebut didapat saat si kecil berada di kamar bayi rumah sakit.

Sepsis neonatorum dapat memengaruhi aliran darah, menyebar ke paru-paru (pneumonia), otak (meningitis), tulang (osteomielitis), persendian, atau organ tubuh lainnya.

Gejala sepsis yang dialami bayi umumnya berupa:

  • Bayi tidak dapat menyusu dengan baik.
  • Bayi sering atau mudah mengantuk.
  • Bayi menjadi sangat rewel.
  • Napas bayi cepat atau memiliki jeda pernapasan.
  • Muntah atau diare.
  • Demam dengan suhu lebih dari 38,1 derajat Celsius.
  • Memiliki suhu tubuh yang rendah meskipun telah berpakaian dan terbungkus selimut.
  • Wajah bayi tampak pucat.

Artikel Lainnya: Tips Mengatasi Radang Tenggorokan pada Bayi

Diagnosis dan Perawatan Sepsis pada Bayi Baru Lahir

Berikut beberapa rangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis sepsis neonatorum:

  • Tes darah yang mengamati jumlah sel darah dan kultur darah.
  • Tes urine (urinalisa dan kultur).
  • Pemeriksaan kulit.
  • Pemeriksaan pungsi lumbal untuk menguji meningitis.

Pemeriksaan pungsi lumbal dilakukan dengan memasukkan jarum yang sangat kecil ke ruang di sekitar tulang belakang anak. Jarum dapat menarik sampel cairan tulang belakang.

Sampel tersebut nantinya akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.  Apabila ditemukan bakteri dalam darah atau cairan tulang belakang, dokter dapat memberikan obat antibiotik kepada bayi.

Itu dia penjelasan mengenai sepsis neonatorum. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui layanan Live Chat Klikdokter.

(OVI/AYU)

PrematurKesehatan BayiInfeksi DarahHari Prematuritas Sedunia

Konsultasi Dokter Terkait