Kesehatan Anak

Menu Buka Puasa untuk Anak, Bagaimana Sebaiknya?

Ayu Maharani, 13 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menyiapkan menu buka puasa untuk anak tidak boleh sembarangan. Yuk, intip infonya di sini.

Menu Buka Puasa untuk Anak, Bagaimana Sebaiknya?

Buka puasa adalah hal yang dinantikan semua orang yang berpuasa, tak terkecuali anak-anak yang ingin mencoba menjalankan ibadah ini. Namun, sebaiknya menu buka puasa untuk anak dibedakan dengan orang dewasa. Mengapa? Anak masih berada dalam masa pertumbuhan. Jangan sampai setelah berpuasa 13 jam selama sebulan, pertumbuhan anak jadi terganggu. Selain itu, daya tahan tubuh anak pun belum sebaik orang dewasa.

Oleh karena itulah, menu buka puasa anak perlu Anda persiapkan sebaik mungkin. Ada beragam “syarat” yang perlu Anda penuhi untuk menyiapkan menu buka puasa yang sehat untuk anak.

Mulai dari yang simpel hingga ke nutrisi lengkap

Makanan untuk berbuka puasa mesti diperhatikan, apalagi bila anak Anda baru menjalani puasa penuh pertamanya tahun ini. Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, saat berbuka puasa tiba, selalu berikan anak segelas air putih terlebih dahulu.

Jika Anda ingin memberikan minuman manis, pilihlah teh manis hangat agar perut si Kecil tidak “kaget”. Dikatakan dr. Karin, “Setelah itu, anak Anda bisa diberi kurma untuk mengembalikan kadar gula darahnya.”

Ingat, berikan minuman sederhana dan makanan kecil menyehatkan dulu, bukan langsung makanan utama dalam porsi besar. Pada makanan utama dalam menu buka puasa, sediakanlah makanan bergizi lengkap dan seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral.

“Anda bisa memasak bola ayam teriyaki dengan potongan buncis dan wortel. Lalu, jangan lupa tambahkan juga buah segar, seperti jeruk atau semangka,” tuturnya.

Biasanya, ketika Anda memberikan makanan yang sehat sekaligus lezat, si anak akan semakin semangat berpuasa karena tak sabar menanti kreasi menu berbuka yang Anda buat.

Menyajikan lauk pauk seperti ikan sarden, tuna, atau salmon juga sangat baik untuk anak. Tiga ikan tersebut mengandung vitamin A dan D. Agar anak tak mudah sakit selama puasa, konsumsi buah-buahan yang tinggi kadar vitamin C, yakni jeruk, jambu, pepaya, atau stroberi.

Apabila anak suka pilih-pilih makanan, dr. Karin menyarankan Anda untuk memberi dia suplemen yang diperkaya formula vitamin dan mineral. Tujuannya, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama berpuasa, sekaligus mendukung pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak.

“Bila perlu, konsultasikan dengan dokter anak tentang pemberian suplemen ini,” dr. Karin menegaskan.

Buka puasa penting, tapi  jangan lupakan menu sahur

Buka puasa memang dianggap krusial karena menjadi waktu bagi anak untuk mengisi ulang energi sekaligus mendapat apresiasi dari orang tuanya karena bisa berpuasa penuh. Kendati begitu, jangan sampai Anda menyepelekan menu sahur untuk anak. Sebab, menu sahur yang baik sangat memengaruhi kemampuannya dalam berpuasa.

“Untuk sahur, Anda dapat memberikan makanan tinggi serat, misalnya sereal gandum, roti gandum atau nasi merah. Kalau tidak terbiasa dengan nasi merah, Anda bisa mencampurnya dengan nasi putih,” kata dr. Karin.

Anak yang sahur dengan makanan tinggi serat dapat merasakan efek kenyang yang lebih lama. Tak cuma makanan berserat, sebaiknya anak juga diberi makanan berprotein, seperti ikan, ayam, sapi, atau susu.

“Protein bisa membuat tubuh anak menjadi lebih kuat. Hasilnya, mereka pun terhindar dari lemas saat berpuasa,” dia menambahkan.

Itulah menu buka puasa untuk anak yang bisa Anda jadikan referensi. Saat berbuka puasa, dahulukan dengan air putih dan kurma. Lalu, lanjutkan dengan makanan utama bergizi seimbang, serta buah-buahan untuk memelihara daya tahan tubuh. Menu sahur pun jangan sampai Anda abaikan, utamakan serat dan protein agar anak bisa merasakan efek kenyang yang lama dan tidak “menyerah” di tengah hari.

[HNS/ RVS]

proteinAnak PuasaBuka PuasavitaminpuasaAnakSeratMenu Buka Puasasuplemen untuk anak

Konsultasi Dokter Terkait