Kesehatan Anak

Anak Speech Delay, Bisakah Tidak Lakukan Terapi?

Krisna Octavianus Dwiputra, 11 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak yang mengalami speech delay perlu mendapatkan perhatian khusus. Tapi bisakah mengatasinya tanpa terapi?

Anak Speech Delay, Bisakah Tidak Lakukan Terapi?

Tidak ada satu pun orang tua yang mau anaknya mengalami keterlambatan bicara atau speech delay. Bila si kecil mengalaminya, jangan sedih berlarut-larut dan dibiarkan.

Masalah tersebut harus segera diatasi. Sebab, dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.

Biasanya, anak yang mengalami speech delay akan mendapatkan terapi. Akan tetapi, sebenarnya bisakah anak tidak menerima terapi untuk mengatasinya?

1 dari 3

Sekilas tentang Speech Delay

Sebelum membahas lebih lanjut, mari ketahui dulu apa itu speech delay. Menurut psikolog anak, Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, speech delay merupakan kondisi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak.

"Keterlambatan biasanya dideteksi berdasarkan acuan milestone atau tahapan perkembangan anak," ujar psikolog Gracia.

Penyebab speech delay pada anak bisa sangat beragam. Mulai dari masalah pendengaran sampai gangguan pertumbuhan.

Berikut beberapa penyebab speech delay yang paling umum terjadi:

  • Adanya masalah pada sistem tubuh anak, seperti fungsi pendengaran, motorik, saraf, mulut, dan otak.
  • Faktor lingkungan, seperti kurangnya stimulasi untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa dan berbicara (misalnya jarang diajak berinteraksi dan ngobrol). Di sisi lain, pemakaian dua bahasa atau lebih.
  • Anak dengan gangguan perkembangan, seperti autisme, intellectual disability.

Anak-anak yang mengalami hal-hal di atas sangat rentan mengalami keterlambatan bicara. 

Artikel Lainnya: Penyebab Speech Delay pada Anak

2 dari 3

Bolehkah Tidak Lakukan Terapi pada Anak Speech Delay?

Anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara umumnya harus mendapatkan terapi. Hal ini dilakukan untuk menunjang kecakapan mereka dalam berbicara. 

Namun, beberapa orang tua yang anaknya mengalami speech delay tidak membawa anak kepada ahlinya dengan alasan ingin terapi sendiri. Apakah cara ini efektif?

"Bila anak didiagnosis speech delay, sebaiknya ia diberikan penanganan yang tepat berupa terapi dari profesional," saran psikolog Gracia. 

Menurut Gracia, dengan pergi ke dokter atau psikolog, orang tua bisa mendapatkan pemahaman yang tepat tentang kondisi anak. Lalu, mengetahui apa yang dibutuhkan untuk membantu menangani masalah tersebut. 

"Karena, speech delay bisa berhubungan pula dengan beberapa gangguan perkembangan lainnya," jelasnya.

Jangan anggap speech delay sebagai masalah sepele. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus. Jangan beralasan, "Ah, nanti juga lama-lama anak bisa bicara." 

Tidak seperti itu. Pastikan anak mendapat penanganan tepat agar pertumbuhannya berjalan baik.

Artikel Lainnya: 5 Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

3 dari 3

Tips Dukung Kelancaran Berbicara Anak

Namun, memang harus diakui bahwa kelancaran berbicara anak perlu didukung pula oleh orang tua. Selain terapi, peran ortu di rumah juga sangat besar.

Untuk terapi, menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, bisa lakukan terapi wicara. Selain itu, bisa dibantu juga dengan banyak interaksi menggunakan kata kata sederhana bersama anak. 

“Mencontohkan bunyi-bunyi ke anak agar ia dapat menirunya. Selain itu, bisa juga ajak anak belajar bernyanyi. Jadi, kegiatan latihan berbicaranya juga lebih menyenangkan kalau sambil nyanyi,” jelas Ikhsan.

Lalu, stimulasi anak agar dapat melewati masa-masa speech delay dengan baik dan bisa bicara normal. Hal ini bisa dimulai dengan membacakan cerita sampai meniup balon.

"Di luar terapi, anak juga tetap perlu terus distimulasi dengan tepat. Misalnya, mengajak anak berbicara walaupun ia mungkin masih terhambat dalam kemampuan ekspresif. Dengan mendengar perbincangan bersama orang lain, anak tetap terstimulasi mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasanya," ungkap Gracia.

"Bisa juga dengan membacakan cerita, berlatih mengembangkan kemampuan oral motorik dengan ragam aktivitas. Misalnya, minum pakai sedotan, meniup balon, dan mengajak anak bermain dengan teman sebayanya," pungkas psikolog muda ini.

Bila anak benar didiagnosis speech delay, jangan tunda untuk mendapatkan terapi. Konsultasikan masalah seputar tumbuh kembang anak lebih mudah lewat LiveChat dari Klikdokter bersama dokter spesialis anak dan psikolog.

(FR/AYU)

speech delay