Kehamilan

Waspadai Sindrom Kelelahan Kronis pada Ibu Hamil

Endah Murniaseh, 21 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu hamil bisa mengalami kekurangan energi atau kelelahan kronis. Apa penyebab dan bagaimana penanganannya? Cek uraiannya di sini.

Waspadai Sindrom Kelelahan Kronis pada Ibu Hamil

Kelelahan atau kekurangan energi saat hamil merupakan suatu hal yang umum terjadi. Perubahan secara hormonal, fisik, dan emosional saat hamil dapat menurunkan energi ibu dan mengakibatkan kelelahan.

Tapi, perlu Anda waspadai ketika kelelahan yang muncul disertai dengan rasa kantuk yang tidak normal. Ini bisa menjadi salah satu gejala Anda mengalami sindrom kelelahan kronis atau Chronic Fatigue Syndrome (CFS).

Apa itu CFS dan berbahayakah bagi ibu hamil dan janin? Simak penjelasannya berikut ini.

 

Apa Itu Chronic Fatigue Syndrome?

Melansir Mayo Clinic, CFS merupakan gangguan kelelahan yang sangat ekstrim. Kondisi ini biasanya berlangsung setidaknya selama 6 bulan.

Rasa lelah akan memburuk seiring dengan aktivitas fisik maupun mental yang dilakukan. Namun, rasa lelah juga tidak berkurang meskipun Anda telah beristirahat.

Penyebab pasti kekurangan energi yang kronis saat ini belum diketahui. Namun, dilansir dari Healthline, para peneliti berpendapat bahwa faktor penyebab CFS adalah virus, sistem kekebalan tubuh yang menurun, stres, dan ketidakseimbangan hormon.

Artikel Lainnya: Penyebab Ibu Hamil Sering Merasa Ngantuk

Adapun beberapa gejala umum pada CFS yang biasanya datang dan pergi selama beberapa waktu, seperti:

  • Nyeri otot dan sendi
  • Ingatan yang hilang
  • Sakit kepala
  • Sulit tidur
  • Masalah kekebalan tubuh

Dampak CFS terhadap Kehamilan

Tidak banyak diketahui mengenai dampak CFS pada ibu hamil dan janin. Pasalnya, efek CFS pada setiap ibu hamil berbeda-beda. Parameter yang pasti apakah kondisi yang dirasakan adalah kelelahan normal atau CFS pun hingga saat ini belum ada.

Meski begitu, dr. Sara Elise Wijono MRes. mengungkapkan adanya satu dampak yang umum terjadi pada ibu hamil dengan CFS. “Ada kemungkinan keluhan mual muntah lebih parah,” katanya.

Seperti yang juga disebut di What to Expect, ibu hamil dengan CFS rentan terhadap morning sickness yang berlangsung sepanjang hari (berlawanan dengan jenis yang hanya menyerang ketika mereka bangun).

Namun, dr. Sara menambahkan bahwa belum ada bukti CFS berdampak buruk pada kesehatan janin. Begitu pula dengan risiko keguguran yang juga belum bisa dipastikan.

“Belum ada bukti. Risiko keguguran juga belum diketahui,” lanjut dr. Sara.

Artikel Lainnya: Naik Turun Tangga saat Hamil, Kapan Sebaiknya Boleh Dilakukan?

Penanganan CFS saat Masa Kehamilan

Saat Anda telah didiagnosa mengalami CFS sebelum hamil, penting untuk memeriksakan diri ke dokter saat akan hamil. Tujuannya, untuk mengetahui kondisi CFS Anda.

Pengobatan CFS yang sebelumnya telah Anda terima dapat digabungkan dengan olahraga bertingkat dan terapi perilaku kognitif. Namun, Anda juga harus memerhatikan kandungan obat yang diminum. Pastikan bahwa obat tersebut aman diminum saat hamil.

Mencari dukungan dari orang terdekat ataupun petugas kesehatan juga akan membuat penderita CFS di masa kehamilan merasa lebih baik.

CFS harus segera ditangani supaya tidak menyebabkan komplikasi, seperti terbatasnya aktivitas sehari-hari, isolasi secara sosial, hingga depresi.

Itulah penjelasan mengenai CFS yang terjadi pada ibu hamil. Karena belum diketahui faktor penyebabnya, kondisi CFS masih sulit untuk dicegah.

Namun, saat Anda mulai merasakan gejala CFS seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dini tentu akan mempercepat proses pemulihan.

Manfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan dan masalah kesehatan lainnya.

(PUT/JKT)

 

Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait