HomeIbu Dan anakKehamilanMinum Paracetamol saat Hamil, Apakah Aman?
Kehamilan

Minum Paracetamol saat Hamil, Apakah Aman?

Siti Nurmayani Putri, 02 Jan 2024

Ditinjau Oleh dr. Gia Pratama

Icon ShareBagikan
Icon Like

Paracetamol sering digunakan untuk mengatasi nyeri. Namun, bolehkah penggunaan paracetamol untuk ibu hamil?

Minum Paracetamol saat Hamil, Apakah Aman?

Adanya sejumlah perubahan pada tubuh ibu hamil tentu bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Sayangnya, bumil tidak bisa sembarangan minum obat untuk mengatasi masalah tersebut.

Pasalnya, obat-obatan yang dikonsumsi selama hamil bisa berdampak pada tumbuh kembang janin. Lalu, bagaimana dengan paracetamol untuk ibu hamil? Amankah dikonsumsi untuk meredakan sakit kepala saat hamil? Mari ketahui jawabannya di sini.

Konsumsi Paracetamol untuk Ibu Hamil

Paracetamol menjadi obat pereda nyeri yang umum digunakan oleh kebanyakan orang, termasuk ibu hamil. Mengingat bahwa bumil tidak bisa mengonsumsi sembarang obat, beberapa wanita hamil pun ragu untuk minum obat yang satu ini.

Kabar baiknya, minum obat pereda nyeri seperti paracetamol saat hamil ternyata aman. 

“Penggunaan paracetamol dalam dosis yang direkomendasikan cukup aman selama kehamilan. Namun, ada baiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk melihat indikasinya,” saran dr. Gia Pratama.

Menurut dr. Gia, dosis paracetamol yang aman akan berbeda-beda pada ibu hamil, tergantung dari berat badan dan kondisi masing-masing, sehingga harus dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter.

Ada baiknya untuk menghindari penggunaan paracetamol yang berlebihan. Agar aman, Mama bisa gunakan obat ini hanya jika diperlukan dengan dosis minimal yang efektif.

Risiko Penggunaan Paracetamol pada Ibu Hamil

Meskipun relatif aman, penggunaan paracetamol dalam dosis tinggi atau jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Acta Obstetricia et gynecologica Scandinavica, konsumsi paracetamol jangka panjang selama hamil dapat memengaruhi perkembangan saraf janin, termasuk risiko ADHD (attention deficit hyperactivity).

Selain itu, Mama juga perlu berhati-hati jika ingin mengombinasikan paracetamol dengan obat-obatan lain. Pasalnya, ini bisa berpengaruh ke plasenta.

Mengutip dari National Health Service UK, pemberian paracetamol pada beberapa orang perlu diperhatikan lebih lanjut. Berikut beberapa kondisi tertentu yang perlu mendapatkan perhatian khusus:

  1. Ada riwayat alergi terhadap paracetamol atau obat lain
  2. Memiliki masalah hati atau ginjal
  3. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  4. Minum obat pengencer darah
  5. Mengonsumsi obat untuk mengatasi epilepsi dan tuberkulosis (TBC)

Penting untuk diingat, Mama perlu berhati-hati dalam menggunakan obat saat hamil, terutama pada trimester 1. Kondisi seperti batuk, pilek, atau nyeri yang ringan selama hamil bisa diatasi tanpa obat-obatan, misalnya dengan minum air putih dan beristirahat. Selain itu, bisa juga menggunakan bahan-bahan alami seperti jahe, kunyit, dan kayu manis.

Jika harus minum obat pereda nyeri, mulailah dengan dosis rendah dan usahakan untuk tidak mengonsumsinya dalam jangka panjang. Supaya lebih aman, Mama juga bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Yuk, konsultasi dengan dokter lewat layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter. Selain itu, Mama juga bisa booking pemeriksaan kehamilan dengan mudah lewat aplikasi KlikDokter. KlikDokter, solusi #JagaSehatmu dan bayimu.

Konsultasi Dokter Terkait