Setiap ibu memiliki keputusan yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya mungkin harus menjalani kehamilan kedua tatkala anak pertamanya masih membutuhkan asupan ASI. Namun, ibu hamil yang menyusui tak perlu khawatir. Saat mengalaminya, Anda pun tetap dapat menjalani kehamilannya dengan sehat, sembari memberikan nutrisi terbaik bagi balita lewat ASI.
Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan mencukupi nutrisi sang ibu. Memastikan asupan makanan ibu bernutrisi lengkap dan cukup jumlahnya, adalah kunci utama untuk memastikan seluruh proses dijalani dengan baik. Yuk, ketahui nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang menyusui lewat penjelasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Cegah Stunting, Penuhi Nutrisi Makro dan Mikro Saat Menyusui
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan
Sebagian ibu pasti bertanya-tanya seputar keamanan proses menyusui selama kehamilan. Apakah hal ini akan mempengaruhi janin di perut ibu? Apakah dapat terjadi gangguan kehamilan akibat menyusui? Apakah nutrisi yang didapat dari ASI akan menjadi berkurang karena kehamilan?
Wajar saja bila ibu memiliki berbagai kekhawatiran di atas. Sebab, seorang ibu tentunya akan memikirkan yang terbaik untuk semua buah hatinya. Perlu diketahui, ketika menyusui memang akan dihasilkan hormon oksitosin yang berperan dalam proses pengeluaran ASI, sehingga dapat menimbulkan kontraksi pada kehamilan.
Tapi tenang, kontraksi yang dihasilkan tidak akan sampai memicu persalinan prematur, apalagi keguguran. Jadi, ibu tidak perlu khawatir tentang hal ini. Selain itu, kandungan nutrisi dalam ASI serta pertumbuhan janin juga tidak akan mengalami gangguan selama ibu bisa memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi sebaik-baiknya.
Ingatlah bahwa nutrisi ibu menjadi sumber energi untuk produksi ASI serta penunjang tumbuh kembang janin.
Kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi
Pada keadaan tidak sedang hamil sekalipun, seorang ibu menyusui membutuhkan tambahan 300 hingga 500 kalori per hari dari kebutuhan kalori dasarnya! Ini adalah angka yang tidak sedikit. Tidak heran, ibu yang sedang menyusui kerap dilanda perasaan kelaparan.
Sedangkan pada ibu hamil, tambahan asupan makanan diperlukan pada trimester kedua dan ketiga. Pada trimester pertama, belum diperlukan tambahan kalori dari kebutuhan dasar ibu diakibatkan ukuran janin yang masih sangat kecil. Meskipun demikian, kelengkapan nutrisi ibu hamil tetap harus dipenuhi.
Dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil, secara umum perlu ditambahkan 300 kalori lebih banyak untuk trimester kedua dan ketiga. Dengan begitu, ketika ibu hamil juga masih harus menyusui anak pertamanya, tambahan kalori yang diperlukan kira-kira adalah 500 kalori untuk menyusui dan 300 kalori untuk janin (bila sudah trimester kedua dan ketiga).
Jumlah ini akan disesuaikan untuk setiap ibu, berdasarkan usia, jenis kelamin, dan aktivitas. Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih presisi, ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter.
Adapun mengenai jenis-jenis nutrisi yang diperlukan antara lain karbohidrat, protein, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral. Kondisi paling ideal adalah memberikan keduanya (janin dan bayi) berbagai jenis nutrisi, dengan cara ibu mengonsumsi jenis makanan yang beraneka ragam.
Ingatlah, tidak ada satu makanan tunggal yang mengandung semua nutrisi. Ibu harus mendapatkannya dengan mengonsumsi bermacam kelompok makanan. Misalnya kelompok nasi, gandum dan turunannya, biji-bijian, kacang-kacangan, produk turunan susu, serta berbagai buah dan sayuran.
Namun, ada nutrisi yang memang diperlukan dalam jumlah yang cukup tinggi selama kehamilan. Beberapa di antaranya yaitu kalsium (1000 mg/ hari), zat besi (27 mg/ hari), protein, iodium (220 mikrogram/ hari), vitamin A (770 mikrogram/ hari), vitamin D (15 mikrogram/ hari), vitamin B kompleks, vitamin C (85 mikrogram/ hari) dan asam folat (600 mikrogram/ hari).
Ibu hamil sebaiknya memastikan makanan sumber zat gizi tersebut dikonsumsi dalam jumlah cukup. Selain itu, nutrisi yang cukup penting ditambahkan pada asupan makanan ibu menyusui adalah vitamin A (1300 mikrogram/ hari), vitamin B kompleks, vitamin C (120 mikrogram/ hari), vitamin E (19 mikrogram/ hari), selenium (70 mikrogram/ hari), serta kalsium (1000 mikrogram/ hari).
Artikel Lainnya: Solusi bagi Ibu Menyusui yang Kehilangan Nafsu Makan
Tips untuk pemenuhan gizi ibu hamil saat harus menyusui
Bila ibu tidak yakin dengan variasi makanan yang dikonsumsi, salah satu trik yang bisa dilakukan adalah dengan menambah suplementasi makanan. Hal ini untuk memastikan ibu tidak kekurangan berbagai nutrisi mikro (vitamin dan mineral).
Suplementasi bisa dicapai dengan obat maupun lewat susu kehamilan. Konsultasikan terlebih dahulu mengenai keputusan Anda mengonsumsi suplemen makanan dengan dokter.
Perlu menjadi catatan, ibu hamil yang menyusui tidak perlu mengonsumsi suplemen yang terlalu berlebihan, asalkan sudah menambah asupan kalori sesuai ketentuan di atas, dan mengonsumsi beraneka ragam makanan. Dengan demikian, kecukupan nutrisi janin dan bayi yang masih membutuhkan ASI pun terpenuhi juga.
Selain itu, faktor-faktor yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan dan menyusui seperti stres, kecemasan, dan gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok sebaiknya juga dihindari. Sebab, berbagai hal tersebut bisa mengurangi produksi ASI dan memberikan efek buruk terhadap janin.
Jangan lupa untuk terus memeriksakan kondisi kehamilan secara teratur pada dokter untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan janin. Begitu pula untuk si Kecil yang masih mengonsumsi ASI, pastikan pertumbuhan berat badannya berlangsung baik dengan melakukan kontrol rutin pada dokter anak kepercayaan Anda.
Jadi ibu hamil yang sedang menyusui tak perlu lagi khawatir mengenai kebutuhan nutrisi. Dua peran penting yang sangat berat ini pasti bisa dijalani oleh ibu dengan persiapan yang matang dan baik. Jadi, tak perlu cemas berlebihan, ya. Selamat menjalani masa kehamilan dan menyusui!
[NP/ RH]