HomeIbu Dan anakKehamilanIbu Hamil dengan Obesitas Bisa Berisiko Lahirkan Anak Autis?
Kehamilan

Ibu Hamil dengan Obesitas Bisa Berisiko Lahirkan Anak Autis?

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 16 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dampak obesitas pada ibu hamil ternyata cukup fatal bagi janin yang akan dilahirkannya, yaitu berisiko melahirkan anak autis.

Ibu Hamil dengan Obesitas Bisa Berisiko Lahirkan Anak Autis?

Obesitas pada wanita memang membahayakan kesehatan. Namun, obesitas pada ibu hamil ternyata bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar. Karena wanita hamil yang mengalami obesitas akan membahayakan janin di dalam kandungan. Bayi yang dilahirkan rentan terhadap penyakit, termasuk juga rentan lahir sebagai anak autis.

Hubungan Ibu Hamil yang Obesitas dengan Anak Autis

Ibu yang memiliki obesitas saat hamil, janinnya berisiko lebih besar terkena penyakit jantung, diabetes, autis, dan gangguan perkembangan mental lainnya. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa berbagai aspek kesehatan dan berat badan metabolik ibu hamil memang saling berkaitan.

Ibu hamil yang obesitas, dengan lingkar pinggang 80 cm atau lebih, memiliki kemungkinan tinggi melahirkan anakautis sebesar 65 persen, termasuk anak yang memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau masalah perkembangan saraf.

Dalam hal ini, peradangan memainkan peran penting dalam hubungan antara obesitas dan autis, baik peradangan intrauterin maupun peradangan otak janin.

Seiring dengan meningkatnya obesitas, protein sistem kekebalan tubuh yang disebut sitokin meningkat pada wanita hamil. Hal ini kemudian berpengaruh pada perkembangan otak yang kemudian menyebabkan autis pada anak.

Penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas dapat mengganggu penyerapan folat, yang merupakan salah satu faktor protektif untuk mencegah anak menjadi autis.

Karena itu, jika seorang wanita kelebihan berat badan, tubuhnya jauh lebih sulit mengolah bahan kimia, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan risiko autis pada janin. Terlebih bila ibu hamil yang obesitas disertai diabetes, risiko melahirkan anak autis menjadi semakin tinggi.

Dengan berbagai dampak yang berbahaya tersebut, sudah sepatutnya ibu hamil menjaga berat badannya agar tidak mengalami obesitas.

Tips Menurunkan Berat Badan saat Hamil

Kenaikan Berat Badan Saat Hamil Hambat Masa Menyusui? (Eviart/Shutterstock)

Jangan cemas terlebih dahulu. Menurunkan berat badan saat hamil bukan berarti mengurangi asupan nutrisi di masa kehamilan, kok. Anda bisa tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian, namun tidak berisiko mengalami obesitas. Nah, berikut ini adalah tipsnya:

1. Pahami Kebutuhan Kalori Anda

Anda perlu tahu berapa banyak kalori yang dibutuhkan dalam sehari. Jangan ikuti diet rendah karbohidrat yang banyak dilakukan oleh artis, karena kondisi tubuh setiap orang bisa berbeda-beda. Lebih baik bicaralah dengan dokter kandungan dan kebidanan untuk memahami kebutuhan Anda.

2. Makan Sering Tetapi Sedikit

Ini adalah cara makan yang tepat dilakukan ketika Anda ingin mengatur berat badan, baik saat hamil atau tidak. Sering makan dengan porsi kecil membantu mengontrol asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Cara ini akan sangat berguna ketika Anda tengah hamil dan mengonsumsi makanan yang membuat Anda merasa mual.

3. Konsumsi Vitamin Prenatal

Tubuh membutuhkan nutrisi tambahan selama kehamilan. Jika Anda ingin mengatur berat badan dan mengonsumsi nutrisi tanpa khawatir kalori berlebihan, rajinlah mengkonsumsi vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter.

Tapi ingat, dengan makan vitamin prenatal bukan berarti Anda boleh meninggalkan makanan biasa dan mengandalkan suplemen, ya. Tetap penuhi kebutuhan nutrisi harian Anda lewat makanan juga.

Artikel Lainnya: Ini Tanda Janin Obesitas pada Ibu Hamil

4. Konsumsi Makanan Sehat

1. Berikut adalah daftar makanan yang perlu Anda konsumsi selama hamil:

  • Buah dan sayuran segar
  • Sereal dan roti yang berasal dari biji-bijian utuh
  • Susu rendah lemak dan produk susu
  • Makanan kaya folat seperti stroberi, bayam, dan kacang-kacangan
  • Lemak "baik" tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak kacang

2. Selain mengonsumsi deretan makanan sehat di atas, sebaiknya hindari makanan berikut ini selama masa kehamilan:

  • Makanan yang dicampur dengan pemanis buatan
  • Makanan dan minuman yang mengandung gula atau sirup jagung
  • Keripik, permen, kue dan es krim
  • Makanan yang mengandung garam tinggi, karena menyebabkan retensi air dalam tubuh
  • Lemak tidak sehat seperti margarin, mentega, saus, saus, mayones dan saus salad

5. Olahraga Secara Rutin

Masa kehamilan bukan berarti waktunya Anda untuk berhenti berolahraga. Justru sebaliknya, olahraga amat penting untuk mengatur berat badan agar terhindar dari obesitas. Tapi, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan jenis dan durasi olahraga yang aman.

Pada umumnya, ibu hamil memerlukan setidaknya dua hingga tiga jam aktivitas aerobik berintensitas sedang yang dilakukan selama seminggu. Selain itu, yoga, jalan kaki, berenang, menari, dan bersepeda adalah pilihan olahraga yang bagus bagi ibu hamil.

Bagi Anda para ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan, sebaiknya hindari makan dua porsi dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda dan janin, seperti yang dilakukan orang kebanyakan. Lebih baik ikuti berbagai tips menurunkan berat badan di atas agar terhindar dari obesitas. Tapi jangan lupa, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum memulainya, ya!

[NP/ RVS]

Menurunkan Berat BadanAnak autisKaloriNutrisiAnakKandungan dan KebidananMakanan Kaya FolatObesitasADHDIbu HamilHamil

Konsultasi Dokter Terkait