Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilan7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Hamil
Kehamilan

7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Hamil

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 14 Des 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda ingin hamil? Supaya proses kehamilan berjalan lancar hingga melahirkan buah hati yang sehat, kehamilan perlu dipersiapkan dengan baik.

7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Hamil

Di Jakarta, setiap minggunya tak kurang dari 200 pasang suami istri memeriksakan diri ke rumah sakit untuk menjalani program hamil. Kehadiran buah hati memang menjadi hal yang sangat dinanti dalam sebuah keluarga.

Banyak pasangan suami-istri mengusahakan berbagai hal supaya cepat hamil. Mulai dari mengonsumsi makanan tertentu, minum obat-obatan, menjadwalkan hubungan seksual sesuai masa subur, hingga berhubungan seksual dalam posisi tertentu.

Namun sebenarnya, tubuh harus dipersiapkan dengan baik terlebih dahulu sebelum melakukan usaha untuk meningkatkan peluang kehamilan. Dengan demikian kehamilan bisa berjalan lancar hingga menghasilkan anak yang sehat.

Berikut ini 7 hal utama yang harus disiapkan sebelum Anda dan pasangan memulai program hamil.

1. Mengonsumsi asam folat

Saat akan memulai program hamil, mulailah mengonsumsi suplemen asam folat 0,4 mg setiap hari hingga hamil 12 minggu. Asam folat juga bisa didapat dari makanan sehari-hari, seperti sayuran hijau, alpukat, brokoli.

Zat ini bermanfaat untuk pertumbuhan saraf dan tulang belakang bayi. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kecacatan pada bayi berupa gangguan pada saraf di tulang belakangnya.

2. Jauhi asap rokok

Asap rokok mengganggu kesuburan pria dan wanita. Orang-orang yang terpapar asap rokok cenderung lebih sulit hamil dibandingkan yang tidak terpapar. Selain itu, asap rokok dapat menyebabkan sel telur dan sperma yang dihasilkan mengalami kecacatan sehingga menghasilkan janin yang tidak sehat.

Ekspos asap rokok saat hamil pun membahayakan. Anda dapat mengalami keguguran, pertumbuhan janin terhambat, persalinan prematur, atau gangguan pernapasan pada bayi.

3. Hindari makan daging yang tidak matang

Bagi calon ibu, mengonsumsi daging yang tidak benar-benar matang dapat meningkatkan risiko terkena toksoplasma. Bila terinfeksi dan tidak diobati dengan baik, hal ini dapat menyebabkan keguguran saat hamil atau mengganggu pertumbuhan mata, otak, saraf, dan kulit janin di dalam kandungan.

4. Deteksi adanya infeksi TORCH

Infeksi TORCH (toksoplasmasis, rubela, cytomegalovirus, herpes simpleks) membahayakan karena dapat menyebabkan keguguran dan cacat bawaan pada janin. Infeksi ini pada umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun, sehingga sering tidak disadari oleh para calon ibu.

Saat Anda merencanakan program hamil, sebaiknya periksalah terlebih dahulu apakah mengalami infeksi akut TORCH. Jika ya, maka Anda harus melakukan pengobatan terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan.

5. Pemeriksaan hepatitis B

Lebih dari 50% kasus hepatitis B di Indonesia terjadi karena penularan virus hepatitis B dari ibu ke anak saat proses persalinan. Sebelum hamil, calon ibu dan ayah sebaiknya memeriksakan diri dulu apakah mengalami infeksi hepatitis B.

Sebagian kasus hepatitis B memerlukan pengobatan. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami hepatitis B akan diberi obat segera setelah lahir untuk mencegah penularan virus tersebut.

6. Imunisasi MMR

Virus campak dan rubela yang menginfeksi ibu hamil dapat membahayakan kesehatan janin yang dikandung. Untuk melindungi diri dari terinfeksi campak atau rubela, pastikan bahwa Anda sudah pernah mendapatkan imunisasi MMR sebelumnya.

Bila belum pernah atau tidak tahu dengan riwayat imunisasi ini sebelumnya, sebaiknya kunjungi dokter untuk diimunisasi. Namun, perlu diingat bahwa imunisasi ini sebaiknya dilakukan paling lambat 1 bulan sebelum merencanakan kehamilan.

7. Hindari konsumsi vitamin A atau obat jerawat tertentu

Mengonsumsi vitamin A atau menggunakan krim obat jerawat yang mengandung asam retinoat dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin. Oleh karena itu, sebelum memulai program hamil, hindari mengonsumsi obat tersebut kecuali atas indikasi medis dan dalam pengawasan dokter.

Siapkan ketujuh hal di atas sebelum memulai program hamil, supaya proses kehamilan hingga persalinan berjalan lancar dan janin bertumbuh dengan sehat.

Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.

[RS/RH]

PasanganPersiapan Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait