Ibu Menyusui

Faktor-faktor Penyebab Produksi ASI Sedikit

dr. Devia Irine Putri, 14 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebagian besar ibu akan merasa khawatir jika produksi air susu ibu (ASI) hanya sedikit. Ketahui penyebab ASI sedikit yang harus diwaspadai di sini.

Faktor-faktor Penyebab Produksi ASI Sedikit

Sebagian ibu yang menyusui pasti khawatir ketika produksi air susu ibu (ASI) sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Apalagi ditambah fakta kalau ASI menyediakan manfaat berlimpah bagi bayi di tahun-tahun pertama kehidupannya. 

Penyebab ASI sedikit bisa dipengaruhi banyak faktor, misalnya dari masalah internal emosional ibu, hingga masalah eksternal akibat penggunaan obat-obatan tertentu.

Jika saat ini produksi ASI Anda sedikit, mungkin beberapa alasan berikut adalah penyebab utamanya.

1. Jarang Menyusui Bayi

Jumlah ASI yang diproduksi sangat dipengaruhi oleh frekuensi bayi menyusu. Saat bayi menyusu, tubuh ibu akan menghasilkan hormon oksitosin yang penting dalam produksi ASI. Ketika proses menyusui, ada respons ke otak sang ibu untuk menghasilkan air susu lebih banyak. 

Itu artinya, jarang-tidaknya aktivitas menyusu akan berpengaruh pada kuantitas ASI yang diproduksi. Itu sebabnya, Ibu dianjurkan menyusui bayi setidaknya 20 menit untuk setiap payudara. Bila sudah selesai di satu payudara, gantilah ke payudara di sisi lainnya.

2. Posisi Menyusui yang Tidak Baik

Posisi menyusui yang tidak baik sering menjadi penyebab ASI tidak lancar. Perlekatan mulut bayi ke payudara yang tidak benar akan membuat ASI sedikit keluar.

Artikel lainnya: Benarkah Ukuran Payudara Memengaruhi Produksi ASI?

Pastikan perlekatan saat menyusui dilakukan dengan benar. Tujuannya agar pengosongan payudara terjadi dengan baik dan produksi ASI pun ikut berlimpah.

Selain itu, perlekatan yang tidak baik akan membuat puting payudara ibu mudah lecet atau terluka. Apabila Anda mengalami masalah dalam posisi menyusui bayi, konsultasikan dengan konselor laktasi untuk mendapatkan pertolongan.

3. Tidak Rutin Mengosongkan Payudara 

Produksi ASI mengikuti proses supply dan demand. Semakin sering ibu mengeluarkan ASI dan membuat payudaranya kosong, semakin cepat juga ASI diproduksi.

Apabila si kecil menolak menyusu, kosongkan payudara Anda dengan cara dipompa. Simpanlah ASI perah di wadah ASI yang higienis. 

Jika Anda tidak mengeluarkan ASI secara teratur atau jarak menyusu semakin panjang, ASI akan terakumulasi di kelenjar ASI, akibatnya produksi ASI menjadi lebih lambat. 

4. Faktor Psikologis Ibu

Faktor psikologis ibu menjadi penyebab paling dominan sedikitnya produksi ASI. Kurangnya istirahat, cemas, stres, hingga depresi merupakan penyebab ASI keluar sedikit atau tidak lancar.

Tak hanya mempengaruhi produksi dan kualitas ASI, kondisi-kondisi tersebut bisa membuat suasana menyusui menjadi tidak nyaman.

Artikel lainnya: ASI Tidak Lancar, Bisa Jadi Gangguan Hormon Penyebabnya

Sebaiknya luangkan waktu agar Anda tetap bisa beristirahat atau melakukan “me time” untuk melepas kepenatan. Ciptakan suasana hati yang nyaman dan tenang, misalnya dengan menyusui sembari memutar lagu, memasang aromaterapi, dipijat, atau makan camilan favorit. 

5. Ibu Sedang Sakit

Kondisi kesehatan Ibu berpengaruh secara tidak langsung pada produksi ASI. Terlebih, bila Ibu harus dirawat secara terpisah dari si kecil.

Menderita infeksi ataupun penyakit, seperti gangguan fungsi tiroid, hipertensi akibat kehamilan, diabetes tidak terkontrol, dan anemia, dapat mengganggu produksi ASI.

6. Konsumsi Kafein, Rokok, dan Alkohol

Ibu menyusui sebenarnya diperbolehkan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Jumlah rekomendasi konsumsi kafein dalam sehari tidak lebih dari 300mg atau setara dengan 2-3 gelas kopi atau 3-4 gelas teh.

Saat kafein dikonsumsi berlebihan, tubuh dapat mengalami dehidrasi. Sebab, pada dasarnya kafein bersifat diuretik. Kondisi tersebut bisa berefek pada berkurangnya produksi ASI.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi kafein juga memengaruhi bayi. Pasalnya, sejumlah kafein bisa ikut keluar melalui ASI, hingga menyebabkan gangguan tidur serta rewel pada bayi.

Selain kafein, kebiasaan merokok juga dapat menghambat pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam stimulasi ASI.

Artikel lainnya: Power Pumping saat Produksi ASI Menurun, Efektifkah?

Alkohol juga bisa mengganggu produksi ASI jika dikonsumsi berlebihan. Minuman ini juga bisa mengubah rasa ASI sehingga bayi menolak untuk menyusu.

7. Penggunaan Obat-obatan

Jenis obat, seperti golongan dekongestan (seperti pseudoefedrin), antihistamin, diuretik, serta obat hormonal (termasuk pil KB) dapat memengaruhi produksi ASI.

Kandungan pseuodoefedrin umumnya ditemukan pada obat-obatan flu yang dijual bebas. Jika Anda sedang menyusui, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsinya. Obat tersebut mampu menurunkan kerja hormon prolaktin, yaitu hormon penghasil ASI.

Pil KB yang mengandung estrogen juga bisa menurunkan jumlah ASI yang diproduksi. Sebaiknya, jika ingin menggunakan pil KB saat menyusui, gunakan yang hanya mengandung progesteron saja. Anda bisa mengonsultasikannya lebih lanjut dengan dokter yang menangani.

Sebenarnya, pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan juga merupakan KB alami sekaligus termudah.

8. Diet Tidak Sehat 

Diet yang tidak sehat sehingga menyebabkan dehidrasi dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dan mengonsumsi air putih setidaknya 2-2,5 liter dalam sehari.

9. Kehamilan Saat Menyusui

Kondisi kehamilan juga bisa jadi penyebab ASI sedikit. Jika Anda hamil saat menyusui, hormon kehamilan dapat menyebabkan berkurangnya jumlah ASI. Namun, jika Anda tetap rutin menyusui si Kecil, produksi ASI tetap akan berjalan.

Artikel lainnya: Perlukah Ibu Menyusui Minum Suplemen Penambah ASI?

10. Riwayat Operasi Payudara

Riwayat operasi payudara dapat turut berefek pada produksi ASI. Hal ini bisa terjadi karena adanya saluran atau kelenjar ASI yang mungkin rusak atau tersumbat. 

11. Penggunaan Empeng

Penggunaan empeng pada si kecil bisa menjadi penyebab produksi ASI tidak lancar. Kebiasaan mengisap empeng akan membuat bayi lebih jarang menyusu langsung di payudara ibu.

Jika Anda berniat memberikan empeng, sebaiknya batasi penggunaannya. Misalnya, dalam sehari maksimal 20-30 menit saja.

12. Minum Susu Formula

Biasanya ketika produksi ASI mulai sedikit, ibu khawatir sehingga memutuskan untuk memberikan susu formula saja untuk pemenuhan nutrisi.

Padahal, memberikan susu formula pada bayi akan membuatnya jarang menyusu secara langsung. Produksi ASI ibu pun semakin menurun.

Sebenarnya, tidak salah apabila ibu memberikan susu formula ketika ASI dirasa berkurang. Namun, akan lebih baik jika pemberian susu formula ini dikonsultasikan dahulu dengan dokter. 

Jangan terburu-buru memberikan susu formula. Usahakan dahulu untuk skin-to-skin dengan bayi agar hormon oksitosin dalam tubuh mengalir deras sehingga produksi ASI ikut lancar.

Ituah 12 penyebab ASI sedikit yang mungkin sedang Anda alami. Saat hal tersebut terjadi, tetaplah susui bayi Anda. Efek mengisap puting susu ibu akan memberikan umpan balik ke saraf di otak untuk mengeluarkan ASI lebih banyak lagi.

Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep dari dokter. Jika Anda memiliki masalah ASI sedikit jangan ragu untuk berkonsultasi ke konselor laktasi. Manfaatkan juga layanan Live Chat 24 Jam dari Klikdokter untuk mengetahui tips menyusui lainnya.

[HNS/JKT]

MenyusuiASI

Konsultasi Dokter Terkait