Kehamilan

Penyebab Keputihan Saat Hamil yang Jarang Disadari

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 13 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keputihan saat hamil sering terjadi akibat hal yang mungkin belum Anda sadari sebelumnya. Cari tahu penyebabnya di sini!

Penyebab Keputihan Saat Hamil yang Jarang Disadari

Tiap ibu hamil pasti ingin melewati masa kehamilan senyaman mungkin. Sayangnya, hal tersebut tak semudah kelihatannya, karena beragam penyakit bisa saja terjadi selama kehamilan. Salah satu yang paling sering dikeluhan dan sulit dihindari oleh ibu hamil adalah keputihan.

Keputihan atau leukorrhea merupakan cairan yang keluar dari vagina dan umumnya berwarna putih. Ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal.

Keputihan normal

Keputihan normal ditandai dengan cairan yang berwarna putih, relatif encer, dan tidak berbau atau berbau tidak tajam. Keputihan jenis ini terjadi secara normal akibat gejolak hormon di dalam tubuh, tanpa ada sangkut paut dari infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.

Keputihan abnormal

Keputihan abnormal biasanya menyebabkan keluarnya cairan berwarna kuning, hijau, atau cokelat dari vagina, yang disertai rasa gatal atau perih. Lendir yang keluar akibat keputihan abnormal juga biasanya berbau tajam, baik bau busuk atau bau amis. Keputihan jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri.

Keputihan saat hamil

Selama hamil, seorang wanita akan mengalami gejolak hormon dan banyak perubahan di hampir seluruh bagian tubuh termasuk area kewanitaan. Karena hal tersebut, vagina ibu hamil akan memproduksi cairan lebih banyak dibandingkan biasanya. Selain itu, pada trimester tiga menjelang persalinan, posisi kepala bayi yang menekan leher rahim (serviks) juga dapat menambah intensitas cairan vagina. Akibatnya, ibu hamil akan sering mengalami keputihan yang disertai iritasi dan gatal di sekitar area intim.

Apabila cairan yang keluar berwarna putih, tidak berbau, dan tanpa disertai keluhan lain yang mengganggu, kemungkinan masih merupakan keputihan normal dan hal tersebut masih wajar dialami ibu hamil. Kendati begitu, ibu hamil tetap harus waspada karena kondisi kehamilan membuatnya rawan mengalami infeksi di organ intim.

Peningkatan hormon estrogen saat hamil akan diikuti dengan peningkatan produksi glikogen. Senyawa ini dapat memicu pertumbuhan sel jamur di dinding vagina. Selain itu, tingkat keasaman area kemaluan yang menurun selama hamil juga membuat bakteri lebih mudah berkembang biak. Hal-hal seperti itu membuat ibu hamil dapat mengalami keputihan abnormal akibat infeksi jamur dan bakteri.

Celakanya, bila keputihan abnormal terjadi pada ibu hamil dan tidak diatasi dengan tepat, komplikasi akan sangat sulit untuk dihindari. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi, termasuk infeksi saluran kemih, infeksi ginjal (pielonefritis), infeksi berat (sepsis), serta kelahiran prematur.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Keputihan, Apakah Berbahaya bagi Janin?

Karena berbahaya, ibu hamil diminta terus waspada dan berhati-hati. Sebagai upaya mencegah munculnya keputihan abnormal saat hamil, berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan:

  • Hindari penggunaan produk pembersih kemaluan yang dapat mengubah keasaman vagina, contohnya vaginal deodorants.
  • Jangan gunakan sabun antiseptik atau sabun mandi untuk membersihkan vagina. Cukup gunakan air bersih yang mengalir dan pembersih dengan keasaman sesuai dengan vagina.
  • Gunakan pakaian dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
  • Ganti celana dalam bila berkeringat atau terasa lembap.
  • Boleh memakai panty liner, tetapi pastikan Anda menggantinya secara rutin setiap 3–4 jam sekali.
  • Usai buang air kecil, bilas area kemaluan dari depan ke belakang agar kuman tidak masuk ke vagina.
  • Ketahui tanda-tanda infeksi, yaitu keputihan berubah warna, berbau busuk atau amis, rasa gatal yang hebat disertai perih, dan nyeri saat buang air kecil. Bila hal tersebut terjadi, segera konsultasi dengan dokter kandungan.

Ibu hamil yang tak ingin mengalami keputihan abnormal juga sangat dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya dengan menjaga pola makan. Hindari minuman dan makanan manis, karena kandungan gula yang tinggi dapat memengaruhi kondisi keasaman vagina dan mempermudah tumbuhnya jamur. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi buah, sayur, yoghurt, dan minum air putih setidaknya 2 liter per hari agar tubuh dan daerah kewanitaan Anda terus sehat setiap saat.

Keputihan saat hamil memang sulit dihindari. Meski bisa terjadi secara normal, ibu hamil wajib terus waspada. Apabila lendir yang keluar dari vagina menyebabkan berbagai keluhan yang mengganggu, segera periksakan diri ke dokter agar komplikasinya bisa dicegah.

[NB/ RVS]

KehamilaninfeksiKeputihan Saat HamilKeputihanIbu HamilHamil

Konsultasi Dokter Terkait