HomeGaya hidupSeksWaspadai Jebakan Mitos Obat Kuat
Seks

Waspadai Jebakan Mitos Obat Kuat

dr. Dayen Tri Rejeki Herdiana, 22 Feb 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jangan tersesat dan mau ditipu. Banyak 'dokter' gadungan diluar sana yang berani merekomendasikan Anda obat kuat agar Anda membelinya. Disini ilmu anti tipunya bersama dr. Dayen Tri Rejei Herdiana.

Waspadai Jebakan Mitos Obat Kuat

Saat ini tidak sedikit penderita disfungsi ereksi kemudian mencari pengobatan sendiri dengan mengonsumsi obat kuat. Banyak faktor yang memicu hal ini, diantaranya kurangnya kepercayaan diri untuk mengonsultasikan kepada ahli kesehatan, terbatasnya kemampuan finansial, maupun terlampau menyepelekan masalah disfungsi yang dimilikinya.

Dengan mengonsumsi sembarang obat kuat tersebut tanpa mengetahui efek samping yang ditimbulkan pada kesehatan jelas sekali dapat membahayakan keselamatan jiwa. Diperlukan konsultasi khusus kepada ahli kesehatan yang berkompetensi.

Sayangnya, masih sedikit pria yang memiliki cara berfikir tepat untuk mengatasi masalah disfungsi seksualnya. Pun semakin didukung pula maraknya iklan obat kuat yang beredar diberbagai media massa yang memiliki muatan komunikasi yang menyesatkan.

Sesungguhnya setiap kasus disfungsi seksual memiliki karakteristik penyembuhan tersendiri tergantung dari berbagai faktor, diantaranya kondisi penderita. Umumnya kasus disfungsi seksual yang banyak mengemuka pada kaum pria adalah ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.

Zat Erektogenik

Berawal pada tahun 1999, jenis dan jumlah obat kuat dan jamu penambah stamina pria di Indonesia bertambah marak.

Hal ini terpicu dari resminya beredar zat sildenafil citrate pada tahun tersebut. Sildenafil citrate adalah salah satu zat yang berdasar penelitian intensif diakui secara internasional bermanfaat sebagai zat erektogenik atau dalam arti lain bersifat memperbaiki proses ereksi.

Disamping zat sildenafil citrate, terdapat pula zat erektogenik lainnya yang juga diakui dunia internasional adalah vardenafil dan tadafil. Yang terakhir, udenafil. Namun berbeda dengan zat erektogenik yang disebutkan sebelumnya, udenafil walau telah beredar di beberapa negara, masih belum mendapat persetujuan izin beredar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat / Food and Drug Administration (FDA).

Akhir-akhir ini zat-zat erektogenik tersebut justru banyak ditemukan dalam kandungan produk obat herbal yang beredar bebas di pasaran. Padahal, pemakaian zat erektogenik wajib berdasarkan resep dokter. Akibat bebasnya beredarnya obat herbal atau jamu obat kuat yang memiliki kandungan zat erektogenik tanpa resep dokter tersebut, terciptalah persepsi baru pengartian jamu-jamu tersebut sebagai obat erektogenik, acapkali sebagai penghambat ejakulasi atau peningkat dorongan seksual.

Persepsi masyarakat semakin tesesatkan ketika kian banyaknya iklan obat kuat yang mengklaim dapat meningkatkan stamina pria beredar di berbagai media massa dengan menyebut obat herbal atau tradisional. Hingga terciptalah mitos pada obat kuat herbal yang memiliki kekuatan yang mampu ‘menolong’ persoalan disfungsi seksual pada pria secara praktis. Hingga tidak sedikit dari sebagian masyarakat selama ini banyak mengonsumsi obat herbal dengan asumsi kandungan herbal alami, harganya murah, serta keengganan berkonsultasi ke dokter.

Penting untuk diketahui, untuk mengonsumsi zat erektogenik haruslah disesuaikan dengan kondisi tubuh penderita guna memperkecil efek samping. Dimana dalam hal ini pihak yang berkompetensi penuh dalam menentukan status kesehatan seseorang ialah para pelaku kesehatan atau dokter pada khususnya. Karena zat kimiawi tersebut merupakan zat yang berbahaya untuk dikonsumsi dalam dosis tertentu.

Diantara zat erektogenik yang disebutkan diatas, tadafil, jika terkonsumsi dengan dosis tertentu secara berkala dapat menyebabkan gejala nyeri otot, pusing, sakit kepala, mual, diare, hidung tersumbat, hingga hilangnya potensi seks secara permanen.

Bahkan pada orang yang memiliki penyakit jantung, maka efek dari konsumsi bahan kimia obat keras tersebut bisa sangat fatal yakni kematian.

Obat Kuat Herbal Bermasalah

Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) telah membatalkan nomor registrasi serta menarik dari pasaran puluhan suplemen stamina pria dan obat tradisional lainnya terkait dengan maraknya obat tradisional dan suplemen makanan yang mengandung bahan kimia obat keras berupa sildenafil sitrat dan tadalafil, yang notabene bahan kimia obat tersebut tidak boleh dicampurkan ke dalam obat tradisional dan suplemen makanan.

Walau pembatalan nomor registrasi tersebut sudah dilakukan sejak 15 November 2008 lalu, peredaran obat tradisional dan suplemen makanan yang mengandung bahan kimia obat keras tersebut masih banyak ditemukan di pasaran.

Hal tersebut mengemuka ketika petugas Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Jakarta Timur merazia 29 toko penjual obat kuat yang tersebar di Jalan Dewi Sartika, Otista Raya, dan Cassablanca, Rabu, 23 Desember 2008 lalu. Para pihak otoriter mengklaim telah menyita ratusan butir obat kuat dari berbagai merek.

Berikut adalah daftar dari produk yang diakui oleh pihak BPOM memiliki kandungan zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia. Lima di antaranya merupakan obat tradisional import, 14 lainnya obat tradisional, 1 suplemen makanan impor serta 2 suplemen makanan lokal.

No.

Nama Produk

Kandungan Zat Erektogenik

1

Blue Moon

Tadafil

2

Caligula Kapsul

Sildenafil citrate

3

Cobra X Kapsul

Sildenafil citrate

4

Hwang Di Shen Dan

Sildenafil citrate

5

Kuat Tahan Lama Serbuk

Sildenafil citrate

6

Lak Gao

Sildenafil citrate

7

Lavaria

Sildenafil citrate

8

Maca Gold

Sildenafil citrate

9

Manovel

Tadafil

10

Okura

Sildenafil citrate

11

Otot Madu

Sildenafil citrate

12

Rama Stamina

Sildenafil citrate

13

Sanomale

Tadafil

14

Sari Madu Kapsul

Sildenafil citrate

15

Stanson

Sildenafil citrate & Tadafil

16

Sunny Zang Wang Xiong Ying Dan Pil

Sildenafil citrate

17

Sunny Zang Wang Xiong Ying Dan Kapsul

Sildenafil citrate

18

Teraza

Sildenafil citrate

19

Top One Kapsul

Sildenafil citrate

20

Tripoten

Tadafil

21

Urat Perkasa Kapsul

Sildenafil citrate

22

Zu-Mex

Tadafil

Sumber: BPOM

Solusi Sehat Anti Ditipu Obat Kuat Palsu

Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk meluruskan persepsi masyarakat mengenai mitos obat kuat. Baik dari pihak otoritas, komunitas akademis, profesi medis dan farmasi. Disamping itu juga diperlukan memberikan pemahaman yang cukup kepada masyarakat konsumen. Karena usaha edukasi masyarakat pentingya terapi disfungsi seksual yang seyogyanya dilakukan melalui konsultasi dokter.

Dalam penanganan disfungsi seksual, sudah seharusnya penderita mengonsultasikan kepada dokter terkait yang berkompetensi. Dengan adanya proses konsultasi, hasil diagnosa akan mengetahui persis tipe disfungsi seksual penderita dan metode pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien. Lebih utama lagi, pasien lebih mendapatkan penanganan yang lebih layak dengan adanya pengawasan dari dokter terkait.

Tidak hanya itu, guna mencegah hal bebas beredarnya obat yang mengandung zat kimia berbahaya dibutuhkan juga kepatuhan produsen akan komposisi dan etika promosi. Tidak ketinggalan peran dari media massa yang tidak menutup kemungkinan sebagai filterisasi pemberitaan informasi maupun iklan promosi yang akan dikonsumsi kepada masyarakat.

Obat TradisionalObat HerbalMitos Obat Kuat

Konsultasi Dokter Terkait