Seks

Seorang Maniak Seks Bisa Jatuh Cinta atau Tidak, Ini Kata Psikolog!

Ayu Maharani, 17 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dianggap cuma berpikir tentang seks terus, tak sedikit orang yang menganggap maniak seks tak bisa jatuh cinta! Simak kebenarannya di sini.

Seorang Maniak Seks Bisa Jatuh Cinta atau Tidak, Ini Kata Psikolog!

Maniak seks merupakan orang yang sangat tergila-gila dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan seks. Hampir di setiap aktivitas, perilaku, ucapan, dan pikirannya tak akan jauh-jauh dari seks! 

Alhasil, orang yang kecanduan seks tersebut dianggap sebagai orang yang tidak bisa serius dan tidak bisa tulus jatuh cinta kepada orang lain. Benarkah begitu?

1 dari 3

Kenapa Seseorang Bisa Jadi Maniak Seks?

Sebelum mengetahui apakah seorang maniak seks bisa jatuh cinta atau tidak, ada baiknya Anda ketahui dulu penyebab mengapa ia berperilaku seperti itu. 

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, seorang maniak seks berbeda dengan orang yang sekadar punya dorongan seksual yang tinggi. 

“Kondisi maniak seks biasanya dijadikan sebagai pelarian dari trauma atau kecemasan yang ia punya,” kata Ikhsan. 

Terkadang, kita memang tidak bisa mengetahui latar belakang dari perilaku seseorang. Di balik perilakunya, mungkin saja ia pernah memiliki masalah atau merasakan kejadian yang sangat tidak mengenakkan sehingga berakhir seperti itu. 

Selain disebabkan oleh pengalaman traumatis atau kecemasan tertentu, perilaku kecanduan seks juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor medis lain, misalnya:

  • Ketidakseimbangan Senyawa Kimia Otak 

Di dalam otak, ada sejumlah hormon yang tugasnya mengatur mood atau suasana hati seseorang. Misalnya, hormon dopmain, norepinefrin, serya serotonin. 

Namun sayangnya, bila kadar hormon-hormon tersebut terlalu tinggi, kerap dikaitkan dengan perilaku maniak seks. 

  • Perubahan Jalur Otak 

Mengapa seseorang bisa menjadi menjadi maniak seks? Salah satu penyebabnya ada perubahan jalur saraf otak di bagian pusat penguatan otak. 

Saat terjadi perubahan, orang tersebut butuh stimulasi seksual yang sangat intensif untuk mencapai kepuasan. 

  • Penyakit dan Pengobatan Tertentu 

Penyebab lainnya adalah Anda memiliki penyakit atau masalah medis tertentu. Misalnya demensia serta epilepsi. 

Masalah kesehatan ini menimbulkan adanya kerusakan di sejumlah bagian otak. Salah satunya yang berfungsi memengaruhi perilaku seksual.

Sejumlah pengobatan juga dapat memengaruhi perilaku seksual ini. Terutama obat-obat jenis agonis.

Artikel Lainnya: Kenali Tanda-Tanda Seseorang Kecanduan Seks

2 dari 3

Maniak Seks Bisa Jatuh Cinta atau Tidak?

Psikolog Ikhsan mengatakan benar adanya bahwa seorang maniak seks akan kesulitan dalam menemukan dan merasakan cinta. 

“Cinta baginya seperti euforia atau kebahagiaan sementara saja. Ia pun sulit memahami dan melakukan tiga komponen cinta, yaitu komitmen, intimasi, dan ketulusan," ujar Ikhsan.

Tak cuma maniak seks yang kesulitan, orang di dekatnya pun akan merasa tidak nyaman dan merasa dibohongi. Seorang maniak seks mungkin di awal pendekatan bisa bersikap manis, sampai akhirnya ada pihak lain yang hatinya luluh. 

Namun, orang yang hatinya luluh itu tidak tahu bahwa ternyata orang yang ia cintai merupakan maniak seks. 

Orang yang kecanduan seks lama-lama menunjukkan perilaku aslinya. Ia akan lebih mengutamakan kepuasan seksnya ketimbang kualitas hubungan serta perasaan pasangannya sendiri. 

Lalu, bukan tak mungkin ketika pasangannya tak bisa memberikan stimulasi seksual yang ia mau, pasangannya langsung ditinggalkan begitu saja. 

Alhasil, hubungan yang langgeng, bermakna, dan tulus tak pernah dirasakan oleh seorang maniak seks. 

Meski sulit jatuh cinta, tetapi orang yang kecanduan seks bisa merasakan kesepian. Sayangnya, ia mengatasi rasa sepinya itu dengan hubungan badan jangka pendek dan tidak menyadari bahwa hal itu justru menambah rasa hampa yang dirasakan. 

Artikel Lainnya: Mau Berpacaran Lagi? Hati-hati Lakukan Rebound Relationship

3 dari 3

Adakah Pengobatan untuk Maniak Seks?

Jika penyebabnya adalah faktor medis (misalnya ketidakseimbangan hormon), maka tentu harus diobati terlebih dahulu oleh dokter. 

Apabila tidak ada faktor medis yang melatarbelakangi, Psikolog Ikhsan mengatakan perilaku kecanduan seks dapat diatasi dengan cognitive behaviour therapy (CBT). 

“Ini bisa mengelola stres dari pasien, karena biasanya ia menjadi maniak seks karena stres berat dan sebagai bentuk pelarian dari masalahnya. Intinya, terapi modifikasi perilaku bisa mengubah perilaku destruktif,” jelasnya. 

Ia menambahkan, “Saat pasien sudah sembuh, ia dan orang terdekatnya harus mengetahui trigger terciptanya perilaku kecanduan seks. 

Tujuannya, supaya baik pasangan atau dirinya sendiri bisa meminimalkan kekambuhan. Jangan lupa cari kegiatan alternatif yang sehat untuk menyalurkan stres. Masih banyak yang bisa dilakukan selain aktivitas seksual yang berlebih.”

Itu dia penjelasan mengenai kemungkinan jatuh cinta yang dialami oleh seorang maniak seks. Bila Anda ingin konsultasi seputar seks dengan dokter, langsung pakai fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter

(FR/AYU)

Seks