Vaginal dryness atau kekeringan yang terjadi pada vagina adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan produksi cairan/lendir pada vagina yang berfungsi sebagai pelumas pada saat berhubungan seks. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan (ex: seret), rasa sakit dan bahkan perdarahan pada saat berhubungan seks.
Secara normal pada saat wanita terangsang *wuuiih* akan terjadi peningkatan kelembaban pada vagina karena peningkatan suplai cairan melalui pembuluh darah dan mukosa di dinding vagina, karena berbagai hal proses ini terganggu sehingga cairan/lendir tersebut berkurang.
Estrogen dan Vaginal Dryness
Biang kerok utama dari kekeringan vagina adalah penurunan kadar hormon estrogen. Hormon estrogen membantu menjaga kondisi kesehatan vagina dengan cara mempertahankan pelumas, elastisitas dan tingkat keasaman vagina. Makanya pada saat terjadi penurunan hormon estrogen vagina cenderung lebih kering, kurang elastis dan PH meningkat. Terdapat berbagai kondisi yang menyebabkan penurunan estrogen, diantaranya:
- Monopouse
- Menyusui
- Premonopouse
- Efek samping terapi kanker ovarium meliputi radiasi, chemotherapy dan terapi hormon.
- Paska Melahirkan
Penanganan dirumah
Pelumas Vagina
- Umumnya pelumas vagina bisa tahan sampai beberapa jam, tapi sebaiknya digunakanpada saat akan berhubungan seks agar efeknya mak nyus. Penggunaannya bisa penis pasangan yang dilumuri atau langsung dioleskan ke dalam vagina.
Moisturizer
- Moisturizer punya efek erja sampai 3 hari, bahan ini dibuat semirip mungkin dengan cairan vagina dan penggunaannya hanya pada vagina, jadi kurang afdhol kalo diolesin ke penis.
Masih punya pertanyaan seputar topik ini? Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter secara online melalui layanan Tanya Dokter.