Seks

4 Kasus Berbahaya Akibat Masturbasi

Bobby Agung Prasetyo, 14 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Empat kasus ini adalah bukti bahwa masturbasi yang dilakukan secara berlebihan dapat berbahaya!

4 Kasus Berbahaya Akibat Masturbasi

Aktivitas masturbasi, atau bentuk pemuasan kebutuhan seksual yang dilakukan oleh diri sendiri, seperti menjadi kebiasaan bagi kalangan masyarakat tertentu. Sejumlah seksolog sepakat bahwa masturbasi tidak merugikan kesehatan, bahkan perlu dilakukan setidaknya dua kali dalam seminggu. Namun, ketika masturbasi dilakukan terlalu sering, setiap hari misalnya, kerugian yang mungkin terjadi antara lain terjadi luka lecet pada daerah sekitar pangkal paha dan kelamin.

Baik pria maupun wanita tumbuh dengan kebutuhan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas, sehingga mendorong mereka untuk melakukan masturbasi. Namun, berdasarkan penjelasan dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, terlalu sering melakukan masturbasi malah memberikan dampak buruk bagi tubuh.

“Apabila dilakukan terlalu sering, masturbasi dapat menyebabkan perubahan pola tidur, stres, gangguan panik serta kecemasan, lemas, kurangnya konsentrasi, dan sebagainya. Selain itu, tindakan masturbasi juga dapat menyebabkan perlukaan dan peningkatan risiko infeksi pada kemaluan akibat penggunaan benda-benda yang tidak terjamin kebersihannya,” ujar dr. Sepri.

Berbicara tentang perilaku masturbasi, bahkan ada sejumlah kasus menyimpang yang pernah terjadi. Seperti dilansir di laman Liputan6.com, berikut ini adalah kasus-kasus yang pernah terjadi terkait dengan aktivitas masturbasi.

1. Tersangkut di botol

Seorang pria berusia 27 tahun memutuskan untuk mempersempit aliran darah ke penisnya. Bukan cincin khusus yang dia gunakan, tapi sebuah botol plastik. Malang, yang terjadi malah botol tersebut yang tersangkut dan menjepit penis pria tersebut.

Berdasarkan laporan dari Indian Journal of Surgery, peristiwa ini menyebabkan akumulasi darah dengan cepat di batang penis lalu membuatnya membengkak hingga dua kali lipat. Untunglah penis pria ini tetap normal setelah dokter memotong botolnya. Belum diperkirakan apa efek jangka panjang yang terjadi pada pria ini setelah penisnya tersangkut di botol.

2. Penis lecet

Seorang pria berusia 29 tahun melakukan masturbasi terlalu sering hingga menyebabkan lecet di batang penis. Luka ini membuatnya rentan terkena infeksi. Ia mengalami muntah, demam, pembengkakan skrotum, dan nyeri otot selama dua hari.

Pria tersebut kemudian mengunjungi UGD dan didiagnosis menderita Fournier's gangrene, yaitu sebuah jenis infeksi mikroba yang langka. Dokter mengobatinya dengan antibiotik dan beberapa operasi pembedahan kulit untuk mengembalikan penisnya yang terluka parah.

3. Batang pecah

Studi dalam jurnal Trauma and Acute Care Surgery menyebutkan bahwa 19 persen dari fraktur penis terjadi akibat berhubungan seks, dan sebanyak 60 persen terjadi saat pria melakukan masturbasi.

Menekan terlalu keras dan menggenggam penis pada sudut yang salah, berisiko menyebabkan pecahnya korpus kavernosa batang penis, sebuah tabung silinder yang berisi darah saat Anda ereksi. Risikonya adalah pembengkakan, kebocoran, bahkan hilangnya fungsi penis secara permanen.

4. Masturbasi di mobil

Studi kasus yang dikumpulkan dalam Urological Association Journal mengatakan bahwa beberapa pria mematahkan penis mereka saat melakukan masturbasi di mobil yang sedang berjalan. Entah karena mobil berhenti tiba-tiba sehingga menyebabkan penis terbentur kemudi atau dasbor atau penyebab lainnya.

Ada banyak kasus lain di luar empat hal di atas, seperti terbentur dinding saat mandi atau karena hal lainnya. Lebih lanjut, dr. Sepri menyarakan agar tidak melakukan masturbasi dengan tindakan yang berlebihan.

“Tidak disarankan untuk melakukan masturbasi menggunakan benda-benda keras karena dikhawatirkan dapat menyebabkan perlukaan pada daerah kemaluan dan sekitarnya,” ujar dr. Sepri.

Kemungkinan ada banyak lagi kasus berbahaya lainnya terkait masturbasi yang tidak terekspos media. Sebaiknya, terkait masturbasi, jadilah lebih bijak dengan mengontrol perilakukan seksual dan mengurangi frekuensinya. Lebih baik alihkan hasrat tersebut ke hal-hal yang lebih berarti seperti melakukan hobi yang sudah lama Anda tinggalkan/ Solusi lain, alihkan keinginan masturbasi dengan melakukan olahraga secara rutin agar tubuh sehat. Bukankah di dalam tubuh yang sehat juga terdapat jiwa yang sehat pula?

[RN/ RVS]

MasturbasiSeksPenisonaniPenis Lecetpenis patah

Konsultasi Dokter Terkait