Perawatan Wanita

Viral Wanita Minum Darah Haid, Ini Dampaknya bagi Tubuh

Tri Yuniwati Lestari, 12 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Wanita asal Spanyol mengklaim minum darah haid bermanfaat untuk kesehatan. Benarkah? Ini kata dokter soal efek samping minum darah haid.

Viral Wanita Minum Darah Haid, Ini Dampaknya bagi Tubuh

Darah haid merupakan campuran darah dan jaringan dari dalam uterus, yang keluar saat periode menstruasi melalui vagina. Kerap dianggap “kotor”, kabarnya seorang wanita malah minum darah haid untuk menyehatkan tubuhnya.

Benarkah minum darah menstruasi bermanfaat bagi kesehatan tubuh? Adakah risiko bahaya minum darah haid yang dapat terjadi? Yuk, simak penjelasan dokter. 

Klaim Manfaat Minum Darah Haid untuk Kesehatan

Mengonsumsi darah menstruasi dipopulerkan oleh Jasmine Alicia Carter, wanita berusia 30 tahun di Barcelona, Spanyol. Ia meminum darah haidnya sendiri dan mengklaim hal ini dapat meningkatkan kesehatannya.

Ia mengatakan, darah haid sangat kaya nutrisi yang wanita butuhkan, misalnya protein, zat besi, tembaga, dan selenium. Selain itu, ada pula kandungan sel induk regeneratif dan antimikroba, serta sifat detoksifikasi.

Artikel Lainnya: Darah Haid Bau, Benarkah Gejala Kanker Serviks?

Jasmine bahkan menyetarakan darah menstruasi dengan ASI. Ia kadang meminum darah haid hanya seteguk, tetapi bisa juga satu cangkir penuh jika dirasa membutuhkan lebih banyak nutrisi.

Tidak hanya diminum, Jasmine juga menggunakan darah haid untuk dijadikan masker wajah. Menurutnya, darah menstruasi bagus untuk perawatan kulit.

Ketika mengoleskan darah haid ke wajah, ia merasakan sensasi menyegarkan dan menyejukkan di kulit.

Awas, Ini Efek Samping Minum Darah Haid

Berikut ini beberapa bahaya minum darah yang bisa terjadi:

1. Terjangkit Infeksi

Dokter Devia Irine Putri menjelaskan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah tentang manfaat darah haid sebagai obat ataupun untuk kesehatan. Klaim yang disampaikan Jasmine tersebut bisa saja keliru.

“Darah menstruasi bisa saja terkontaminasi bakteri, yang apabila dikonsumsi justru bisa meningkatkan risiko infeksi,” ucap dr. Devia.

Darah haid agak berbeda dengan darah biasa dan mengandung lebih sedikit sel darah. Darah ini mengandung lapisan lendir, bakteri, dan jaringan rahim.

Artikel Lainnya: Penyebab Darah Haid Hitam dan Keluar Cacing

2. Hemokromatosis

Menurut studi dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, menggunakan darah manusia untuk platelet-rich plasma therapy (PRP) mungkin membantu menyembuhkan luka dan cedera olahraga tertentu.

Namun, PRP dilakukan melalui injeksi. Minum darah tidak akan memiliki efek terapeutik yang sama. Melansir Healthline, hal ini justru dapat meningkatkan risiko hemokromatosis (kadar zat besi berlebihan di dalam tubuh).

Selain itu, minum darah juga dapat berisiko menimbulkan mual hingga muntah.

3. Penyakit Menular Seksual

Dokter Devia mengungkapkan, menggunakan darah haid sebagai masker wajah dapat meningkatkan risiko tertular penyakit kelamin.

“Misalnya, si wanita memiliki infeksi HPV. Ketika darah menstruasi digunakan jadi masker wajah, tidak menutup kemungkinan virus HPV tersebut berpindah tempat ke area wajah [orang lain yang memakainya],” jelasnya.

Risiko efek samping minum darah haid ataupun mengaplikasikannya pada kulit lebih tinggi dibanding manfaatnya. Untuk itu, terapkan pola makan dan perawatan kulit yang sudah terbukti efektif dalam medis.

Dapatkan tips kesehatan yang akurat hanya di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa konsultasi dengan dokter lebih cepat via LiveChat.

(FR/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Devia Irine Putri.
  • New York Post. Diakses 2022. Woman claims drinking menstrual blood improves her health.
  • MedlinePlus. Diakses 2022. Menstruation.
  • Plastic and Reconstructive Surgery. Diakses 2022. Platelet Quantification and Growth Factor Analysis from Platelet-Rich Plasma: Implications for Wound Healing.
  • Healthline. Diakses 2022. Drinking Blood: Why Do People Do It, and Is It Safe?
  • Well + Good. Diakses 2022. I Imbibed a Bit of Period Blood During a Sexcapade—Should I Be Worried?

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

MenstruasiWanitaDarah haidReproduksi Wanita

Konsultasi Dokter Terkait