Yuk, Diet ala Orang Brazil sambil Nonton Piala Dunia 2018

Diet ala orang Brazil yang satu ini terbilang unik. Seperti yang Anda tahu, penduduk negara Samba tersebut dikenal melahirkan segudang atlet sepak bola berbakat setiap masa. Sebut saja Firmino, Coutinho dan tak lupa Neymar yang saat ini bertanding di Piala Dunia 2018.

Dilansir situs web Fao (Food and Agriculture Organization of the United Nations), pola diet orang Brazil ini telah diresmikan oleh pihak kementerian kesehatan nasional, lembaga pendidikan, serta yayasan organisasi setempat. Pedoman tersebut dijabarkan secara partisipatif melalui konsultasi dengan berbagai sektor masyarakat.

Penasaran seperti apa? Simak tahapan diet ala orang Brazil sebagai berikut:

1. Konsumsi makanan alami dengan sedikit olahan

Makanan alami – atau yang diolah secara minimal – dalam berbagai variasi dan terutama berasal dari tumbuhan, adalah dasar untuk diet yang bergizi seimbang dan lezat. Selain itu, cara ini juga mendukung sistem pangan yang berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.

Bahan makanan tersebut meliputi kacang-kacangan, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, susu, telur dan daging tanpa lemak. Pada tahap ini, pola diet ala orang Brazil terdengar serupa dengan yang lain.

2. Minimalkan pemakaian bumbu masak olahan

Gunakan minyak, lemak, garam, dan gula dalam jumlah kecil sebagai bumbu masakan. Selama digunakan secukupnya, bumbu-bumbu tersebut dipastikan tak akan memengaruhi kandungan gizi bahan makanan yang hendak Anda masak.

3. Batasi produk makanan olahan

Bahan dan metode yang digunakan dalam pembuatan makanan olahan – seperti buah-buahan dalam sirop, keju, dan roti – dapat mengubah komposisi nutrisi yang terkandung di dalamnya. Boleh-boleh saja jika hendak mengonsumsi jenis makanan ini, namun sebisa mungkin batasilah, dan utamakan konsumsi makanan yang lebih alami.

4. Mengatur dan mengondisikan pola makan

Susun pola makan Anda secara teratur. Hindari ngemil di antara waktu makan. Makan perlahan dan nikmati apa yang Anda makan, tanpa terlibat dalam aktivitas lain. Makanlah di tempat yang bersih, nyaman dan tenang. Kapan pun memungkinkan, makanlah bersama dengan keluarga, teman, atau kolega yang mampu meningkatkan kenikmatan dan mendorong agar makan dengan teratur.

5. Belanja di tempat sehat

Berbelanja di pasar swalayan sehat, pasar tradisional, atau membeli langsung dari produsen secara langsung bisa menjadi pilihan bijak. Jika memungkinkan, belilah makanan organik dan agro-ekologi yang sebaiknya langsung dari produsen.

6. Utamakan memasak sendiri

Jika Anda memiliki keterampilan memasak, lakukan serta kembangkan kemampuan ini. Lebih bagus jika Anda membagikan caranya kepada orang lain. Siapa tahu, lingkungan Anda menjadi lebih sehat dengan terbiasa memasak makanan sendiri.

Jika Anda belum mahir memasak, tak ada salahnya untuk mulai belajar dari sekarang. Anda bisa minta tolong keluarga atau orang terdekat. Bisa juga dengan membaca buku resep, menjelajahi berbagai macam menu di internet, hingga mengambil kursus.

7. Selektif dalam memilih restoran

Makanlah di tempat yang menyajikan makanan segar dengan harga terjangkau. Restoran di swalayan dan kantin yang menyajikan makanan sehat, dapat menjadi pilihan tepat. Hindari kebiasaan makan di restoran cepat saji.

Sebagai tambahan, dr. Rio Aditya dari KlikDokter menyarankan agar Anda mendukung diet dengan olahraga. Jika diet dilakukan tanpa aktivitas fisik, hanya akan percuma karena suatu saat nanti berat badan Anda akan mudah naik kembali. Tak hanya persoalan berat badan, tapi juga dapat memengaruhi kesehatan organ seperti jantung, paru-paru dan sebagainya.

“Prinsip yang Anda harus pegang adalah membakar kalori harus lebih banyak dibandingkan dengan kalori yang masuk. Kedua, sarapan tidak boleh dilewatkan karena merupakan sumber energi Anda untuk sepanjang hari,” ujar dr. Rio.

Menjalankan pola hidup sehat dengan berolah raga secara teratur dan melakukan diet, sangat berguna bagi kesehatan. Oleh karenanya, yuk, terapkan diet ala orang Brazil sambil nonton Piala Dunia 2018 di Rusia. Jika hidup sehat tak dimulai dari sekarang, kapan lagi?

[RS/ RVS]