Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakIbu MenyusuiTeknik Menyusui yang Membuat Bayi Nyaman
Ibu Menyusui

Teknik Menyusui yang Membuat Bayi Nyaman

dr. Grace Valentine, 23 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dibutuhkan teknik menyusui yang benar, agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif secara maksimal. Dapatkan kiatnya di sini.

Teknik Menyusui yang Membuat Bayi Nyaman

Masa menyusui paling krusial adalah pada seminggu pertama pasca persalinan dan saat bayi berusia 6 minggu. Meski tak mudah, ibu menyusui dapat mempelajari bagaimana teknik menyusui yang benar agar bayi merasa nyaman saat menyusui.

Kelelahan menjadi salah satu faktor penting yang sering menyebabkan ibu gagal menyusui secara eksklusif. Jadi, awali menyusui dengan menciptakan suasana yang tenang dan relaks.

Agar lebih relaks, duduklah di bangku atau tempat tidur senyaman mungkin.  Periksa popok bayi sebelum mulai menyusui dan gantilah bila perlu. Hal ini dapat membantu menstimulasi bayi untuk menyusui, terutama saat ia sedang mengantuk. Bila bayi Anda sudah bangun dan siap menyusui, ganti popok saat pergantian menyusui ke payudara sebelah.

Pada 24–48 jam pertama pasca kelahiran, bayi biasanya cenderung lebih sering tidur. Usahakan untuk tetap menyusui tiap 1–3 jam pada 24 jam pertama (8–12 kali dalam 24 jam).

Nyaman untuk ibu dan bayi

Sudah mendapatkan suasana yang tenang dan relaks? Baiklah, sekarang pastikan Anda mengetahui posisi menyusui yang bisa memberikan rasa nyaman untuk diri Anda dan bayi. Berikut beberapa posisi beserta teknik menyusui yang bisa Anda coba. Praktikkan dan temukan yang paling sesuai menurut Anda.

1. Cradle position (menempelkan perut bayi ke perut ibu)

  • Duduklah dalam posisi tegak dan sanggah punggung dengan bantal. Atau, Anda bisa duduk di tepi tempat tidur.
  • Gendong bayi di lengan, posisikan ia sedemikian rupa hingga perut bayi bertemu dengan perut Anda dan letakkan kepala bayi di siku. Telinga, bahu, dan pinggul bayi dalam posisi satu garis lurus. Posisikan lengan bawah bayi keluar dan letakkan mulutnya dekat dengan payudara.
  • Sanggah payudara dengan jari-jari tangan sebelah (tangan yang bebas), letakkan jari jempol dengan ringan di bagian atas puting payudara. Angkat payudara perlahan dan posisikan puting payudara ke bibir bawah bayi. Dengan begitu, ia akan membuka mulutnya.
  • Tarik perlahan bayi ke arah payudara saat mulutnya membuka. Jangan bersandar padanya. Pastikan punggung tetap tegak dan tarik bayi ke arah payudara.
  • Posisi menyusui yang benar adalah seluruh puting payudara ada di tengah mulut bayi. Saat mengisap ASI, gusi bayi harus menyentuh seluruh puting, dan lidahnya berada di atas gusi bawah. Pastikan bayi tidak hanya mengisap ujung puting payudara. Posisikan hidung bayi tidak tertutup payudara Anda.
  • Bila bayi sudah mulai mengisap, pastikan bahu Anda tetap relaks dan terus dekap bayi dalam pelukan.

selanjutnya

2. Football hold

  • Posisi ini sesuai untuk ibu yang menjalani operasi sesar dan ibu dengan payudara besar atau inverted nipples. Posisi ini juga baik diterapkan pada bayi yang aktif atau yang kesulitan mencapai puting payudara ibu.
  • Duduklah dalam posisi nyaman di kursi atau tempat tidur. Letakkan bantal di samping Anda selevel dengan payudara dan punggung belakang.
  • Posisikan bayi dalam posisi telentang dan selevel dengan payudara, kemudian sanggah dengan lengan dan bantal. Dekap bayi, gunakan tangan untuk menyanggah kepala dan lehernya, lalu dekatkan pada tubuh Anda. Kaki bayi sebaiknya lurus ke arah punggung Anda dan wajahnya menghadap Anda (seolah-olah sedang memegang football).
  • Dengan tangan Anda yang bebas, pegang payudara di antara jempol dan jari lain. Kemudian, posisikan puting payudara ke bibir atas bayi untuk memicu refleks bayi agar membuka mulutnya.

Pada awal percobaan, proses ini dapat memakan waktu beberapa menit dan membutuhkan kesabaran.

3. Side-lying position

  • Teknik ini dapat dilakukan oleh ibu yang baru menjalani operasi sesar dan masih dalam pengaruh anestesi spinal. Posisi ini akan memberi rasa nyaman, baik pada ibu maupun bayi. Bahkan terkadang ibu dan bayi bisa tertidur bersama pada posisi menyusui ini.
  • Berbaringlah pada satu sisi di permukaan yang datar. Letakkan bantal di kepala dan bahu untuk menyanggah badan Anda. Posisikan payudara yang akan diberikan pada bayi hingga menyentuh tempat tidur.

Terkadang selama menyusui dalam posisi ini, ibu cenderung berubah posisi ke arah terlentang sehingga puting payudara tertarik keluar saat menyusui. Untuk mencegah hal ini, letakkan bantal di punggung Anda sebagai sandaran.

  • Letakkan bayi di sisi Anda dengan bagian kepala menghadap Anda. Letakkan bantal sebagai sandaran bayi. Posisikan telinga bayi segaris dengan bahunya. Pastikan agar hidung bayi Anda tidak tertutup selama menyusui.

selanjutnya

Tak hanya itu, sebaiknya Anda juga memerhatikan posisi mulut bayi saat menyusui (latch on), untuk menghindari lecet pada payudara. Posisi pelekatan (latch on) yang benar adalah:

  • CHIN. Pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara Anda.
  • AREOLA. Pastikan bahwa yang masuk ke dalam mulut bayi adalah puting dan sebagian besar areola (sekitar 2 cm), bukan hanya puting saja.
  • LIPS. Bibir bayi (baik bibir atas maupun bibir bawah) harus terputar keluar (memble) dan tidak terlipat ke dalam ataupun berbentuk monyong.
  • MOUTH. Pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempel pada payudara ibu.

Demikianlah teknik menyusui yang dapat Anda praktikkan agar bayi Anda mendapatkan ASI eksklusif secara maksimal, sehingga ia dapat bertumbuh dengan baik. Selain teknik, Anda juga boleh mengonsumsi susu khusus ibu menyusui untuk mencukupi kebutuhan nutrisi selama menyusui.

[NP/ RH]

MenyusuiIbu MenyusuiASI EksklusifTeknik Menyusui

Konsultasi Dokter Terkait