Kesehatan Anak

Mengasah Otak si Kecil Melalui Permainan

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 06 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ragam permainan sederhana memiliki peranan penting dalam perkembangan otak si Kecil. Seperti apa perannya?

Mengasah Otak si Kecil Melalui Permainan

Dunia bermain adalah dunia anak-anak karena memang itulah yang mereka perlukan. United Nations High Commission for Human Rights menyatakan bahwa bermain adalah hak setiap si Kecil sejak dilahirkan. Permainan juga dapat membantu perkembangan otak si Kecil.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Berbagai studi pun telah membuktikan bahwa bermain mendatangkan manfaat yang besar bagi si Kecil.

Saat bermain, si Kecil mengembangkan kreativitasnya, imajinasi, kemampuan kognitif, dan emosional. Bermain juga menolong si Kecil untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bersosialisasi dengan teman dan orang di sekitarnya, serta belajar mengenai kerjasama tim (teamwork).

Tak hanya itu, si Kecil yang bermain terbukti memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik dan mampu menyelesaikan masalah dikemudian hari.

Tak perlu membeli mainan mahal karena dengan hal dan kegiatan sederhana pun Bunda tetap dapat mengajak si Kecil bermain di rumah. Secara umum, ada enam tipe permainan yang dapat dilakukan si Kecil:

  1. Permainan tidak terstruktur (Unoccupied play)

Tipe permainan ini diperuntukkan bagi bayi. Bunda cukup mengajak bayi mengobrol, bernyanyi, dan gerakkan anggotan badannya secara pasif.

  1. Permainan independen atau soliter (solitary play)

Tipe permainan ini biasanya mulai disukai si Kecil usia di atas 1 tahun. si Kecil akan belajar untuk bermain seorang diri dengan membaca buku, menyusun balok dan puzzle, bermain masak-masakan, dan sebagainya. Dengan ini, si Kecil akan meningkatkan kemampuan imajinasinya.

  1. Permainan observasi (onlooker play)

Hal ini biasa dilakukan oleh si Kecil usia 2–3 tahun. Di masa ini, si Kecil akan mengobservasi atau meniru temannya saat bermain namun masih belum dapat bermain bersama. Kegiatan yang dapat Bunda lakukan adalah ajak si Kecil ke taman bermain dan mengamati teman yang lain bermain.

  1. Permainan paralel (parallel play)

Di masa ini, si Kecil akan bermain bersama dengan anak lainnya. Saat inilah si Kecil akan belajar untuk berinteraksi dengan orang lain. Meskipun masih sulit untuk mengajarkan konsep berbagi, tetapi masa ini sangat penting bagi si Kecil.

Ajak si Kecil membaca buku bersama, bermain ayunan atau perosotan di taman, libatkan si Kecil dalam percakapan dengan anak yang lain.

  1. Permainan asosiatif (Assosiative play)

Di masa ini imajinasi si Kecil akan sangat berkembang. Sediakan kertas putih dan cat air atau krayon, biarkan si Kecil berekplorasi dengan imajiasinya. Di masa ini pula si Kecil mulai dikenalkan dengan permainan mengambil peran (pretend play), misalnya menjadi dokter, menjadi guru, dan sebagainya.

  1. Permainan kooperatif (Cooperative play)

Tipe permainan ini adalah untuk si Kecil usia di atas 5 tahun. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah bermain bola bersama, petak umpet, dan sebagainya. si Kecil akan belajar bekerjasama dengan teman-temannya.

Permainan ternyata memiliki banyak manfaat, termasuk untuk perkembangan otak si Kecil. Karenanya, pastikan Bunda memiliki waktu luang untuk menemani si Kecil bermain sambil belajar.

[NP/ RH]

PermainanOtakMengasah otak

Konsultasi Dokter Terkait