Bolehkah Minum Susu Hamil Sebelum Kehamilan?

Anda seorang wanita yang sedang mempersiapkan diri untuk hamil? Jika ya, salah satu asupan yang perlu Anda konsumsi adalah susu hamil. Tapi, bolehkah minum susu hamil sebelum kehamilan?

Susu merupakan salah satu asupan yang dapat dikonsumsi oleh wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan. Sebab susu merupakan sumber kalsium, protein, vitamin D, fosfor, serta vitamin dan mineral penting lainnya.

Zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot, jantung, sistem saraf, dan fungsi pembekuan darah. Sehingga, sangat penting untuk dikonsumsi dalam mempersiapkan kehamilan.

Namun, tidak semua susu bisa memberikan sederet manfaat tersebut. Studi yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi susu rendah lemak (low fat) sebanyak dua kali sehari lebih berisiko mengalami gangguan kesuburan akibat masalah ovulasi.

Bagaimana dengan susu hamil yang dikonsumsi sebelum kehamilan?

Susu hamil merupakan jenis asupan yang sudah difortifikasi sedemikian rupa untuk melengkapi kebutuhan gizi wanita yang sedang hamil. Biasanya susu ini juga ditambah mineral asam folat, zat besi, dan asam lemak esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan janin.

Meski semua gizi seolah hanya diperuntukkan bagi janin, Anda boleh saja mengonsumsinya sebelum kehamilan. Sebab mengonsumsi susu hamil sebelum kehamilan tidak akan memberikan efek buruk bagi tubuh Anda.

Namun pada dasarnya, susu hamil maupun susu biasa hanya bersifat sebagai pelengkap, bukan pengganti makanan sehat. Artinya, komposisi dan frekuensi makanan yang dikonsumsi sehari-hari lebih berperan dalam mempersiapkan tubuh untuk hamil.

Mengapa demikian? Sebab makanan yang dikonsumsi memengaruhi kecukupan gizi, fungsi sel, fungsi hormon, dan tingkat kesuburan seorang wanita. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk untuk menjalani pola makan dan pola hidup sehat selama persiapan kehamilan.

Kesimpulannya, Anda boleh saja mengonsumsi susu hamil sebelum kehamilan. Namun sekali lagi, susu hanya bersifat sebagai penunjang. Bukan sumber gizi utama. Karena yang utama adalah menerapkan pola makan dan pola hidup sehat.

(NB/ RH)