Atasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil Saat di Kantor

Kaki bengkak (edema) saat hamil merupakan hal yang umum terjadi akibat tubuh mengalami retensi cairan. Meski demikian, Anda dapat melakukan aktivitas bekerja di kantor.

Perubahan pada hormonal dan cairan tubuh saat hamil menyebabkan berpindah ke dalam jaringan sehingga menyebabkan pembengkakan.

Selain itu, rahim yang ukurannya semakin membesar akan menekan pembuluh darah pelvik dan vena cava (pembuluh darah yang membawa aliran darah dari kedua tungkai ke jantung).

Karena penekanan tersebut, aliran darah balik dari kedua tungkai melambat. Akibatnya, cairan di tungkai yang kemudian berpindah dari pembuluh darah vena ke jaringan di kaki dan tungkai bawah.

Kaki bengkak sendiri umumnya terjadi pada trimester tiga kehamilan dan akan berangsur berkurang setelah melahirkan. Namun, kondisi tersebut dikatakan tidak normal bila terjadi pembengkakan di beberapa area, seperti muka dan area mata.

Tak jarang, urusan kaki yang membengkak ini membuat para wanita hamil yang bekerja di kantor jadi enggan untuk bekerja. Tapi, sebenarnya masalah ini bisa diatasi.

Berikut beberapa cara mengatasi kaki bengkak yang dapat Anda lakukan saat sedang berada di kantor:

• Saat di kantor, usahakan sediakan dudukan kecil atau tumpukan buku di bawah meja Anda agar kaki Anda tidak menggantung.
• Hindari menyilangkan kaki atau pergelangan kaki saat duduk.
• Lakukan peregangan kaki secara berkala saat duduk. Luruskan kaki dan tumit, kemudian tekuk telapak kaki untuk meregangkan otot betis. Putar tumit dan goyangkan jari kaki.
• Lakukan perubahan posisi bila sudah duduk lama atau berdiri lama.
• Gunakan sepatu yang nyaman.
• Hindari sepatu atau stocking yang ketat terutama di area pergelangan kaki atau tumit.
• Minum yang cukup. Asupan cairan yang cukup dapat mengurangi retensi cairan pada ibu hamil.
• Kurangi konsumsi garam dan makanan asin lain.

Kini kaki bengkak selama hamil tak lagi jadi halangan Anda untuk tetap bekerja di kantor. Jika sudah melakukannya secara rutin namun tak kunjung menunjukkan hasil disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan.

Bila punya pertanyaan lain seputar topik ini, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.

(DA/ RH)