HomeInfo SehatKulitKeriput di Usia Muda, Ini Penyebabnya
Kulit

Keriput di Usia Muda, Ini Penyebabnya

dr. Melyawati Hermawan Sp.KK, 13 Jun 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Keriput ternyata tidak hanya terjadi pada seseorang yang sudah berusia paruh baya saja, tetap pada usia muda juga. Apa yang menjadi penyebab keriput di usia muda? Simak info medis dari dr. Melyawati Hermawan Sp, KK berikut ini.

Keriput di Usia Muda, Ini Penyebabnya

Keriput seakan-akan sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup seseorang. Namun tentunya, kita akan selalu berusaha mencegah agar keriput tidak muncul terlalu cepat.

Seperti yang diketahui, sudah menjadi naluri seorang wanita untuk senantiasa tampil cantik di saat apapun. Sayangnya, seiring dengan bertambahnya usia, kulit akan senantiasa menjadi semakin tipis dan semakin berkurang elastisitasnya sehingga secara disadari ataupun tidak, keriput pada kulit akan muncul.

Terdapat 2 jenis proses penuaan, yaitu proses penuaan intrinsik yang terjadi secara alamiah dan proses penuaan ekstrinsik yang dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup. Nah, proses penuaan ekstrinsik inilah yang sering kali menyebabkan tAnda penuaan muncul lebih cepat. Karenanya, dengan modifikasi perilaku sehari-hari diharapkan dapat memperlambat terjadinya proses penuaan.

Untuk dapat mencegah timbulnya tAnda penuaan, Anda perlu mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya hal ini, sehingga Anda dapat menghindari munculnya keriput di usia muda.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi munculnya keriput di usia muda, antara lain:

1. Paparan sinar matahari

Berbagai penelitian ilmiah sudah membuktikan bahwa sinar matahari dapat masuk ke dalam lapisan kulit dan merusak strukturnya. Kita berhadapan dengan sinar matahari sepanjang tahun, bahkan seumur hidup, jadi tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai menghindari atau mengurangi paparan sinar matahari terhadap kulit.

Area wajah dan tangan merupakan area yang paling rentan terkena dampak sinar matahari. Karenanya, selalu gunakan tabir surya pada area ini saat beraktivitas di bawah matahari, baik pada pagi ataupun siang hari.

2. Merokok

Merokok ternyata tidak hanya buruk untuk saluran pernapasan, namun juga untuk kulit. Radikal bebas yang ada di asap rokok akan mempercepat kerusakan struktur kulit, sehingga kulit tampak lebih tua dan berkeriput. Keriput dini mulai terlihat pada perokok di usia sekitar 20 tahunan. Seiring bertambahnya usia perokok, maka keriput juga akan semakin banyak. Dengan kata lain, kulit perokok akan terlihat lebih tua dibanding dengan usia sesungguhnya. Jadi, bila ingin tampak muda dan sehat, berhentilah merokok sesegera mungkin.

3. Kontraksi otot wajah

Kerutan pada wajah diakibatkan oleh kontraksi otot kecil saat kita berekspresi. Ekspresi wajah yang sehari-hari kita lakukan, seperti misalnya mengernyitkan dahi, memicingkan mata, tersenyum, ataupun tertawa, lama-kelamaan akan meninggalkan "tAnda" berupa garis-garis keriput akibat kontraksi otot yang terjadi.

Untuk menghindarinya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memakai kacamata hitam atau gunakan kacamata untuk rabun jauh bila dibutuhkan untuk menghindari memicingkan mata atau mengernyitkan dahi berlebih. Apakah harus menghindari tertawa dan tersenyum supaya tidak mudah keriput? Tentu saja tidak, karena dampak baiknya jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko keriput yang mungkin muncul di kemudian hari.

4. Posisi tidur

Posisi tidur tertentu dapat menyebabkan timbulkan garis kerutan pada wajah. Tidak peduli seberapa lembutnya bantal Anda, benda tersebut tetap saja dapat memberikan tekanan pada wajah. Hal ini lama-kelamaan akan menyebabkan munculnya garis kerut pada area pipi, dahi, atau dagu. Oleh karena itu, biasakan untuk tidur dengan posisi telentang untuk meminimalkan tekanan yang terjadi saat wajah menempel pada bantal.

5. Usaha diet untuk menurunkan berat badan

Kehilangan volume tubuh berlebih dapat menyebabkan kulit menjadi terlihat kendur. Bisa dibayangkan bila selama ini kulit dibuat untuk meregang sedimikian rupa untuk mengikuti volume jaringan di bawahnya, kemudian tiba-tiba kehilangan sejumlah volume tertentu, tentu saja akan berpengaruh pada elastisitas kulit tersebut. Jadi, bila Anda berusaha untuk menurunkan berat badan, lakukanlah sesuai dengan aturan yang baik, jangan terlampau cepat, dan berikan waktu bagi kulit untuk menyesuaikan elastisitasnya.

6. Hidrasi kulit

Kondisi kulit yang kering akan memudahkan munculnya keriput. Jaga selalu hidrasi kulit Anda dengan minum air putih secukupnya, mandi menggunakan sabun berpelembap, dan rajin memakai pelembap segera setelah mandi. Kulit yang terjaga kelembapannya akan lebih elastis dan lebih kenyal sehingga cenderung tidak mudah berkeriput

7. Kebiasaan membersihkan wajah

Pada saat membersihkan wajah, lakukanlah dengan lembut. Terlalu kuat menggosok kulit wajah dapat menyebabkan iritasi yang justru akan mempercepat timbulnya keriput.

8. Pola makan

Sama seperti organ tubuh lainnya, kulit tentu saja membutuhkan nutrisi untuk dapat berfungsi dengan baik. Penuhi asupan nutrisi kulit dengan pola makan beragam, serta jangan pernah lupa untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang memiliki banyak kandungan vitamin dan antioksidan.

Perawatan Kulitusiakeriput

Konsultasi Dokter Terkait