Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatTulangEstrogen, Hormon Wanita untuk Kurangi Risiko Osteoporosis
Tulang

Estrogen, Hormon Wanita untuk Kurangi Risiko Osteoporosis

dr. Dyan Mega Inderawati, 09 Feb 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tidak hanya urusan reproduksi, estrogen ternyata juga dibutukan untuk mengurangi risiko osteoporosis pada wanita.

Estrogen, Hormon Wanita untuk Kurangi Risiko Osteoporosis

Estrogen merupakan hormon yang lekat dengan berbagai fungsi organ vital dalam tubuh seorang wanita. Selain menjaga sistem reproduksi, hormon ini juga bermanfaat mengurangi risiko osteoporosis, lho!

Peranan estrogen pada usia muda

Estrogen adalah hormon wanita yang berperan dalam menjaga kelangsungan pertumbuhan dan kepadatan tulang saat usia pertumbuhan. Estrogen bekerja dengan menghalangi produksi sel-sel yang dapat menghancurkan tulang (osteoclast).

Dalam keadaan normal, sel penghancur tulang memang terbentuk dan berperan dalam menjaga bentuk tulang tetap normal. Produksi senyawa ini diatur oleh estrogen, sehingga jumlahnya tetap seimbang dengan sel pembentuk tulang.

Pada wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur, jumlah estrogen dalam tubuh umumnya berkurang. Akibatnya, jumlah sel yang menghancurkan tulang menjadi sulit dikendalikan. Pada akhirnya, pertumbuhan dan kepadatan tulang dipertaruhkan. Sekalipun masih dalam usia muda.

Peranan estrogen pada usia tua

Memasuki usia 40 tahun, risiko seorang wanita mengalami patah tulang pergelangan tangan lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Ini menandakan penurunan produksi estrogen dan kepadatan tulang, bahkan sebelum wanita menginjak masa menopause. Risiko pengeroposan tulang dan patah tulang terus meningkat menjelang menopause. Beberapa tahun pertama setelah menopause terjadi, risiko patah tulang belakang semakin mengancam wanita.

Penurunan drastis estrogen saat seorang wanita memasuki masa menopause akan berakibat pada proses penghancuran tulang yang meningkat. Akibat hal tersebut, tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Bahkan, kepadatan tulang seorang wanita dapat berkurang hingga 20%-nya.

Meski menopause tidak dapat dihindari, pengeroposan tulang dan risiko patah tulang dapat dihindari semaksimal mungkin. Anda bisa mengurangi risikonya dengan bantuan beberapa hal berikut:

  • Asupan kalsium dan vitamin D yang cukupRekomendasi dosis harian adalah 1000 mg kalsium dan 400-800 IU vitamin D untuk wanita di bawah usia 50 tahun. Sedangkan anjuran untuk wanita di atas 50 tahun adalah 1200 mg kalsium dan 800-1000 IU vitamin D.
  • OlahragaOlahraga yang dianjurkan adalah yang bersifat penumpu beban pada tubuh, seperti aerobik, menari, berjalan cepat dan mendaki. Lakukan secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari sebanyak 5 kali seminggu.
  • Hindari rokok dan minuman beralkoholTidak hanya pada kesehatan tulang, keduanya juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Tidak ada kata terlambat untuk menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Osteoporosis atau pengeroposan tulang memang tidak dapat diobati, namun dapat dihindari. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, jaga kesehatan tulang sedari dini!

(NB/ RH)

hormon wanitaOsteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait