HomeIbu Dan anakKesehatan AnakCiri-Ciri Pencernaan Anak yang Sehat
Kesehatan Anak

Ciri-Ciri Pencernaan Anak yang Sehat

dr. Anita Amalia Sari, 05 Jan 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dengan pencernaan yang sehat, anak pun dapat tumbuh sehat dan optimal. Apa saja ciri-ciri saluran cerna yang sehat?

Ciri-Ciri Pencernaan Anak yang Sehat

Kesehatan pencernaan anak sering kali tidak mendapat banyak perhatian. Faktanya, saluran cerna berperan sangat penting bagi kesehatan. Selain untuk mencerna makanan dari mulut hingga ke usus, saluran cerna juga berfungsi menyerap nutrisi untuk perkembangan otak serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Lalu bagaimana cirri-ciri pencernaan anak yang sehat? Berikut ini hal yang bisa Anda perhatikan:

1. Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir dapat BAB hingga enam kali sehari dengan konsistensi agak cair. Hal ini termasuk normal. Seiring bertambahnya usia dan matangnya saluran pencernaan, maka BAB bayi akan semakin padat dan frekuensinya berkurang.

Anda perlu khawatir bila frekuensi BAB-nya terlalu sering atau konsistensinya cair —apalagi jika disertai darah pada tinja, muntah, rewel, nyeri perut, lemas, dan demam.

2. Bayi Susah BAB Belum Tentu Berbahaya

Konstipasi sering dikeluhkan oleh orangtua dengan bayi ASI eksklusif. Anda tak perlu khawatir. Pada bayi ASI eksklusif, BAB satu minggu sekali masih normal selama konsistensi tinja lunak. Ada pula yang hingga dua minggu tidak BAB dan masih baik-baik saja.

Anda harus khawatir bila konstipasi pada anak disertai gejala tegang pada perut, perut kembung, muntah, nyeri perut, dan BAB berdarah.

3. Gumoh Normal Dialami Bayi

Gumoh merupakan kondisi normal yang terjadi pada bayi. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 60% bayi berusia 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali per hari dan akan berkurang seiring bertambahnya usia. Pada sebagian kecil bayi, gumoh masih dialami hingga usia 12 bulan.

Anda perlu khawatir bila gumoh terjadi terlalu sering dan dalam jumlah banyak, yang  menyebabkan bayi tidak mau makan, rewel, dan berat badan tidak naik.

4. Kembung pada Anak

Kembung sering terjadi sehabis anak mengonsumsi makanan bergas, seperti kubis, kacang, dan brokoli. Tak hanya itu, saat anak menelan makanan terlalu cepat, ia akan menelan udara tambahan yang dapat menyebabkan gas di perut. Meskipun normal, gas di perut dapat menimbulkan nyeri perut dan kembung.

Anda perlu khawatir bila anak mengalami kembung disertai nyeri perut. Berkonsultasilah dengan dokter.

Menjaga kesehatan saluran cerna anak dapat dimulai sejak lahir. Bila Anda mengkhawatirkan kondisi pencernaan anak, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis anak.

[RS/RH]

pencernaanBayiAnakPerkembangan Anak Balita

Konsultasi Dokter Terkait