HomeIbu Dan anakKehamilanPenyebab Keguguran pada Kehamilan
Kehamilan

Penyebab Keguguran pada Kehamilan

dr. Dyah Novita Anggraini, 04 Jan 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ibu mana pun tidak ingin mengalami keguguran. Cari tahu penyebabnya dan hindari sekarang juga!

Penyebab Keguguran pada Kehamilan

Keguguran merupakan salah satu masalah kehamilan yang menjadi momok bagi ibu hamil. Pasalnya, kejadian ini menyebabkan mimpi untuk menjadi orangtua sirna begitu saja.

Keguguran adalah berhentinya kehamilan, sebelum usianya mencapai 20 minggu. Kondisi ini menyebabkan bayi yang ada di dalam rahim tidak dapat bertahan hidup. Keguguran lebih sering terjadi antara minggu ke-7 sampai 12, atau lebih dikenal dengan trimester pertama.

Tidak mudah untuk menentukan penyebab keguguran secara pasti. Berikut beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan keguguran:

1. Kelainan kromosom

Penyebab utama keguguran di trimester pertama adalah kelainan kromosom, yaitu sebanyak 50-70%. Kromosom adalah suatu struktur yang mengandung unsur-unsur genetika manusia.

Dalam keadaan normal, setiap manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang. Jika jumlahnya kurang atau lebih dari 23 pasang, maka dapat meningkatkan risiko keguguran, karena janin tidak dapat berkembang dengan normal.

2. Gangguan plasenta

Plasenta adalah organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah. Organ ini menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim.

Dengan demikian janin dapat menerima nutrisi, dan pertukaran gas melalui asupan darah ibu. Jika terdapat gangguan dari plasenta, maka janin tidak cukup mendapatkan nutrisi dan tumbuh kembangnya akan terganggu.

3. Usia ibu

Ibu yang hamil di atas usia 35 tahun akan memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi. Ini disebabkan oleh menurunnya kualitas sel telur, sehingga janin tidak dapat berkembang dengan sempurna.

4. Kebiasaan merokok

Ibu yang merokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran, yakni sebesar 35% dibandingkan mereka yang tidak. Karena secara tidak langsung, ibu yang melakukan tindakan ini turut menyalurkan zat beracun rokok pada bayi. 

5. Obesitas

Wanita dengan kondisi berat badan berlebih memiliki kemungkinan keguguran sebesar 29%. Sedangkan, wanita yang masuk kategori obesitas memiliki risiko keguguran sebanyak 67% lebih tinggi dibandingkan wanita dengan berat badan normal.

6. Gaya hidup

Beberapa gaya hidup yang turut memengaruhi, misalnya: Minum kopi lebih dari 200 mg sehari dan minum alkohol 

 

 

7. Penyakit diabetes

Jika terdapat peningkatan kadar gula darah yang terjadi secara terus-menerus pada ibu hamil, perkembangan janin akan terganggu dan risiko keguguran akan semakin meningkat.

8. Penyakit darah tinggi

Darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan pasokan darah dan oksigen ke janin berkurang. Ini mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu, yang bisa berujung pada keguguran.

9. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal menuntut penderitanya untuk cuci darah. Kondisi ini meningkatkan risiko keguguran sebesar 50%.

10. Penyakit hipertiroid

Hipertiroid bisa terjadi karena perubahan hormon selama masa kehamilan. Kondisi ini menyebabkan peningkatan hormon tiroid, sehingga meningkatkan risiko keguguran di trimester pertama.

11. Penyakit infeksi

Penyakit infeksi, seperti campak, CMV (Citomegalo Virus), vaginosis bakterialis, HIV, atau penyakit menular seksual (PMS) yang terjadi di trimester pertama dapat meningkatkan risiko keguguran.

Untuk mengurangi atau bahkan mencegah risiko terjadinya keguguran, Anda sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kehamilan pada dokter setiap bulannya. Dengan demikian, kehamilan Anda dapat terus terpantau dengan baik.

(NB/RH)

WanitaInfo Kebidanan & KandunganKeguguran

Konsultasi Dokter Terkait