Bau Mulut? Waspada Sakit Maag

Bau mulut, bau napas atau dalam istilah medis disebut dengan halitosis adalah salah satu hal yang dapat menurunkan rasa percaya diri, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah bau mulut, yakni dehidrasi, mulut kering, kebersihan rongga mulut atau oral hygiene yang kurang baik, kebiasaan merokok, serta konsumsi beberapa jenis makanan –seperti bawang putih atau kopi. Namun gangguan pencernaan seperti maag juga merupakan salah satu penyebab terjadinya bau mulut.

Mengapa maag dapat sebabkan bau mulut?

Pada pasien dengan maag, makanan yang telah sebagian dicerna di dalam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan (esofagus) bersamaan dengan asam lambung.

Hal tersebut tidak hanya menyebabkan keluhan nyeri ulu hati serta rasa panas di dada, namun juga dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman pada rongga mulut dan menyebabkan bau mulut.

Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk meredakan keluhan maag dan bau mulut yang diakibatkannya, antara lain:

• Tidak berbaring atau tidur, sedikitnya dua sampai tiga jam setelah makan.
• Mengonsumsi porsi makanan yang lebih sedikit dan lebih sering.
• Menghindari konsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, seperti makanan asam, pedas, kopi, dan sebagainya.
• Mengonsumsi air mineral yang cukup untuk menghindari dehidrasi yang dapat menyebabkan bau mulut.
• Sikat gigi secara rutin setelah makan dan sebelum tidur, serta menggunakan obat kumur untuk mengurangi keluhan bau mulut.
• Mengunyah permen karet atau min, karena dapat menstimulasi produksi air liur yang menghilangkan asam dari rongga mulut sehingga dapat mengurangi keluhan bau mulut.

Bau mulut memang menjadi salah satu masalah yang dikaitkan dengan maag. Namun seiring dengan penanggulangan masalah maag, maka keluhan bau mulut juga dapat menghilang.

Berkonsultasilah pada dokter mengenai perubahan gaya hidup dan pengobatan yang dibutuhkan untuk menangani keluhan maag dan bau mulut yang Anda alami. (NB)